Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teks Naskah Dialog 5 Orang Pemain

 

Teman-teman, dikesempatan kali ini saya akan membagikan beberapa contoh naskah dialog 5 Orang. Yah, beberapa contoh ini dapat Kalian ambil Sebagai media pembelajaran. Dibawah ini ada 2 contoh teks naskah dialog, berupa kemalangan, ibu dan agama islam. Berikut contohnya....

Teks Naskah Dialog 5 Orang

Contoh Naskah Dialog 5 Orang

Hijrah

Kane   : Bro gue mau hijrah nih.

Johnny : apa yang merasuki mu sehingga kau mau hijrah

Kane   : Aku mau hijrah karena aku banyak dosa.

Johnny : Ok bro kalau gitu aku ikut juga

"Tiba tiba satin dan Shiva datang"

Satin : Lu mau kemana bro ?

Johnny : kami mau ke masjid mau cari ustad kami mau tobat.

Shiva : gak usah bro hidup masih lama nikmati aja.

Kane : Mana tahu kita besok.

Satin : Sok pintar Lo!

Kemudian Johnny dan Kane menuju ke masjid untuk bertobat

Kane : assalamualaikum

Ustad : waalaikumussalam kenapa nak

Johnny : gini ustad kami mau hijrah

Ustad : masyaallah kalau boleh tahu kenapa mau hijrah.

Kane : jadi gini ustad sebelum orang tua saya meninggal mereka pesan kepada saya untuk kembali ke jalan yang lurus

Ustad : kalau mas John?

Johnny : saya ikutan Kane ustad soalnya dari kecil kami bersahabat dan orang tua kane juga merawat saya sejak orang tua saya meninggal.

 Ustad : kalau begitu kalian mandi wajib dulu setelah itu kalian ke masjid ini lagi waktu sholat ashar .

Kane : baik ustad.


"Keesokan harinya"


Kane : John si Satin sama Shiva meninggal ketabrak truk.

Johnny : innalilahi wainnailaihi Raji'un ajal memang tidak ada yang tahu.

Kane : oleh karena itu bro sebelum ajal menjemput mari kita beramal Soleh untuk bekal kita di akhirat.

Johnny : yo'i Bro

 Baca Juga: Contoh teks naskah drama 3 orang pemain

 Contoh 2 

Tema: Balas dendam
Judul: Tidak Seindah Liburan

Sinopsis:
Bercerita tentang lima remaja pencinta alam yang berlibur di suatu pulau yang sangat jarang terakses dunia luar. Namun siapa sangka, tujuan awal mereka yang ingin berlibur itu berubah menjadi pengalaman menegangkan. Dimulai dari salah satu dari mereka yang hilang, hingga ditemukan tidak bernyawa. Ternyata liburan indah yang diidamkan mereka berlima, merupakan momen balas dendam yang telah dirancang salah satu diantara mereka.

Dialog Drama:
Tere : "Dilan mana nih? Kebiasaan kan dia"

Stella : "Tunggu aja, lagian kapalnya masih 15 menit lagi"

Kevin : "Bagaimana kalau Dilannya ku telfon?"

Dito : "Nggak usah, itu dia"

Dilan : "Heyy kalian!"

Tere, Stella, Kevin, dan Dito serentak menengok ke sumber suara Dilan.
Tere : "Pangeran kita sudah datang rupanya"

Dilan : "Hehehe, sorry. Ketiduran"

Dito : "Ya sudah, kita mendekat ke dermaga gih. 5 menit lagi nih"

Stella : "Iya, nanti yang ada kita telat"

Mereka berlima pun bergegas mendekat ke dermaga. Taklama kemudian kapalpun datang dan mengangkut mereka menuju pulau tujuan mereka.
(Di Villa, Pulau terpencil)
Dilan : "Kok bisa ya, ada villa disini? Besar lagi"
Stella : "Aku juga kaget pas cari-cari info tentang pulau ini. Ternyata ada villanya"

Tere : "Iya, rugi banget bangun villa di pulau ini"

Dito : "sudah, sebaiknya kita bereskan barang-barang kita. Kalau sudah beres, kita siap-siap untuk masak"

Kevin : "Iya, kita harus masak untuk makan malam"
...
Setelah mereka berberes, merekapun membagi tugas untuk memasak makan malam. Setelah makan, merekapun bersiap untuk tidur.

