Sejarah Tanah palestina dan Berdirinya Negara Israel
Hmm... Hai Artizen, gimana kabar kalian?? Yah, semoga dalam keadaan yang baik. Pembahasan kita kali ini masih hangat yaitu mengenai isu palestina dan israel. Tentu kita beruntung kita tinggal didaerah yang bebas dari penjajahan, tau dong isu yang menimpah palestina belakangan ini. Mereka hidup dalam sebuah tekanan batin dan fisik, ledakan dimana mana, kebutuhan wajib yang sulit dipenuhi yang berujung kematian.
Walau mereka mengalami itu semua, mereka tetap semangat karena memperjuangkan agama Allah. Tetesan darah dengan niat yang ikhlas tentu akan berbuah dengan kenikmatan yang akan didapatkan di akhirat kelak.
Dan Alhamdulillah, bertepatan pada hari ini (Jumat) Palestina diberi kemenangan atas gonjatan senjata terhadap Israel, walau hal itu terjadi jangan membuat kita kendor untuk membela saudara kita disana.
Dengan ketragisan dari zionis membuat kita yang memiliki hati nurani sebagai manusia, apalagi mereka adalah saudara seiman kita. melek dan membela atas apa yang menimpah mereka. Kita mengaku cinta kepada mereka??Tapi, taukah kalian tentang sejarahnya? Mulai dari sejarah baitul maqdis? Sejarah palestina dan israel? Kenapa bisa terjadi konflik dan banyak lagi.
Maka dari itu, artikel ini akan mengulas lebih detail tentang Sejarah Tanah palestina dan Berdirinya Negara Israel. Walau emang pembahasan ini cukup panjang, tapi masa sih kamu tidak bisa menghabiskan beberapa saat saja dalam mempelajari tentang sejarah keduanya. Baca ini dengan rileks, jangan lupa siapkan minuman dan cemilan favoritmu ya..
Note: Referensi ini diambil dari...
Sahabat Al-Aqsa x Ustadz Felix Siauw
Namun, bahasanya saya ubah agar lebih memudahkan pembaca dalam memahami. Tapi, tidak mengurangi atau melebihkan makna dari referensi sesungguhnya.
Baca Juga:
13 Tips Bagi Orang Tua Agar Anak Rajin Sholat
Siapa Bani Israil ?
Yah Israel. Itulah sebuah gelar yang diberikan kepada Ya’kub bin Ishaq bin Ibrahim, ia berarti hamba (kekasih Tuhan) yang memiliki 12 putra dengan semua keturunannya disebut dalam Al-Qur’an bernama Bani Israil.
Ke-12 anak ini dilahirkan dari 4 ibu. Dimana...
• Lea melahirkan, Simeon, Lewi, Yehuda dan Ruben.
• Zilpa melahirkan Gad dan Asyer.
• Bilha melahirkan Dan dan Naftali.
• Sedang Rahel melahirkan Yusuf dan Benyamin.
Dalam Al-Qur’an tentu kita paham bahwa kisah Yusuf dimulai karena ada saudaranya dengki, berusaha menyingkirkan Yusuf dari keluarganya, dan akhirnya dijual Yusuf sebagai seorang budak, lalu dengan berbagai fitnah dan ujian, Yusuf ini kemudian menjadi Bendahara kepercayaan Fir’aun untuk mengatasi masalah yang melanda.
Nah, singkat cerita, Yusuf ini kemudian memaafkan saudaranya dan mengajak ayah dan saudaranya agar tinggal di Mesir. Hingga, Bani Israil pun memiliki banyak keturunan di Mesir.
Juga Membawa Millah Ibrahim, hidup dan melakukan aktivitasnya di Mesir sampai Yusuf wafat, disamping itu ada Fir’aun yang tidak suka dengan tauhid yang dipegang oleh Bani Israil, sampai mereka mulai didzalimi, menjadikannya budak, karena bertentangan dengan keyakinan Mesir pada saat itu pemujaan dewa-dewi.
Musa, anak lelaki yang berhasil melolos diri dari perintah pembunuhan anak lelaki Bani Israil, dan ia justru dibesarkan pada keluarga Fir’aun. Ia kemudian menerima wahyu dari Allah, kemudian memimpin Bani Israil menuju ke tanah yang dijanjikan, yaitu Ardhul Muqaddas (Tanah Suci).
Sifat serakah Bani Israil
Musa menjadi pemimpin Bani Israil dengan berbagai mukjizat, mulai dari tangan bercahaya hingga dapat membela lautan, namun tetap saja Bani Israil dengan sifat buruknya ada yang menghianati Musa.
Ada satu fakta bahwa Bani Israil sudah lama berinteraksi dengan kebudayaan syirik di Mesir, itu sangat mempengaruhinya, maka muncul sifat yang tak ada sebelumnya, yakni sifat serakah dan pengecut.
