Pentingnya Mengajarkan Anak Menutup Aurat Sejak Dini
Pentingnya Mengajarkan Anak Berhijab Sejak Dini
Hy Artizen, lama nih nggak ketemu. Maaf yaa :) Kali ini kita akan bahas tentang Kenapa anak-anak harus memakai hijab sejak dini, yah itu adalah pertanyaan simple namun harus benar-benar kita pahami eksistensinya. Karena ini merupakan masalah serius jika kita baru mau memahami sewaktu ia sudah dewasa, kecuali jika anak kita yang menyadari pentingnya memakai hijab.
Bagi orang tua yang beragama islam, tentu memiliki kewajiban bagi anak perempuannya agar bisa menutup auratnya setelah ia masuk ke fase baligh. Namun, juga bagi anak kecil perempuan.. Yah emang harus kita pahamkan sejak dini agar mereka bisa terbiasa dan jika ia dewasa dapat mengikuti standar Allah (An-Nur: 31 dan QS Al-Ahzab: 33).
Sebenarnya bukan hanya perempuan, tapi juga laki-laki harus dikenalkan dengan syariat Allah (hukum Allah) agar kelak mereka bisa menjadi anak yang berbakti di dunia, hingga Akhirat.
Siapa sih orang tua yang tidak menginginkan anaknya sukses didunia dan akhirat?? Apalagi jika anaknya ini berbakti padanya, tentu membuat hati sangat berbunga-bunga. Inilah pentingnya kita mengajari mereka sedini mungkin.
"Hai Asma, sesungguhnya perempuan itu bila telah mengalami haid (baligh), maka tidak sepantasnya terlihat darinya kecuali ini dan ini." Beliau menunjuk ke wajah dan kedua telapak tangan beliau. (HR Abu Dawud).
Alasan kenapa membiasakan anak berhijab sejak dini
Setidaknya ada 6 alasan bagi Artizen tentang kenapa anak harus dibiasakan untuk memakai hijab, berikut penjelasannya:
Mendidiknya untuk taat
Taat kepada printah Allah sejak dini membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik, setidaknya ketika ia dewasa akan menjadikan ia sebagai anak yang taat beribadah, terutama bisa mengikuti aturan Allah salah satunya dengan memakai hijab setelah baligh.
Kalau ia sudah bisa menjadi pribadi taat, pasti sebagai orang tua akan merasakan kebanggaan yang luar biasa kepada mereka, jika ada orang tua yang tak bangga melihat anaknya sholeh/a, ini perlu dipertanyakan.
Jadi, didiklah anak sejak dini agar mereka bisa taat pada aturan penciptanya. Sehingga, membuat mereka dinaikkan derajatnya oleh Allah.
Baca Juga:
13 Tips Bagi Orang Tua Agar Anak Rajin Menunaikan Sholat
Allah meninggikan derajatnya
Derajat siapa?? Yah, pastinya derajatnya dan juga orang tuanya. Ketika ia sudah mengerti kewajibannya, dan menjadikan kewajiban itu sebagai pondasi keimanan dalam melaksanakan aturan penciptanya, pasti luar biasa.
Belum lagi jika anak yang kita didik dapat menjalangkan printahnya dan menjauhi larangannya, sehingga ketika ia berdoa tentang orang tuanya kepada Allah, insyaAllah akan dikabulkan dan bisa menjadi syafaat kelak di hari kemudian.
Menjauhkan dari siksaan akhirat
Berbicara tentang akhirat, ini merupakan perkara keimanan yang dimana kita belum melihat, tapi harus percaya akan adanya. Dan salah satu penyebab orang tua dijerumuskan dalam api neraka adalah karena anaknya semasa didunia yang selalu memperlihatkan auratnya.
Kok orang tuanya yang kena?? Iya dong, karena ia lah orang yang mendidik dan membesarkan.
Sebagai pembiasaan
Seperti yang selalu saya singgung diatas, tentang pembiasaan. Seperti halnya sholat sejak dini, Rasulullah senantiasa tegaskan betapa pentingnya pembiasaan sholat terhadap anak sejak usianya masih dini, yah jika ia enggan maka beri hukuman, saking pentingnya kata Rasul.
Kebiasaan akan sangat berat, jika kebiasaan ini tidak dibiasakan sejak awal. Nah, maka dari itu biasakanlah si buah hati kita berhijab walau ia belum mengerti pentingnya hijab itu. Kalau sudah terbiasa, yakin deh ia akan merasa ada yang kurang ketika ia tidak memakainya, dan akhirnya jilbab/hijab menjadi kebutuhan bukan paksaan.