Kevin : "Kalian yang cewek tidur duluan saja. Kami bertiga akan berjaga"

Stella : "Berjaga? Kenapa harus berjaga? Kan tinggal dikunci?"

Dito : "Mana tau kita tidak sendiri disini. Kalian tanggung jawab kita"

Tere : "Ih jangan bicara aneh-aneh deh. Yaudah aku sama Stella tidur duluan ya"

Dilan : "Gue mau ke teras dulu, cari jaringan"
...
Jam sudah menunjukkan pukul 01.00. Dito, Dilan, dan Kevin merasa sangat lelah karena belum tertidur sama sekali.
Dito : "Eh aku tidur bentaran ya, bangunin aja kalau ada apa-apa"

Dilan : "Yaa, masa kamu tidur"

Kevin : "Sudah, biarkan saja. Satu jam ya Dit, abis itu gantian aku yang tidur"

Dito : "Siaap"

Dito pun mulai tertidur. Tak lama setelah itu, Dilan merasa ingin ke kamar kecil.

Dilan : "Kev, aku kebelakang dulu. Kebelet buang air nih"
Kevin : "Iya sana"

Dilan pun bergegas menuju toilet. Sesampainya di depan toilet, Dilan melihat Stella berdiri di depan pintu.
Dilan : "Loh Stella? Kamu kebangun?"

Stella : "Dilan? Aku minta tolong ke kamu bisa?"

Dilan : "Kenapa?"

Ketika Dilan mendekati Stella, seketika Stella menyuntikkan bius ke leher Dilan dan membuat dia pingsan. Stella menyeret tubuh Dilan menuju ruang rahasia di villa itu. Karena villanya luas dan kamar mandinya berada di ujung, jadi Kevin merasa wajar kalau Dilan tidak kembali dengan segera. Tapi setelah merasa Dilan tidak kunjung kembali setelah beberapa lama, Kevin pun menyusul Dilan ke belakang. Setelah Kevin sampai, dia tidak melihat Dilan.

Kevin : "Lan? Woi kamu didalam?"
"Loh tidak terkunci?"
"Dilan!"
Mengetahui bahwa Dilan tidak ada di toilet, Kevin bergegas membangunkan Dito yang tertidur.
Kevin : "Dito, Dito! Bangun woi"

Dito : "Udah sejam?"

Kevin : "Dilan hilang"

Dito : "Hilang kemana?"

Kevin : "Ya mana gue tahu. Buruan bangun. Aku mau bangunin yang cewek"
...
Kevin : "Tere? Stella? Bangun guys!"

Teriak Kevin sambil menggedor-gedor pintu kamar.

Tere : "Eh Stel? Kevin manggil tuh?"

Stella : "Hem? Emang udah pagi?"

Tere : "Sepertinya urgent deh. Kita keluar yuk"

Stella : "Kenapa panik gitu Vin?"

Kevin : "Dilan hilang"

Tere : "Hilang?"

Stella : "Kalian kan samaan tadi?"

Kevin : "Tadi Dilan ke toilet di belakang, tapi karena dia sudah lama tidak kembali, aku samperin dia”

Dito : "Lalu?"