Walau Musa menunjukkan mukjizat yang banyak, tapi itu tak menjadi penghalang mereka untuk mengolok olok. Mereka mengolok-olok Musa pada saat tentara Fir’aun di belakang mereka dan lautan di depan mereka, ia juga menyemba patung sapi untuk pada saat Musa pergi menerima perintah dari Allah.
Yah, Musa tetap membimbing mereka, walau sadar Bani Israil adalah kaum pembangkang. Sampailah mereka pada tanah terjanji yang diminta oleh Allah untuk memasuki tanah tersebut, namun (pengecutnya) mereka menolak, karena takut kepada penduduk yang mendiami tanah itu, yang ia sebut gagah perkasa.
Kurang ajarnya lagi, ketika mereka mengatakan pada Musa agar berperang berdua saja bersama Tuhan, dan mereka menunggu sambil duduk saja, jika telah selesai, barulah mau memasukinya.
Maka Al-Qur’an telah memberitakan tingkah mereka itu, dan karena hal tersebut Allah mengharamkan negeri itu, tanah suci yang telah dijanjikan itu baginya selama 40 tahun.
Mereka tak mampu memasukinya, melainkan hanya berputar-putar seperti orang tersesat.
Kejadian tersebut, telah berkali-kali Allah sampaikan dalam Al-Qur’an dan menceritakan tentang sikap buruk kaum Musa itu, yakni tidak puas terhadap pemberian Allah, meragukan Allah jika belum melihat dengan mata sendiri, dan lain sebagainya.
Kepemimpinan Bani Israil
Sampai pada saat Harun dan Musa wafat, dan kepemimpinan Bani Israil jatuh pada Nabi Yusya’ bin Nun sebagai memimpin Bani Israil yang memenangkan perang dan biaa masuk ke Ardhul Muqaddas, lalu pembagian wilayah menjadi 12 bagian sesuai jumlah anak-anak Israil.
Setiap wilayah ada seorang hakim, dan Nabi Yusya’ sendiri yang menjadi hakim kepala diantara mereka. Masa ini terus berlanjut walau banyak pertikaian diantara mereka, sampai akhirnya Nabi Yusya’ pun wafat dan digantikan Nabi lain.
Pada masa ini lah, Bani Israil yang berinteraksi dengan penduduk setempat mulai mewarnai dengan beragam ajaran yang tidak sesuai bahkan bertentangan dengan ajaran Nabi Yusya’ yaitu mulai memiliki sifat jelek, bahkan membunuhi para Nabi, hingga berganti pada hakim kepala terakhir yaitu Nabi Samuel.
Pada saat itu Bani Israil meminta agar mereka tidak hanya dipimpin oleh nabi, tapi bisa juga memiliki seorang raja, sebagaimana kerajaan yang jumpai memiliki raja, alasan lain supaya ia bisa lebih semangat berperang di jalan Allah. Maka Thalut diangkat menjadi raja Bani Israil, seperti biasanya mereka kembali mengolok-olok dengan kata-kata miskin, dia lebih berhak dan lain sebagainya, tidak pula kemudian ia berperang seperti janjinya kecuali hanya beberapa saja.
Di era hakim berganti menjadi zaman raja bagi Bani Israil, sampai pada masa Daud yang diangkat sebagai Nabi juga sekaligus sebagai raja Bani Israil. Keturunan Nabi Daud adalah Nabi Sulaiman, nah saat itulah kejayaan bagi Bani Israil, ketika Nabi Sulaimam dapat membangun Haikal (kuil suci) tempat beribadah kepada Allah di Baitul Maqdis.
Ketika Nabi Sulaiman wafat, kerajaannya itu terbagi menjadi 2, ada Yeroboam seorang Jendral dari Bani Israil, namun ia tidak menerima Rehiboam yang merupakan keturunan dari Nabi Sulaiman.
Disinilah muncul sebuah kerjaan yang bernama Yehuda, ibukota dari Yerusalem dipimpin oleh Rehoboam, disisi lain kerjaan Israel dengan ibukota Samaria dipimpin oleh Yeroboam. Disisi bagian selatan, Kerajaan Yehuda ini didukung oleh bani Yehuda dan bani Bunyamin, berbeda dengan kesepuluh bani yang mendukung Kerajaan Israel di sebelah utara.
perang saudara pun terus berlanjut, situasi tersebut dimanfaatkan oleh Kerajaan Assyria yang akhirnya menaklukkan Kerajaan Israel di sebelah utara pada tahun 722 SM, dan mengusir banyak penduduk, menghabisi kerjaan israel, lalu Yerusalem ibukota dari Kerajaan Yehuda dikepung.
Sebelum mereka sempat untuk menguasai Kerajaan Yehuda, terlebih dulu Kerajaan Assyria yang dikalahkan oleh Kerajaan Babilonia yang saat itu dipimpin oleh Nebukadnezar II untuk menaklukkan Kerajaan Yehuda pada tahun 597 SM.
