Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PENGERTIAN SAINS, CIRI-CIRI, DAN PENJELASANYA


A.      Sains
Sains sebagai merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuan untuk melakukan penyelidikan dalamrangka mencari  penjelasan tentang gejala-gejala alam. 

Langkah tersebud,antara lain merumuskan masalah, merumuskan hepotesis, merancang eksperimen, mengumplkan data, menganalisis, dan ahirnya menyimpulkan. 

Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari sains ialah kuantifikasi, artinya gejala alam yang dapat berbentuk kuantitas.

1.       Sains sebagai disiplin ilmu
2.       Disiplin ilmu yang dipelajari manusia dapat digolongkan menjadi tiga, sebagai berikut.
a.       Ilmu alam, istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana objek adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pastsi dan umum, berlaku kapanpun dan dimana pun. Contohnya kimia, fisika, biologi.
b.      Ilmu sosial, sekelompokdisiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.
Contohnya, ekonomi, sosiologi, dan menejegen.
c.       Ilmu budaya, suatu ilmu yang mempelajari dasar-dasar kebudayaan.
Contohnya, bahasa, agama, dan kewarganegaraan.

B.      Cir-ciri sains
Beberapa ilmu pengetahuan sebagai berikut.
·         Sains adalah logis(menggunakan formula secara logika), wajar, dan nasional.
·         Ilmu membuat klaim yang terdefinisi berdasarkandengan abaik berdasarkan bukti baik yang tersedia.
·         Hipotesisi ilmiah harus falsifable (sebaba jika tidak falsifable berarti tidak bisa diperiksa kesalahan-kesalahanya sehingga belum bisa dianggap sebagai sains)
·         Eksperimen ilmiah harus dapat diulang dalam kondisi yang sama.
·         Ilmu memandang kesenjangana yang tidak dapat dijelaskan dalam teori atau bukti kecurigaan.
·         Ilmu membutuhkan upaya obektivitas, baik dari kontrol veriabel dan bias.
·         Sain tidak menerima kebetulan atau korelasi unliked atau tidak terbukti sebagai bukti.
·         Persimoni  atau kesederhanaan bahwa penjelasan yang cukup sederhana lebih disukai.
·      Ilmu menuntut penggunaan kejujuran dari metode ilmiah dan laporan jujur.

C.      Penemuan ilmu pengetahuan.
Keberhasilan tidak hanya ditentukan dari kecerdasan saja, tetapi harus didukung dengan kerjakeras dan ketekunan sengingga dapat diperoleh suatu keberhasilan.

a.       Sikap ilmiah
Kerja ilmiah dengan mengguanakan metode ilmiah memerlukan sikap ilmiah. Sikap ilmiah adalah sikap yang terpuji dan dijunjung tinggi oleh masyarakat ilmiah. Beberapa hal tersebud dapat dijadikan sebagai pedoman dalam sikap ilmiah.
1.       Mengenali fakta dan opini sehingga mampu membedakan data dan informasi.
Misalnya, timbangan badan menunjukan 46 kg merupakan data, sedangkan pikiran berat badan seseorang46 kg merupakan opini.

2.       Menggunakan fakta sebagi fakta argumrntasi, kemampuan ini diperlukan pada saat mengajukan pendapat yang didukung oleh data.

3.       Berani dan santun dalam mengajikan pertanyaan dan berargumentasi.

4.       Selalu melakukan evaluasi diri, mengakui kekuatan dan kelemahan data hasil penelitian sehingga dapat digunakan untuk melakukan perbaikan.

5.       Mengembangkan rasa ingintahu, berusaha untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang tidak diketahu atau belum dapat dimengerti. Keingintahuan dapat memacu kita untuk melakukan penelitian.

6.       Jujur dan menerima kenyataan dari hasil penelitian secara objektif.

7.       Teliti dalam pengambilan data, terutama data kuantatif dan tekun dalam melakukan penelitian artinya tidak mudah putus asa.

8.       Kepedulian terhadap lingkungan alam,sosial, dan kebudayaan. Berusaha dalam memberikan pemikiran mengenai pelestarian dan keindahan lingkungan alam serta kebersihan lingkungan.

9.       Mengambil keputusan yang bertanggunag jawab. Dalam mengemukakan pendapat tentunya dengan argumentasi yang dapat dipertanggung jawabkan dan data yang lengkap.

b.      Proses ilmiah
1.       Langakah-langkah metode ilmiah.
Langakah-langkah dari metode ilmiah dapat dijelaskan sebagai berikut.

a.       Merumuskan permasalahan, yaitu adanya pertanyaan –pertanyaan yang yang muncul karena adanya kejadian alam di lingungan sekitar yang sering berulang.

b.      Observasi, yaitu mengakui adanay aktivitas sesuatu yang terjadidan kejadian yang berulang. Petunjuk empires dapat diperoleh melalui observasi.

c.       Menyusun hipotetis, yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebud. Jadi, pada tahap ini kita  dapat mengajukan dugaan tentang adanya hubungan antara kesuburan pohon pisan dengan kotoran ternak.

d.      Eksperimentasi, yaitu merancang suatu eksperimen untuk menguji suatu hepotitis.

e.      Menarik kesimpulan atau menyusun teori, yaitu mengambil suatu kesimpulan dari eksperimen yang dilakukan setelah eksperimen dilakukan berulang-ulang .

f.        Menguji kesimpulan, yaitu melakukan eksperimen lanjutan untuk membuktikan untuk membuktikan bahwa hepotesis yang dikemukakan tetap dapat dijadika suatui teori.

2.       Kriteria metode ilmiah
Beberapa kriteria dari metode ilmiah sebagai berikut.
a.       Berdasarkan fakta
b.      Bebes dari prasangka
c.       Menggunakan prinsip analisis
d.      Menggunakan hepotesis
e.      Menggunakan ukuran objektif
f.        Menggunakan teknik kualifikasi

3.       Kegunaan metode ilmiah
Kegunaan metode ilmiah dalam kehidupan manusia sebagai berikut.
a.       Membantu pemecahan masalah dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan.
b.      Menguji ulang hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.
c.       mampu Memecahkan atau menemukan suatu jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih menjadi teka-teki.

c.produk ilmiah
produk ilmiah adalah produk yang dihasilkan berupa fakta atau teori yang diperoleh dari proses ilmiah dan sikap ilmiah.



Post a Comment for "PENGERTIAN SAINS, CIRI-CIRI, DAN PENJELASANYA"