Kevin : "ya dia nggak ada, hilang"

Tere : "Ya sudah, kita berpencar saja. Aku sama kevin, Stella sama Dito. Kita cari Dilan"

Mereka berempat mencari Dilan keseluruh tempat yang bisa mereka jangkau sampai matahari mulai menunjukkan sinarnya. Ya, hari sudah pagi.
Tere : “Aku takut banget nih, Dilan nggak ketemu-ketemu”

Dito : “Mana aku lapar lagi”

Kevin : “ya sudah, kita isi tenaga dulu, habis itu kita cari Dilan lagi”

Setelah mereka makan, Tere dan Stella bertugas untuk mencuci piring-piring kotor. Namun tiba-tiba air di Villa itu tidak mengalir.
Stella : “Yah, airnya nggak ngalir nih. Suruh cowoknya ke belakang gih, mungkin ada masalah dipenampuangannya”

Tere : “Kev? Dit? kalian dengarkan?”

Dito : “Iya, ayo Kev, kita cek ke belakang”

Stella : “Ter, aku mau cas ponsel ku dulu di kamar, tunggu bentar ya”

Tere : “eh? Em oke deh, jangan lama-lama yah, aku takut sendiri”

Stella : “Siip”

Stella beralibi ingin mengecas ponselnya dikamar dan meninggalkan Tere sendirian di Dapur. Stella pun bergegas ke ruang rahasia Villa itu untuk menemui Dilan yang ia sekap.
Dilan : “Hmmm?!!”

Stella : “Kamu udah bangun Lan?”

Dilan : “Hmmm!!! Hmmmm!! Hmmm!!”

Stella : “Sayangnya aku tidak akan melepaskanmu Lan, aku akan membunuhmu sekarang”

Dilan : “Hmmm?”

Seketika Stella menusuk leher dan dada kiri Dilan yang membuat Dilan sudah tidak sadarkan diri.Stella pun membersihkan tangannya dan mengganti bajunya lalu kembali bersama Tere.

Ternyata teriakan Dilan didengar samar oleh Kevin.

Kevin : “Dit? Aku mendengar suara dari balik dinding itu Dit”

Dit : “Loh? Itu ruang apa memangnya?”

Kevin : “Tidak tahu. Kita cek saja”

Kevin pun memukul mukul papan di dinding itu. Tidak sengaja, salah satu papan itu terbuka seperti pintu. Kevin dan Dito pun segera masuk dan dikagetkan karena melihat tubuh Dilan yang sudah tidak bernafas dan bersimpah darah. Sementara itu di dapur, Stella dan Tere asik bersenda gurau. Tiba-tiba Stella menancapkan suntik bius ke leher Tere dan membiarkannya tergeletak di lantai. Ia segera melakukan hal yang sama kepada Tere seperti yang dilakukannya kepada Dilan. Tak lupa iya menggoreskan pisaunya sedikit ke lengan atasnya untuk menjadi alibinya.

Stella : “Tere!!” teriak Stella sambil memeluk Tubuh Tere yang sudah lemah”

(Di ruang rahasia villa)

Kevin : “Dilan!? Si-siapa yang melakukan ini?”

Dito : “Kev? Gimana? Dilan sudah meninggal Kev”

Tere!!

Dito : “Eh itu suara Stella”

Mendengar teriakan Stella, mereka berduapun bergegas menuju sumber suara.

Dito : “Stella? Kalian kenapa bisa berdarah begini? Tere? Kenapa Tere?”

Stella : “Tere udah nggak ada Dit, Kev” kata Stella sambal berakting menangis.

Kevin : “Kenapa bisa jadi kacau begini? Dilan ada diruang tertutup di belakang dan dia sudah meninggal karena luka tusuk. Sekarang Tere, jangan-jangan kau membunuh teman kita Stella?”

Stella : “Aku?”

Dito : “Kev, tenang. Stel, tolong ceritakan kenapa Kalian bisa terluka begini”

Stella : “kami diserang laki-laki tidak dikenal. Aku juga tidak tahu kenapa laki-laki itu bisa berkeliaran di Villa ini. Aku berusaha menolong Tere, tapi tidak bisa. Aku pun terluka”

Kevin : “Lalu kemana laki-laki itu?”

Stella : “Dia melarikan diri”

Dito : “Kemana? Ayo Kev, kita kejar!