Haikal Sulaiman kemudian dihancurkan oleh tentara Babilonia setahun setelah 596 M, pendudiknya lalu dibawa sebagai tawanan ke arah Babilonia, ada juga yang lari ke Mesir dan wilayah sekitarnya.
Yahudi diambil dari marga Yehuda
Bani Israil yang banyak hidup di kota Babilonia, namun sebagai tawanan. Tapi, mereka tetap menjalangkan tradisi agamanya sebagai orang dari Kerajaan Yehuda, yang mulai dan kini kita kenal dengan kepercayaan Yahudi.
Ditahun 539 SM, Kerajaan Persia menyerang Babilonia, Raja yang memimpinnya yaitu Cyrus Agung. Ia tidak hanya mengirim pulang tawanan Yahudi, tapi ia juga membalikkan Yerusalem pada mereka, dan memerintahkan mereka untuk membangun Haikal Sulaiman. Pembangunan ini telah diselesaikan pada tahun 516 SM pada masa pemerintanan Darius Agung.
Akhirnya, Yerusalem tetap sebagai kota ibadah bagi kaum Yahudi, lalu pergantian pemerintahan demi pemerintahan, sampai pada masa Alexander Agung yang menaklukkan Persia pada tahun 332 SM, Yerusalem dan orang-orang Yahudi masuk dimasa pemerintahan Imperium Yunani.
Pada masa kekuasaan Yunani posisi Yahudi ikut menguat dan dibawah pemerintahan baru itu membuat posisi dasar pemerintahan menguat. Hingga kaum Yahudi ortodoks juga memberontak kepada Antiokhos IV Epiphanes yang pimpinan oleh Matatias dan kelima anaknya pada tahun 168 SM, laludisusul dengan pendirian Kerajaan Hashmonayim pada tahun 152 SM oleh Simon Maccabee.
Jenderal Romawi Pompeii, mencatatkan diri untuk ikut turut campur dalam Kerajaan Yahudi baru pada tahun 63 SM, hingga pengaruh dari bangsa Romawi bisa membuat Kerajaan dari Hashmonayim ini bisa terganti oleh pemerintahan Romawi sampai masa penguasaan Herodes sekitar abad 4 M.
Yahudi Korban Kedzaliman
Ketika Romawi yang berkuasa, Yahudi sudah sering jadi korban kedzaliman penguasa Romawi saat itu, mulai dari pajak yang berlebihan, pembalasan dengan penyerangan terhadap opsir Romawi, yang kemudian dibalas lagi dengan perusakan tempat ibadah kaum Yahudi.
Pembrontakan tak kunjung selesai yang akibatnya pada titah Kaisar Vespasian untuk memerangi dan membrantas pembrontakan di Yerussalem pada 69 M.
Jenderal Titus (anaknya sendiri), yang menghabisi kota Yerusalem pada tahun 70 M, membumi haguskan Haikal Sulaiman, dibagun kembali pada masa Darius, membakar dan menghancurkannya hingga yangtersisa hanya sebidang tembok yang kini diratapi kaum Yahudi.
Ets, belum berakhir disitu, kalangan Yahudi itu terus berkonsolidasi . Di masa pemerintahan Kaisar Hadrianus, kaum Yahudi kembali terdzalimi, agama mereka tidak boleh/dilarang dipraktekkan, kemudian mereka menduga bahwa Kaisar Hadrian akan membuat kuil buat Dewa Jupiter diatas reruntuhan Haikal Sulaiman yang sudah dihancurkan pada tahun 70 M, maka terjadi sebuah pemberontakan Bar Kokhba pada 132 M yang dituntaskan oleh Kaisar Hadrian pada 135 M.
Pristiwa diaspora Yahudi
580.000 orang Yahudi terbunuh dalam pembrontakan itu, 50 kota benteng dan juga 985 desa diratakan dengan tanah. Tentu ini merupakan pristiwa penting dalam sejarah Yahudi, Karena dari sinilah kalangan Yahudi berpencar ke segala penjuru dunia, yang kita kenal dengan nama diaspora. Pristiwa ini kelak dikisahkan turun temurun, diingat oleh generasi demi generasi, dendam yang akan dibalaskan kepada dunia pada waktunya, dengan kekejaman yang luar biasa melebihi semua ingatan manusia .
Kota itu kemudian berganti nama oleh Kaisar Hadrian menjadi Aelia Capitolina, dan juga wilayah Kerajaan Yehuda, yaitu Yudea menjadi Syria - Palaestina, untuk memberi wajah baru untuk kota yang saat ini dikuasai penuh oleh Romawi, Yahudi tidak boleh masuk ke kota tersebut, kecuali saat memperingati hari raya Tisha B ’ Av (setahun sekali).
