JENIS-JENIS PUISI LAMA
2. KEMAMPUAN BERSASTRA
Secara
garis besar kesusastraan Indonesia terbagi ke dalam dua masa, yaitu sastra lama dan sastra baru. Sastra lama merupakan sastra atau karya
sastra yang berupa sastra daerah dan
karya sastra yang mendapat pengaruh Hindu (India) serta Islam (Arab).
Seperti karya pada umumnya, karya sastra
lama ada yang bentuk prosa dan ada pula yang
berbenrtuk puisi.
Jenis
Puisi Lama
1.
Pantun
Perkataan pantun berarti
bagai, seperti, ibarat, umpama, laksana.
Ciri-ciri pantun:
1)
Setiap bait terdiri
dari 4 baris
2)
Tiap-tiap baris
terdiri atas 8 sampai 12 suku kata; yang lazim berjumlah 10 buah dalam
tiap-tiap baris
3)
Sajaknya sajak
sengkelang, berumus a-b-a-b
4)
Hubungan baris
kedua baris pertama merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat
merupakan isi dari pantun.
Contoh pantun
berkasih-kasihan:
Kalau tuan jalan
ke hulu
Carikan saya daun
kamboja
Kalau tuan mati
dahulu
Nantikan saya dipintu
surga
|
2.
Pantun Karmina
Syarat-syarat yang
mengikat karmina:
-
Tiap bait hanya
terdiri dari 2 baris, baris pertama merupakan sampiran dan isinya terdapat pada
baris terakhir.
-
Bersajak sama a-a
Beberapa contoh karmina:
Dahulu parang
sekarang besi
Dahulu sayang sekarng
benci
|
Pinggan takretak,
nasi takdingin
Tuan tak hendak, kami
tak ingin
|
3.
Gurindam
Gurindam adalah sastra yang sangat lama berasal dari india.
Ciri-ciri gurindam:
-
Jumlah baris
tiap-tiap bait terdiri atas 2 baris.
-
Jumlah suku kata
biasanya 10 hingga 14 suku kata dalam tiap-tiap baris
-
Sajaknya berumus
a-a; biasanya sajak sempurna, tetapi banyak pula gurindam yang bersajak paruh
-
Hubungan baris
gurindam terdiri atas dua kalimat tunggal yang membentuk kalimat majemuk; baris
(kalimat) yang pertama merupakan sebab atau alasan, sedangkan baris yang kedua
merupakan akibat atau balasan apa yang tersebut dalam baris yang pertama.
-
Isi senantiasa
berupa nasihat; petuah atau filsafat, itulah keistimewaan bentuk puisi
gurindam.
Beberapa contoh
gurindam:
Kurang pikir
kurang siasat
Tentu dirimu
kelak tersesat
|
Pikirkan dahulu
sebelum berkata
Supaya terelak
silang sengketa
|
Jika kena
penyakit kikir
Sanak saudara
lari menyingkir
|
4.
Syair
Syair adalah sastra
lama yang berasal dari Arab (yang berarti perasaan)
Ciri-ciri syair:
-
Tiap-tiap bait
syair atas 4 baris
-
Tiap baris terdiri
dari 8 hingga 13 suku kata
-
Syair bersajak
sama, dengan rumus a-a-a-a
-
Keempat baris
setiap bait syaur merupakan satu rangkaian cerita, jadi tidak terdapat sampiran
seperti pantun
Fungsi Syair:
Syair digunakan
untuk melukiskan atau menceritakan berbagai cerita, baik cerita yang
sebenarnya, lukisan, atau sindiram maupun dongeng yang panjang.
Contoh:
Abdul Muluk
putera baginda
Besarlah suah
bengsawan muda
Cantik majelis
usulnya syahda
Tiga belas tahun
umurnya ada
|
Parasnya elok amat
sempurna
Patah menjelis
bijak laksana
Memberi hati
bimbang gulana
Kasih padanay
mulia dan hina
|
Akan Rahmah putri
bangsawan
Parasnya elok
sukar dilawan
Sedap manis
barang kelakuan
Sepuluh tahun
umurnya tuan
|
5.
Pantun Talibun
Syarat-syarat
talibun:
-
Tiap-tiap bait
terdiri dari 6,8,10,12 baris atau lebih, tetapi selalu harus genap jumlahnya.
-
Tiap baris terdiri
atas 8 sampai 12 suku kata
-
Sajaknya a-b-c,
a-b-c, atau a-b-c-d dan sebagainya
-
Hubungannya bagian
atas merupakan sampiran dan bagian bawah merupakan isinya.
Fungsi talibun:
Sebagai alat
perhubungan mesra, umpamanya dalam percintaan, berolok-olok, berkelakar,
nasihat, dan lai-lain.
Contoh talibun:
Kalau
anak pergi ke lepau
Yu beli, belanak
pun beli
Ikan panjang beli
dahulu
Kalau anak pergi
merantau
Ibu cari, sanak
pun cari
Induk semang cari
dahulu
|
Sejak berbunga
daun pandan
Banyaklah tikus
di pematang
Anaknya buaya
datang pula
Daun selasih
tambah banyak
Sejak semula
dagang berjalan
Tidak puts
dirundung malang
Banyak bahaya
yang menimpa
Namun kasih
berpaling tidak
|
Post a Comment for "JENIS-JENIS PUISI LAMA"