Ketika Dito mengambil langkah untuk mengejar laki-laki yang dimaksud Stella, Stella seketika menusuk dada kiri Dito menggunakan pisau dari tubuh Tere.

Kevin : “Dito!”

Kevin mendorong Stella hingga jatuh tersungkur.

Kevin : “Kamu gila ya Stel? Jadi kamu yang membunuh Dilan dan juga Tere? Sebenarnya apa yang kamu pikirkan?”

Stella : “Kau senang dengan kejutanku ini Kev? Hahaha aku sengaja membawa kalian ke pulau ini. Kau tahu? Ini Villa peninggalan kakek nenekku. Kau tidak pernah menyangka akan semua ini kan?”

Kevin terdiam kaget.

Stella : “Pertama, aku membunuh Dilan, kedua Tere, ketiga Dito. Tinggal kamu yang belum Kev”

Kevin : “Kenapa kamu lakukan semua ini?”

Stella : “Kenapa? Karena kalian sudah jahat sama aku. kalian yang buat Ibuku meninggal”

Kevin : “Kami?”

Stella : “Hari itu ketika kita ingin nanjak ke Rinjani. Malam itu Ibuku sekarat Kev, dan kalian memaksaku untuk ikut. Bahkan kalian tidak memberiku kesempatan untuk menjelaskan alasanku”

Kevin : “Se-seharusnya saat itu kau menolak dengan tegas, kami pikir kau hanya beralasan yang tidak penting, jika tahu kau ingin menemui Ibumu, kami akan membatalkan rencana kita. Bahkan kami akan pergi bersamamu menemui Ibumu”

Stella : “Sudah terlambat. Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Kalian semua harus membayarnya. Kalian semua harus mati!”

Kevin : “Kau salah Stel, kau salah besar. Kau ingat ketika kita berlima datang menjenguk ibumu di rumah sakit? Kau ingat apa yang Ibumu katakan kepada kami berempat?

Stella terdiam.

Kevin : “Ibumu menitipkan dirimu kepada kami. Ibumu mengkhawatirkan anak kesayangannya. Mereka menyuruh kami berempat untuk menjagamu seperti adik kami sendiri. Kau ingat?

Perlahan Stella melonggarkan genggaman tangannya dan menjatuhkan pisau yang ada ditangannya.

Kevin : “Seandainya kau berani berbicara waktu itu, ini semua tidak akan terjadi. Kau bisa melihat ibumu disaat-saat terakhir. Dan kita berlima masih bisa berkumpul bersama”

Stella : “Kev, aku salah. Aku sangat jahat”

Stella duduk bersimpuh menangisi perbuatan yang sudah dia lakukan kepada ketiga temannya.

Kevin : “Tidak ada gunanya kau menyesal, Teman kita tidak akan hidup lagi. Kau tidak bisa memutar waktu”

Stella : “A-aku harus bagaimana?”

Kevin : “Kupikir kau sudah cukup dewasa untuk mengetahui hukuman bagi orang yang merenggut nyawa orang lain”

Mereka pun pergi meninggalkan pulau itu. Jasad Dilan, Dito dan Tere pun sudah dikembalikan ke rumah orangtuanya. Kevin membawa Stella ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan semua tindakannya.

Pada akhirnya, inti dari utuhnya sebuah hubungan adalah komunikasi. Tanpa itu, kita tidak akan pernah tahu apa yang orang lain rasakan dan inginkan.

Itulah 2 contoh mengenai teks naskah dialog 5 pemain. Semoga naskah teks 5 orang tersebut dapat bermanfaat bagi kita semua dan tentunya ambil manfaat dan pelajaran darinya.


Andi Aksa Perkenalkan nama saya Andi Muh. Aksa Asri atau yang dipanggil Aksa, saya adalah seorang pelajar dari salah satu sekolah Favorit di Makassar. Di blog yang saya bangun ini kami berusaha membuat artikel yang benar-benar berkualitas dan tentunya Original.

1 comment for "Teks Naskah Dialog 5 Orang Pemain"