Lalu, kalangan Yahudi ini menyebar ke seluruh penjuru dengan Laut Mediterania dengan medium penyebarannya. Mereka hidup dan juga tinggal di masa Imperium Romawi, karena menghadapi kedzaliman Romawi di satu sisi, dan keserakahan kaumnya disisi yang lain, sehingga kalangan Yahudi ini senantiasa memperoleh permasalahan .
Disisi lain, pada saat Kaisar Konstantin dari Byzantium berkuasa, dia kemudian menjadikan Yerusalem yang awal mulanya adalah ibukota dari Kerajaan Yehuda, berubah menjadi ibukota untuk pemeluk agama Kristen, agama yang baru saja resmi sebagai agama negara lewat Konsili Nicea pada tahun 325 M. Wajah Yerusalem pun berubah, karena Romawi banyak mengusir Yahudi di kota itu sehingga seolah-olah yang tinggal disitu cuma orang Kristen. Dibangunlah sebuah monumen-monumen berarti bagi kaum Kekristen, seperti Gereja Makam Suci .
Yerusalem jatuh ke tangan Persia ditahun 614 M yang diabntu oleh kaum Yahudi, sejarah mencatat bahwa banyak pembantaian orang Kristen dikala itu, seakan akan pembalasan dendam, ikon - ikon Kristen dihancurkan, hingga pada tahun 629 M Kaisar Heraklius sukses merebut kembali Yerusalem dan juga mengembalikan Salib Suci ke Gereja Makam Kudus.
Ketika Rasulullah saw lahir pada 570 M, kalangan Yahudi ini pula telah menyebar di pemukiman orang Arab, seperti di Madinah paling tidak terdapat Yahudi Bani Nadhir, Bani Quraizhah, dan juga Bani Qainuqa. Yahudi terus menerus memprovokasi kalangan Muslim dengan makar dan mengusik kalangan Muslim, hingga dimana Rasulullah saw mengusir mereka secara permanen dari Haramain .
Orang Arab mengenalnya dengan nama Iliyya, tetapi kalangan Yahudi menyebutnya dengan Yerusalem. Setelah itu Rasul mengenalkan nama baru untuk tempat ini, bernama Baitul Maqdis. Disitu ada Masjidil Aqsha, tempat Rasulullah melaksanakan perjalanan malam. Selaku kiblat awal kalangan Muslim dikala shalat, tentu tempat tersebut sudah melekat dihati orang beriman.
Yahudi dimasa Umar Bin Khattab
Pada masa Khalifah Umar bin Khaththab, kota ini dikepung oleh Abu Ubaidah sepanjang 6 bulan, dan Patrik Sophronius sepakat buat menyerahkan kunci, asalkan kepada Khalifah Umar bin Khaththab. Pada tahun 637 Umar menerima kunci ini dari Patrik Sophronius, sekaligus perpindahan status tanah ini dari kekuasaan Romawi ketangan kekuasaan umat islam.
Umar membagikan jaminan bagi penduduk Kristen yang terdapat disitu, dan mencabut larangan berkunjung bagi kaum Yahudi yang sebelumnya hanya diperbolehkan setahun sekali mendatangi Yerusalem. Umar juga menata ulang lingkungan Al - Aqsha atau juga posisi dari Haikal Sulaiman, dan juga menjamin kebebasan dalam beribadah sesuai kepercayaan masing-masing.
Begitulah Islam membagikan ketenangan pada Yerusalem, yang kemudian lebih terkenal dengan Baitul Maqdis. Ketenangan yang terjadi selama beratus-ratus tahun lamanya dalam kepemimpinan Islam dan juga kalangan Muslim .
Tidak jauh dari situ, Turki Saljuk adalah pasukan Muslim yang mulai dikenal pada Anatolia diserbu oleh Kaisar Romanos IV Diogenes di Manzikert pada tahun 1071 M . Pasukan Romawi wajib mengakui keunggulan strategi Sultan Alp Arslan yang mengetuai pasukan itu, cuma separuh dari jumlah pasukan Romawi, Kaisar ditawan, kemudian dikembalikan ke Konstantinopel dalam kondisi terhina, dikawal dengan bendera tauhid .
Peristiwa ini memicu terjadinya Perang Salib di Italia . Pada 1099 M , Yerusalem setelah itu dikuasai oleh kalangan Kristen, UmatMuslim dan Yahudi tak luput dari pembantaian. Tahun 1187 M Salahuddin Al - Ayyubi membebaskan kota ini kembali pada tangan umat Muslim, dan tetap mengizinkan Yahudi dan Kristen untuk berada di kota bersama-sama dengan kalangan Muslim .
Demikian dari masa Khulafaur Rasyidin , berubah ke Khilafah Umayyah , Khilafah Abbasiyyah , hingga dengan Khilafah Utsmaniyyah , kalangan Muslim memperoleh amanah yang sangat besar buat melindungi kota yang mulia ini.
