Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerpen Islami Tentang Persahabatan Menuju Surga

 Cerpen Islami Tentang 4 Orang Sahabat 

Ini adalah kisah perjalanan 4 orang bersahabat. Mereka semua menganut agama Islam, tapi perilaku mereka layaknya orang kafir. Tak pernah sekalipun mengerjakan kewajibannya sebagai muslim, kerjaan mereka setiap malam adalah datang ke Pub dan juga diskotik, kadang bersama pacar atau wanita sewaan mereka. 

Baginya wanita adalah nilai yang sangat rendah di matanya dan sangat mudah mereka dapatkan, setelah merusak wanita, mereka akan meninggalkannya begitu saja.

“Malam ini lo jemput gue ya Lex” pinta Ardi via telepone dengan Alex. 

“OK. Lo siap-siap aja”

“Lo jemput gue di rumah pacar gue”

“Pacar lo yang mana? Lo kan banyak pacar” tanya Alex yang disusul tawa kecil 

“Hahaha, di rumah Kristin. Lo tau kan rumahnya?”

“Oh tau kok”

“Gue malam ini mau sikat pacar gue dulu, baru kita lanjut ke Pub cari cewe lagi” jelas Ardi sesekali tertawa seakan-akan perbuatannya adalah hal yang membanggakan.

“OK OK. Sorry kalau gue datang telat, gue ada janjian sama Brenda”

“Nggak masalah” kata Ardi yang kemudian menutup telepon di genggamannya.

Malam sudah larut, pukul 24.30. Illang yang mengenakan pakaian rapi ditambah parfum yang menyengat di badannya, tampaknya sudah siap menuju Pub, ia masih berdiri di 

halaman rumahnya. Tak lama ia berdiri, wajahnya tersorot lampu mobil, ternyata itu mobil Arham yang melaju dari depan dan masuk ke halaman rumahnya.

“Sorry gue baru datang, biasa pacar gue lengket terus” kata Arham setelah Illang masuk ke dalam mobil.

“Ha ha ha, santai. Nggak apa-apa kok, eh mana tuh 2 bocah?” tanya Illang setelah 

menegok ke belakang dan tak ada orang.

“Nggak tau gue, tapi katanya nanti nyusul”

“Oh,eh lo tau nggak gue bawa duit berapa?” Illang menepuk pundak Arham meminta ia menebak pertanyaannya.

“Berapa?” tanya balik Arham tanpa melihat Illang 

“10 juta man, ha ha ha” jawab Illang dengan bangga.

“Banyak amat, dapet darimana lo?” Arham seakan tak percaya 

“Gue jual emas batangan emak gue”

“Emak lo tau nggak?” 

“Nggak lah”

“Mantap lo!” Arham mengacungkan jempol kepada Illang.

25 menit dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai tepat di depan Pub, ia segera memarkirkan mobilnya. Setelah mereka turun, Illang meninggalkan Arham, ia berjalan ke seberang pub, di situ ada rumah kecil.

“Lo mau kemana?” tanya Arham

“Bentar,gue udah nyewa cewenih, dia nungguin gue di situ”jawab IIlang sambil 

menunjuk tujuan yang akan di datanginya.

“Oh, gue masuk dulu”seru Arham 

“Yoi”

Di dalam Pub, Arham langsung memesan minum, setelah ia minum 3 teguk, ia melihat 

Illang masuk bersama pacar yang sedang dirangkulnya.

“Mantap-mantap” Arham menyoraki Illang

Tak lama setelah itu Ardi dan Alex pun juga datang. Lengkaplah 4 bersahabat itu di dalam Pub. Mereka menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dan menghabiskan uangnya.

1 hari kemudian mereka tengah berada di rumah mewahnya Alex. Karena 

sebelumnya Alex meminta ketiga sahabatnya itu datang.

“Gue besok rencana mau liburan ke Jogja, kalian mau ikut ngga?” tanya Alex 

Semuanya terdiam sambil berfikir.

“Tenang, gue yang bayarin semuanya”lanjut

Alex “Semuanya” tanya Ardi antusias

“Beneran gue mah”

“Gue mau ikut kalo gitu” kata Ardi dan Arham yang hampir bersamaan.

