Mengenal Arti dan Makna Jomblo, Hingga Sejarahnya
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang jomblo, alangkah baiknya kita memahami terlebih dahulu makna jomblo itu sendiri. Jangan sampai ketika kita ingin menyimpulkan sesuatu, namun yang dibahasnya kurang dimengerti.
Karena ini salah satu fenomena yang banyak dinegeri kita. Contoh kecilnya adalah anak sekolah yang turun kejalan mengikuti demo, tapi ketika ia ditanya mengenai isu yang terjadi, hanya bisa mengagah lebar.
Berbicara soal jomblo, apa yang pertama kali terpikir dibenakmu?? Orang yang nggak punya pasangan, nggak punya pacar, nggak ada yang mau, hidup kesepian, mati penasaran... Haha. Semua itu betul dan sangat berkaitan. Cuman, jika kita ingin berbicara soal tepat atau tidaknya itu semua variatif.
Arti dan makna Jomblo ?
Mungkin diantara kita selalu menggunakan kata jomblo untuk ngeledek teman, membully mereka hingga depresi. Tentu itu sangat ketelaluan sih. Banyak juga yang menggunakan kata itu sebagai ajang pamer jika telah lepas dari kejombloan. Terus apa sih itu jomblo?
Secara umum arti dari jomblo adalah orang yang tidak memiliki pasangan, baik itu suami/istri, atau pacar. Kalau menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Jomlo artinya adalah wanita tua, gadis tua, atau perawan tua. Dan biasanya kata ini memiliki perbedaan istilah diberbagai tempat.
Tapi, akan banyak pembahasan yang lebih menjurus ke remaja, apalagi soal pacaran. Perkara jomblo yang terlihat simple, namun banyak yang menderita karena takut dikata-katain. Sehingga, pembahasan dibuku ini sangat penting agar orang yang selalu merana, kesepian, sebatang kara, tujuan hidup yang nggak jelas bisa makin memahami tujuan dan jati dirinya.
Setidaknya ada 2 sisi dari kejombloan ini, Ada juga yang menganggap jomblo ini sebagai rasa yang tak pasti (Nasib) dan juga ada yang emang jomblo karena menganggap ini sebagai ketaatan kepada Allah, sehingga berusaha untuk tetap sendiri. Dari kedua itu, dapat kita simpulkan bahwa ada yang jomblo karena emang nasib dan ada yang jomblo karena prinsip.
Pelajar biasanya jomblo karena berbagai sebab, ada karena ingin fokus belajar, meriah cita-cita, nggak ada waktu, sibuk dengan passionnya atau enggak ada yang mau. Berperinsip atau tidaknya seorang jomblo itu ada pada dirinya sendiri. Setidaknya, kita bisa menentukan pilihan dan membuat alasan yang elegant.
Buatlah dirimu sebagai jomblo yang berperinsip penuh dengan kualitas. Jangan hanya kejar kuantitas kejombloanmu, tapi kejarlah kualitas dari jomblo yang sesungguhnya. Kualitas seorang jomblo yang sesungguhnya bukan hanya selalu berharap pada dunia. Tulislah harapanmu diatas awan hingga terdengar oleh sang pencipta.
Ada banyak sih yang dapat dijadikan alasan ngejomblo, salah satinya karena beragam manfaat, baik itu waktu dengan keluarga makin banyak, uang nggak terbuang buang, lebih fokus pada impian, hidup dengan bebas, leluasa tanpa hambatan.. Pokoknya jomblo itu banyak keuntungannya. Ets, jangan salah loh karena pacaran juga banyak untung dan enaknya.
Memang itu punya prinsip, tapi bukan itu yang membuat status kejombloanmu menjadi berkualitas. Terus apa yang membuatnya berkualitas?? Perkara ini pasti tidak jauh dari agama dan menjadi printah dari Allah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰۤى اِنَّهٗ كَا نَ فَا حِشَةً ۗ وَسَآءَ سَبِيْلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 32)
Jomblo yang berperinsip dan berkualitas itu adalah orang yang tidak mau berpacaran karena ingin menggapai ridho dan rahmat Allah. Bukan karena orang itu nggak ada yang mau atau karena kita yang kurang cakep. Kamu itu lucu dan imut, banyak yang suka, walau banyak yang suka pada kita. Yang paling utama itu adalah keridoan Allah atas tingkah laku perbuatan kita.
Sejarah kata Jomblo
Bukan hanya hubunganmu loh yang punya sejarah, tapi jomblo pun punya sejarah lho. Kalau kita sering mendengar kata jomblo atau sudah tau arti dari kata tersebut, bahkan anak SD pun sangat dekat dengan kata-kata itu. Namun, sangat jarang orang yang tau asal usulnya. Ets, sebelum itu saya mau cerita sedikit.