Sifat Buruk Yahudi
Di masa kekuasaan Islam, Yahudi diperlakukan dengan baik walaupun mereka tidak berhenti membuat makar agar bisa menjatuhkan kalangan Muslim, mereka dilindungi di negeri - negeri kalangan Muslimin, walaupun di Eropa, mereka kerapkali diusir dari tempat mereka tinggalnya , Yah, sebab kalangan Yahudi ini merupakan kalangan yang memanglah sangat eksklusif dan juga membuat permasalahan dimanapun ia berada.
Di awal-awal Islam saja, Rasulullah telah banyak mengalami makar Yahudi, seperti yang paling besar waktu Perang Ahzab. Belum berakhir disitu, Yahudi menyiapkan pasukan diantara kalangan Muslim yang menimbulkan terbunuhnya Khalifah Umar, kemudian mengadu kalangan Muslim dan juga selalu memunculkan perpecahan diantara mereka sampai terbunuhnya Khalifah Utsman dan juga Khalifah Ali bin Abu Thalib .
Yahudi terus membuat permasalahan kemanapun berada, bayangkan saja, dari tahun 250-1948 M , lebih dari 80 permasalahan pengusiran dan juga anti-Yahudi terjalin di belahan Eropa, meliputi Inggris, Jerman, Lithuania, Spanyol, Portugal, Bohemia, Prancis, Austria, Moravia, dan juga 71 negeri yang lain.
Dalam Al - Qur'an, Allah berikan sebagian contoh keburukan kalangan Yahudi ini, ialah keras hati, dzalim dan juga fasik, membunuhi para Nabi, lancang dan juga kurang ajar kepada Allah dan juga para Nabi, melanggar perjanjian, membangkang, menyembunyikan kebenaran, munafik, senang kemewahan, serakah, sombong dan juga memandang rendah manusia, mereka juga suka kehancuran di muka bumi, dan seorang pengecut .
Inilah sifat yang membuat manusia tidak akan bisa tahan dengan mereka. Disisi lain, kaumYahudi tidak hanya dengan sifat buruknya ia pekerja keras, pintar dan persatuan, sampai mereka sanggup memahami kekuatan finansial, dan mempunyai energi daya tawar yang sangat besar di dunia .
Al-Qur'ann dan juga Al-Hadits pula teruji benar, kalau kalangan Yahudi ini tidak suka dengan umat Muslim, dan akan melakukan apapun agar bisa menghancurkan umat Muslim, salah satunya dengan ikut aktif dalam riset Orientalisme yang dimulai pada abat ke-14, selaku bagian dari perang pemikiran untuk mencari kelemahan dari kalangan Muslim, kemudian menghancurkan kalangan Muslim.
Hingga mereka memperoleh racun-racun kelemahan yang dapat mereka susupkan pada kalangan Muslim dengan pemikirannya. Mulai dari pemikiran liberalisme, kritik pada autensitas Al -Quran dan Hadits, menanamkan kebanggaan ashabiyyah tercantum di dalamnya nasionalisme, dan banyak lagi.
Ghazwul Fikri (perang pemikiran) ini sukses, sampai kalangan Muslim jadi melemah, dan juga Khilafah Islam yang menjadi pemersatu mulai dilemahkan, akibatnya terdapat usaha pemberontakan dan akibat dari racun sukuisme dan nasionalisme. Belum lagi sebab kelemahan internal kalangan Muslim yang memanglah dikala itu telah jumud dan juga malah tercengang dengan kemajuan barat semenjak Rennaisance , seluruhnya menimbulkan Khilafah Islam Utsmani yang berpusat di Istanbul seakan semacam orang sakit , Sick Man of Europe.
![]() |
Dengan ruh, dengan darah, kami bela kau ya Aqsa... |
Sejarah berdirinya negara israel
Tahun 1860 Lahir seorang Yahudi berkebangsaan Hungaria yang kelak akan dikenal sebagai Bapak Zionis, Theodore Herzl. Yang menulis buku Der Judenstaat pada 1896 yang berarti Negara Yahudi. Sebuah entitas yang mereka damba-dambakan setelah hampir 900 tahun lamanya mereka hidup seperti gelandangan, tanpa kesatuan dan tanpa tanah air, Herzl ingin mengembalikan kembali kejayaan Kerajaan Yehuda.
Dalam bukunya itu dia menulis visinya “Karenanya aku meyakini bahwa generasi cemerlang dari kaum Yahudi akan kembali bersemi, Maccabeans (Yahudi pendiri Kerajaan Hashmonayim) akan kembali bangkit. Mari aku ulangi sekali lagi kalimat pembukaku, kaum Yahudi yang menginginkan negara sendiri, akan memilikinya”.