“Mantap deh” kata Alex yang kemudian melihat Illang yang tak mengeluarkan suara 

“Lo kenapa? Nggak mau?” tanya Alex

“Kayaknya gue nggak bisa deh, ada urusan” tolak Illang 

“Yahhh... ini pertama kali kita liburan nggak lengkap” desah Ardi 

“Nggak seru lo” timpal Arham

“Nanti gue nyusul deh kalo urusan gue dah selesai” Illang berusaha menenangkan sahabatnya.

“Yaudah gue balik duluan” pamit Illang yang mulai beranjak dari tempat duduknya. 

Tujuan selanjutnya adalah menemui pacarnya.

Keesokan harinya, Alex, ardi dan Arham sudah tiba di bandara dan segera masuk 

pesawat. Dalam waktu 5 menit lagi ia akan meninggalkan Jakarta.

“ByeJakarta” kata Ardi Iseng di Jendela pesawat sambil melambaikan tangannya.

Sesampainya di Jogja,wajah mereka begitu bahagia, karena di tempat itu mereka akan 

melanjutkan untuk bersenang-senang. Mereka menyewa hotel mewah dan mereka

langsung mengistirahatkan tubuhnya agar bisa kembali fit.

Ketika malam tlah tiba, mereka berjalan menuju warung, niatnya untuk nongkrong.

“Lex, ngapain sih ke warung? ke restorant aja kali” tanya Ardi 

“Ikut aja, gue lagi pengen minum kopi warung, bentar aja kok” 

“Oh”

Ia melewati mesjid yang sangat besar, di dalamnya sedang berlangsung ceramah ustad dan jemaah yang begitu banyak. Suara ceramahnya pun terdengar sampai luar, mereka bertiga melambatkan langkahnya, sepertinya mereka ingin mendengar ceramah yang dipaparkan oleh uztad di dalam mesjid itu.

“Wahai kaum muslimin dan muslimah, bertaubatlah sebelum engkau meninggal,  sesungguhnya Tuhan maha pengampun lagi maha penerima taubat, maka bersungguh- sungguhlah engkau dalam ketaqwaan” Sang ustad begitu tegas 

menyampaikan ceramah kepada para jemaah tersebut.

Mereka menghentikan langkahnya sejenak tepat di halaman mesjid, tak ada yang keluar 

dari mulut mereka malainkan telinga yang begitu menyimak pembahasan ceramah.

“Tak ada yang terlambat wahai anak Adam, janganlah engkau berputus asa dari rahmat Allah. Tak peduli engkau pelaku zina, peminum minuman Khamr, atau bahkan mendurhakai orang tuamu, maka bertaubatlah yang sebenar-benarnya. 

Sesungguhnya, jika nyawa seseorang telah tiba di kerongkongan maka tak ada lagi ampunan baginya. 

Sungguh kehidupan akhirat jauh lebih baik dibandingkan dengan kehidupan dunia”jelas Ustad yang makin lantang terdengar diluar.

Mereka tertegun mendengar ceramah dari ustad tersebut. Mereka saling bertatap tatapan satu sama lain, menandakan merekalah yang sering melakukan perbuatan dosa yang dikatakan ustad tersebut.

“Ya Allah...Astagfirullahalazim” spontan mulut Alex beristigfar 

“Astagfirullahalazim” ucap Arham dan Ardi hampir bersamaan.

“Gue dapat hidayah dari sini” kata Alex seketika tanpa melihat sahabatnya 

“Gue juga” kata Arham yang kemudian berlutut.

“Sama” Ardi pun ikut berlutut, disusul lagi oleh Alex yang juga berlutut penuh perasaan bersalah.

Mereka bertiga berlutut tepat di depan mesjid. Benar bahwa hidayah itu datang dari jalan yang tak disangka-sangka.

Dilain tempat,Illang sedang berada di diskotik dengan penuh sukaria. 4 perempuan yang sedang mengililinginya ternyata tidak cukup sehingga di menggenapkan lagi menjadi 6. Pukul 02.00 am, ia baru keluar dari diskotik dengan keadaan mabuk.

Ia segera masuk ke dalam mobilnya dan menuju untuk pulang. Ia melaju dengan kecepatan tinggi karena menganggap di jalan sudah tak adalagi pengendara yang lalu lalang, semakin lama kecepatan mobilnya bertambah hingga tak sengaja ia menabrak truk yang ada di depannya. Illang tewas mengenaskan. 