Alkisah ada seorang bule jowo yang mampir ke Indonesia, juga kebetulan ia dengar kajian yang ustadznya bilang "Yah... Yang jomblo jangan baper ya" serontak ia langsung ngamuk nggak jelas.
Ternyata setelah ditelusuri kalau ia nggak mau menerima kalau dia dibilang jomblo, walau faktanya dia belum nikah. Bule ini bilang "saya bukan jomblo, tapi saya single dan tidak mau terima dikatain jomblo" Seisi masjid sontak tertawa.
Walau ini hanya analogi, tapi kalau ada yang seperti itu memamg layak ditertawakan, karena emang lucu. Karena di Indonesia orang yang belum menikah yah namanya jomblo, walau anda punya istilah lain ditempat anda, silahkan diyakini, tapi jangan memaksakan kehendak untuk ikut istilah anda.
Jomblo ternyata nggak ada loh di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) karena kata jomblo itu pada dasarnya sebuah kata serapan yang berasal dari bahasa jawa (sunda) " jomlo " kemudian mengalami perluasan makna dan ditambah huruf "B" mungkin tujuannya agar lebih ngena atau lebih greget ketika diucapkan "JOMBLO". Bentuk baku (KBBI) dari kata jomblo adalah jomlo artinya gadis tua yang belum menikah dan nggak punya pasangan.
Usul punya usul dari berbagai riset, bahwa kata jomblo mulai populer ditahun 90-an, tapi ada juga yang menyebut tepatnya pada tahun 1993. Beberapa sumber mengatakan bahwa ini dipopulerkan oleh anak sekolah di Bandung yang maknanya sering merujuk pada orang yang tidak punya pacar, kata-kata inipun mulai familiar terdengar ditelinga kita dan maknanya lebih menjurus ke seseorang yang nggak punya pacar (pasangan).
Konon katanya, jomblo ini dianggap sangat memalukan oleh sebagian besar orang dulu. Seiring berputarnya waktu, kata jomblo kini tidak seserius dulu "memalukan". Bahkan, kata itu hanya menjadi bahan candaan dan ejekan semata.
Yah, mungkin karena perkembangan zaman yang begitu cepat dan kesibukan akan rutinitas hidup membuat orang tidak terlalu memikirkan pasangan hidupnya. Ets, juga jangan salah bahwa banyak fakta dilapangan menunjukan kesedihan mereka karena belum punya pacar.
Hingga ada loh yang yang lebih memilih menghabiskan sisa hidupnya bersama seekor hewan. Sehingga, dari banyak problem terutama untuk virus merah jambu kita dapat selesaikan dengan mengikuti printah pencipta kita.
Padahal Allah telah menjelaskan dalam surat Ar Ruum ayat 21 disebutkan, “Dan diantara bukti bukti kekuasaan-NYA, diciptakanNya untukmu pasangan hidup dari sejenismu, supaya kamu merasa tentram disampingnya dengan diadakan-Nya rasa cinta dan kasih sayang diantaramu. Sesungguhnya dalam hal ini terdapat bukti untuk kaum yang berfikir.”
Tidak baik apa lagi Allah coba? Allah memikirkan hidup kita, bagaimana agar kita lebih nyaman dalam mencari kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah menciptakan kita berpasang pasangan, hewan ataupun tumbuhan juga demikian. Tinggal bagaimana kita mau berusaha untuk mencarinya.
Begitu juga reseky, emang Allah sudah atur. Reseky sebenarnya bukan hanya berupa uang. Penglihatanmu, pendengranmu, gerakanmu itu semua reseky. Cuman jika kamu nggak mau merawat dan berusaha mencari reseky. Tentu reseky tersebut akan rusak dan menjauhimu.
Kesenangan seorang muslim yang beriman bukan terletak pada apa yang dia suka, lalu dia kerjakan semaunya. Ketaatan itu yang membuat setiap insan yang beriman larut dalam kebahagiaan. Terkadang kita sedih dan kecewa jika terlalu berharap kepada seseorang, berbeda jika kita berharap kepada Allah.
Nah, itulah sejarah singkat mengenai jomblo, setidaknya kita tau asal usulnya, juga kita akan membahas banyak tentang problematika jomblo hingga ke akar-akarnya dengan berbagai analisis, juga pendapat dan tentunya dengan Perspektif Islam, hingga akhirnya menemukan solusi dari permasalahan ini.
#30HariKonsistenNulis #day1
Menarik krn tulisannya fokus pd Jomblo...tulis lagi dg tema yg lebih menarik ...
ReplyDeleteWah, makasih ya... Semoga makin baik dan bakal ada 30 tulisan lagi mengenai jomblo ini.. Wkwk
Delete