1897. Diselenggarakanlah Konggres Zionis I di Basel, tidak lanjutnya adalah mengumpulkan uang untuk membeli tanah untuk cikal bakal Negara Yahudi. Tentu saja tanah yang dipilih adalah Tanah Terjanji, yaitu Palestina, dengan Yerusalem sebagai ibukotanya, seperti dulu Kerajaan Yehuda. Sponsor sudah mereka dapatkan, yakni keluarga Yahudi yang menguasai perbankan hampir di seluruh Eropa, keluarga Rothchilds.
Datanglah dia ke Istanbul untuk menemui pucuk pimpinan Khilafah Utsmani, yang dianggap empunya tanah Palestina yang mereka incar, mereka sampaikan rencana mereka pada Abdul Hamid II, Khalifah kaum Muslim saat itu, dengan iming-iming akan membantu pembayaran hutang Khilafah Ustmani yang saat itu memang membengkak.
Sultan Abdul Hamid II tak ingin menemui Herzl, mengirim pesan kepadanya:
“Beritahu pada para Yahudi yang tak sopan itu, bahwasanya hutang-hutang Utsmani itu bukan merupakan suatu hal yang hina, Prancis pun memiliki hutang dan tidak mempengaruhi mereka, Yerusalem adalah bagian dari tanah kaum Muslim sejak Khalifah Umar menerima tanah itu, dan aku tidak ingin menanggung malu dan beban sejarah dengan menjual tanah suci itu pada Yahudi, lalu mengkhianati amanah dan kepercayaan ummat. Yahudi simpan saja harta mereka, sebab Utsmani tidak akan bersembunyi di balik istana-istana yang dibuat dari uang musuh-musuh Islam”.
1901. Yahudi kembali. Impian itu tidak main-main, kaum Yahudi mencapai puncak kekuatan finansial sebab mengendalikan perbankan, uang bukan masalah bagi mereka. Ditawarkanlah 150 juta pound di masa itu pada Utsmani, setara dengan minimal 305 trilyun rupiah di masa sekarang. Berikut bonus membangun Universitas Utsmani dan kapal perang.
Maka disampaikan lagi pesan dari Sultan Abdul Hamid II kepada Herzl,
“Nasihati Dr. Herzl, agar jangan sekali-kali lagi meneruskan proyek ini. Aku tak bisa berikan tanah itu, tanah itu bukan milikku, Tanah itu milik ummat, yang telah berjihad dan telah menyiraminya dengan darah mereka, yahudi silakan simpan uang mereka. Jika Khilafah Islam dimusnahkan pada suatu hari, maka mereka boleh mengambil tanah Palestina tanpa membayar. Akan tetapi, sementara aku masih hidup, aku lebih rela menusukkan pedang ke tubuhku, daripada tanah itu dikhianati dan dipisahkan dari Khilafah Islam. Aku tidak akan memulai pemisahan tubuh kami selagi kami masih hidup".
1914. Khilafah Utsmani terjebak mengikuti perang dunia pertama yang berakhir pada kekalahan pihak Jerman dan Khilafah, setelah itu wilayah khilafah dipecah menjadi negara-negara yang lebih kecil dan diserahkan kepengurusannya kepada UK dan Prancis selaku sekutu pemenang perang. Dari sinilah petaka kaum muslimin dimulai.
1916. Pasca Perang Dunia 1, Inggris dan Perancis menandatangani perjanjian Sykes-Picot membagi wilayah Muslim setelah Khilafah Utsmani (Ottoman) kalah. Mengetahui perkembangan ini, Lord Lionel Walter Rothcilds segera menyurati pemerintah Inggris, berkonsultasi tenatng keinginannya dan gerakan Zionis untuk tinggal di tanah Palestina seperti ajuan Herzl.
Pada tanggal 2 November 1917, pemerintahan Inggris menyetujui pendirian Negara Yahudi di tanah Palestina lewat Deklarasi Balfour. Deklarasi ini sekaligus mengawali pemerintahan militer di tanah Palestina dengan Jendral Allenby yang ditugaskan Inggris untuk melindungi eksodus penjajah Yahudi ke tanah Palestina.
Begini Bunyi Deklarasi Balfour,
Departemen Luar Negeri 2 November 1917
Lord Rothschild yang terhormat, Saya sangat senang dalam menyampaikan kepada Anda, atas nama Pemerintahan Sri Baginda, pernyataan simpati terhadap aspirasi Zionis Yahudi yang telah diajukan kepada dan disetujui oleh kabinet.
“Pemerintahan Sri Baginda memandang positif pendirian di Palestina tanah air untuk orang Yahudi, dan akan menggunakan usaha keras terbaik mereka untuk memudahkan tercapainya tujuan ini, karena jelas dipahami bahwa tidak ada suatupun yang boleh dilakukan yang dapat merugikan hak-hak penduduk dan keagamaan dari komunitas-komunitas non-Yahudi yang ada di Palestina, ataupun hak-hak dan status politis yang dimiliki orang Yahudi di negara-negara lainnya”.