Selain mengenaskan, ia juga meninggal dalam keadaan su’ul khotimah. Jalan yang tadinya sepi menjadi ramai, karena suara mobil truk yang menabraknya berbunyi sangat besar. 

Kecelakaan itu tepat di depan rumah Rissa, mantannya yang sekarang ini sedang hijrah.

***

Setelah cukup lama mereka berlutut, merekapun bangkit, seketika handphone Alex berbunyi dari dalam kantong celananya. Alex segera merogoh kantongnya untuk mengambil handphone dan mengangkatnya.

“Halo?”

“Halo, Lex. Ini Rissa” 

“Ya? Ada apa Sa?”

“Illang kecelakaan dan meninggal lex!”

Alex terperangah. Ia tak perduli lagi Rissa yang masih bicara karena terkesiap. 

Handphone yang tadinya dekat telinganya kini mengikuti tangannya yang turun ke bawah.

“Kenapa Lex?” tanya Ardi dan Arham

bersamaan “Sahabat kita men...”

“Hah?” tanya Arham yang kebingungan.

“Illang Ham, meninggal!”

“Innalillahi wa innalillahi rajiuun” ucap Ardi terkesiap.

Mereka bertiga menangisi kepergian sahabatnya. Sesekali mereka berucap istigfar. 

“Sahabat kita meninggal Ham, Rdi!” kata Alex lagi yang memegang kedua kepalanya 

“Ya Allah...”

“Ini petunjuk buat kita, kita harus bertaubat ”kata Ardi yang mengajak

sahabatnya.

“Iya”

“Iya”

Mereka pun masuk ke dalam mesjid dan segera mencari tempat berwudu. Ketika mereka masuk, jamaah sudah berhambur keluar untuk pulang kerumahnya masing-masing.

 Sehingga ketika mereka masuk hanya ada mereka bertiga saja di dalam mesjid. Waktu pun sudah menujukkan pukul 10.00, merekapun mengambil shaf dan langsung melaksanakan sholat taubat nasuha dengan penuh khusyu. 

Mereka pun dalam lindungan Allah. Mereka bertaubat kemudian hijrah di jalan Allah.

***

Di Akhirat.

Ini adalah keadaan di akhirat. Semua manusia dikumpulkan di padang mahsyar. Semua manusia dihisab dan dimintai pertanggungjawabnya ketika hidup di dunia.

Saat itu, Illang sedang di seret ke dalam neraka. Ia tak terima di seret oleh malaikat ke dalam neraka sendiri. Ia meminta keadilan pada Allah.

“Wahai Allah, aku minta keadilanMu. Bukankah engkau Maha Adil?” teriak Illang 

Ditanyakan kepadanya,“Keadilan apa yang engkau minta?”

“Di mana semua teman-temanku yang ikut bersenang-senang denganku di dunia dulu? 

Aku berempat bersahabat dan mereka juga melakukan perbuatan dosa yang sama, mengapa engkau hanya menghukumku?” teriak Illang yang semakin histeris

Lalu, dikatakan kepadanya, “Mereka bertaubat setelah engkau meninggal”.

Illang terdiam sejenak karena tak menyangka sahabatnya akan bertaubat. Malaikat kembali menyeretnya lalu di lemparnya ke dalam neraka. 

Di dalam neraka ia mendapatkan macam-macam pembalasan yang bertubi-tubi. Sedangkan Alex, Ardi dan 

Arham sedang menikmati indahnya surga yang tiada tara. Mereka menikmati janji yang Allah tepati bahwa Allah akan menempatkan orang beriman dan mukmin ke dalam surga bagi mereka yang bertaqwa dan mau kembali ke jalan-Nya.

Andi Aksa Perkenalkan nama saya Andi Muh. Aksa Asri atau yang dipanggil Aksa, saya adalah seorang pelajar dari salah satu sekolah Favorit di Makassar. Di blog yang saya bangun ini kami berusaha membuat artikel yang benar-benar berkualitas dan tentunya Original.

Post a Comment for "Cerpen Islami Tentang Persahabatan Menuju Surga"