Saya sangat berterima kasih jika Anda dapat menyampaikan deklarasi ini untuk diketahui oleh Federasi Zionis.
Salam, Arthur James Balfour.
Tak lama setelah itu, pada Desember 1922. Liga Bangsa Bangsa (League of Nations) yaitu cikal bakal PBB (United Nations), kemudian memberikan landasan yudisial yang lebih kuat bagi Inggris dengan memberikan mandat pengaturan wilayah Palestina (Mandate For Palestine).
Setelah itu, eksodus kaum Yahudi pun meningkat pesat, sedikitnya 1,3 juta kaum Yahudi bermigrasi dari seluruh dunia ke tanah Palestina, sejak saat itu, kaum Muslim di Palestina menjadi stateless (tidak memiliki negara dan hak asasi manusia), diusir dan dibunuh tanpa ada pembelaan dari siapapun.
Puncaknya, pada 29 November 1947, PBB mengumumkan persetujuan berdirinya negara Israel yang diamini oleh Amerika Serikat yang baru menjadi pemimpin dunia dengan memenangi Perang Dunia 2, keputusan PBB Itu bahwa wilayah Israel yang meliputi 55% tanah Palestina, yang diikuti dengan deklarasi pendirian negara Israel oleh PM pertama David Ben-Gurion pada, yang segera melakukan pengusiran dan pembunuhan lebih besar lagi kepada kaum muslim di Palestina.
Setelah Negara Israel berdiri, negara-negara tetangga Palestina yaitu Mesir, Yordan, Libanon dan Siria mengumumkan perang kepada Israel, perang ini terjadi pada tahun 1948, 1956, 1967 dan 1973. Perang Arab-Israel ini banyak sekali tipudaya di dalamnya dan hanya membuat mitos seolah-olah Israel tidak terkalahkan, dan ini juga bukti pengkhianatan pemimpin-pemimpin muslim (Mesir, Yordan dan Libanon) di wilayah tetangga Palestina.
Terlebih setelah perang 6 hari di tahun 1967, wilayah Israel bahkan bertambah menjadi 70%. Dan setelah itu, hingga hari ini, Israel dengan brutal menginvasi wilayah Palestina hingga menguasai lebih dari 90% wilayah Palestina. Silakan di daftar sendiri kekejaman dan kebiadaban yang ditunjukkan oleh Negara Israel dan sekutunya, maka kita akan mengetahui, beginilah ketika kaum yang dimurkai Allah memiliki kekuasaan.
Sekarang kita mengetahui, bahwa Inggris adalah yang pertama kali memberikan jalan kepada Yahudi untuk masuk ke tanah Palestina dan membuat konflik lewat keputusan Liga Bangsa-Bangsa. Setelah Perang Dunia 2, Amerika Serikat melalui Persekutuan Bangsa-Bangsa memberi nyawa kepada Negara Israel. Ibarat keluarga, Negara Israel itu bapaknya Inggris, ibunya Amerika, bidannya PBB.
Konflik Kemanusiaan atau agama??
Dan kita juga jadi mengetahui bahwa solusi bagi konflik Israel-Palestina bukanlah pendirian 2 negara sebagaimana yang diusulkan oleh Amerika dan PBB, yang tiap resolusinya pun selalu dicurangi oleh Israel, yang tiap tahun mereka senantiasa melakukan penjarahan tanah kaum Muslim.
Masalahnya adalah penjajahan, Israel tak punya hak atas sejengkal pun tanah disana. Jangankan Baitul Maqdis, Tel. Aviv saja bukan milik mereka, sebab mereka hanya penjajah yang mengambil tanah kaum Muslim, penjarah yang membunuhi para lelakinya dan mengambil kehormatan para wanitanya.
Kita juga jadi mengetahui secara jelas, ini bukan tentang perang saudara, atau hanya terbatas urusan politik, tapi ini adalah tentang agama.
Yahudi dengan sangat jelas mendasarkan pilihan mereka pada tanah Palestina berdasarkan agama yang mereka yakini, agama yang mereka perjuangkan, berdasarkan kitab yang mereka pegang dan percaya, mengapa kita tega mengatakan bahwa ini adalah konflik politik, jelas-jelas ini penjajahan berdasarkan agama.
Bagi ummat Islam, ini pun tentang aqidah yang mereka yakini, bahwasanya Yahudi ini adalah musuh paling sengit bagi kaum Muslim, yang sudah membuat makar pada waktu yang lalu, senantiasa membuat makar, dan akan membuat makar lagi di masa depan, sebab di akhir zaman Rasulullah sampaikan bahwa kita akan berperang dengan kaum Yahudi.
Jelas pula Rasulullah menyampaikan dalam hadits-haditsnya yang mulia tentang keistimewaan tanah Syam dan penduduknya, kelebihan Baitul Maqdis, bahwasanya dia akan menjadi pusat dari Negeri Kaum Mukmin. Bagaimana Masjidil Aqsha dan tanah berkah yang melingkupinya juga disebutkan dalam Al-Qur’an. Ini semua adalah bagian dari agama kita. Kecintaan kita pada Baitul Maqdis berbagi juga dengan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
Solusi konflik palestina dan israel?
Pertanyaan yang muncul sekarang adalah, bagaimana solusi total masalah Palestina? Kepada siapakah ummat Islam bisa berharap?
Kepada PBB? Ini mustahil karena justru PBB adalah organisasi yang justru memberikan persetujuan dan pengakuan terhadap Israel. Faktanya, sampai sekarang PBB tidak pernah memberikan sanksi kejahatan perang yang telah dilakukan oleh AS dan Israel.
Kepada organisasi HAM dan Demokrasi? inipun bathil, karena HAM dan Demokrasi adalah alat barat yang berstandar ganda, yang hanya berpihak apabila sang empunya yang mendapatkan masalah, dan hanya digunakan untuk menyudutkan kaum muslim.
Kepada AS? Apalagi, karena merekalah selama ini yang menganakemaskan Israel dan memberikan bantuan baik secara fisik dan pengaruh. Obama dalam pidatonya di AIPAC dengan jelas menyampaikan
“Saya berjanji kepada Anda, bahwa saya akan melakukan apapun yang saya bisa dalam kapasitas apapun, untuk tidak hanya menjamin keamanan Israel, tapi juga menjamin bahwa rakyat Israel bisa maju dan makmur dan mewujudkan banyak mimpi yang dibuat 60 tahun lalu”.
Tidak hanya itu, Obama pun menjamin dana USD 30 miliar untuk membantu persenjataan Israel. Pendahulu Obama, Bush juga mengatakan dengan nada yang serupa ketika menyalahkan HAMAS dalam invasi Israel ke jalur Gaza. Semua pimpinan Amerika senantiasa pada posisi yang sama, jadi jangan heran bila Presiden Trump mengumumkan Yerusalem adalah ibukota Israel, itulah cita-cita mereka sedari dulu.
Bila kita mau jujur melihat pada akar masalahnya, maka kita bisa mengetahui sedari awal bahwa bangkitnya Yahudi sampai mereka mampu mendirikan sebuah Negara Israel adalah karena kaum Muslim terpecah belah, dan tidak lagi disatukan oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah. Selama kaum Muslim bersatu dalam agamanya dalam kepemimpinan Khilafah, maka tanah Palestina dan tanah-tanah kaum Muslim yang lain masih bisa dipertahankan, sebab kita mampu melawan dengan fisik.
Sebab bila seperti saat ini, kaum Muslim terpecah-belah dan tidak memiliki kekuatan sebab mereka tidak jadi ummat yang satu, mereka berselisih hingga Allah mencabut ketakutan dalam diri musuh-musuh Islam, sehingga mereka bisa bertindak semaunya dan sesukanya.
Namun, kita berharap bahwa momen ini menjadi momen persatuan diantara kaum Muslim, yang mulai menyadari bahwa persatuan adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi pada saat-saat seperti sekarang ketika kaum Muslim diperlakukan semena-mena.
Baitul Maqdis adalah milik kaum Muslim, dan tidak akan diserahkan pada siapapun, sebab Allah yang menaruh kecintaan pada tanah itu langsung ke dalam hati mereka yang beriman, maka siapapun yang tidak terpanggil saat Baitul Maqdis ingin dijarah, mereka perlu bertanya, “Bila Allah dan Rasul menyebut-nyebut tempat itu, mengapa tak ada bagi kita kepedulian barang sedikit?”.
Hanya persatuan itu bukan hadiah yang bisa ditebus dengan harga yang sedikit. Kita harus membuktikan pada Allah bahwa kita layak mendapatkannya. Terkadang ini harus dibuktikan dengan lapang dadanya kita untuk bisa bersabar dan berjuang bersama kelompok-kelompok kaum Muslim yang lain. Bisa jadi juga kita buktikan dengan tak lelah menetapi momen-momen persatuan, sampai Allah memutuskan bahwa persatuan itu diberikan pada kita, lalu kita bisa dibangkitkan dengan Islam.
Baca Juga:
Cara Mengatasi Rasa Malas Belajar
Itulah ulasan panjang tentang Sejarah Tanah palestina dan sejarah Berdirinya Negara Israel, hingga solusi terbaik untuk menyelesaikan konflik palestina-Israel. Entah, semoga mbah google berbaik hati untuk tidak mentakedown artikel ini :) Share ke orang terdekatmu agar bisa lebih paham tentang isu Palestina.
Post a Comment for "Sejarah Tanah palestina dan Berdirinya Negara Israel"