Menjaga dirinya dari perbuatan buruk
Sebagai tameng atau yang melindunginya dari hal-hal yang tak diinginkan, dan ia pastinya akan menjaga dirinya untuk tetap teguh dalam keimanan. Dia kan masih kecil, mau dilindungi dari siapa?? Ets, jangan salah loh... Banyak manusia yang bersifat seperti hewan.
Contohnya, prilaku zina kepada anak kecil.. Hmm. Kelihatannya saja manusia, tapi seperti yang Allah bilang bahwa ia lebih rendah dari pada hewan. Makanya, karena ini memang zaman fitnah merajalelah, jangan sampai membiarkan kita terlenah.
Berhijab itu printah Allah
Yah, walau emang sih anak-anak belum memiliki kewajiban untuk menurup auratnya, tapi setidaknya itu membuat mereka bisa terbiasa mengenakan pakaian tersebut, jangan mau dikalah dengan trend barat yang pastinya menjerumuskan.
Walau pembenci syariat Allah sering mengatakan hal yang bukan-bukan, seperti kadrun, bibit te*or*is, aneh, nggak trend, nggak zaman, dsm. Kembali lagi bahwa itu adalah penilaian manusia yang memang benci (phobia terhadap islam).
Kita kan berlandas pada aturan penciptanya, eh masa sih dengan mudah belok karena hujatan ciptaanya. Jika itu memang benar berlandas pada Al-Quran dan Sunnah, maka ikuti. Jika itu melenceng maka tinggalkan.. Keep strong Artizen.
Mari kita simak tanggapan tentang menutup aurat sejak dini..
"Sederhananya Hijab"
Hijab itu salah satu cara Allah memuliakan wanita, yaitu dengan menahan pandangan lelaki kecuali mahramnya wanita. Dengan itu wanita terjaga kemuliaan dirinya.
Dengan hijab itu Muslimah menjaga dirinya dan melatih ketaatan, sampai satu hari kelak seorang lelaki yang taat melamarnya juga karena ketaatannya kepada Allah.
Maka hijab bukanlah sebuah hal yang luar biasa yang harus dipikir berkali-kali sebelum dikenakan atau perlu pertimbangan yang berat, sebab itu pinta Allah bagi Muslimah.
Anggaplah hijab itu pakaian harian, karena begitulah fungsinya, pakaian sehari-hari yang dikenakan Muslimah, bukan pakaian dalam kesempatan tertentu atau khusus.
Itu sebabnya mengapa hijab itu sederhana dan tidak merepotkan, memudahkan bukan malah menyusahkan. Semakin paham seorang Muslimah, semakin sederhana hijabnya.
Sayangnya tidak jarang kita temukan, hijab yang justru mempersulit pemakainya, baik dalam hal harga, gaya, atau pernak-perniknya. Hijab tak lagi bisa dipakai sehari-hari.
Sederhanalah dalam berhijab, sebab ketaatan itu sederhana, maka akan sederhana pula pola pikir kita dalam ketaatan, dan akan sesederhana pula hidup kita nanti.
Jangan dirumitkan dengan perkara-perkara yang tidak Allah pinta, dalam hijab yang diperintah hanya kerudung yang menutupi dada, dan jilbab luas yang diulurkan hingga kaki.
2007, saat saya mulai aktif berdakwah di facebook, jarang sekali Muslimah yang menutup aurat, alih-alih mengenakan hijab syar'i, kerudung panjang dan jilbab masih dianggap aneh, Apalagi pasca 9/11/2001, mereka yang berhijab dengan ketentuan syar'i, sangat sulit dalam kehidupan sosialnya, apalagi mereka yang mengenakan cadar.
Tuduhan demi tuduhan yang saya dengar langsung, mulai dari, "Eh, istri kamu Muhammadiyyah ya?", sampai "Hati-hati, beragama jangan sampai jadi t*ror*s" saya dapatkan.
Di masa itu, mengedukasi Muslimah tentang menutup aurat dengan cara syar'i, masih merupakan tantangan. Karena kebanyakan masih nyaman membuka aurat.
Belum lagi kesulitan menemukan pakaian yang memenuhi ketentuan syar'i bagi Muslimah, ini juga tantangan, di waktu itu, Tanah Abang saja belum menyediakan.
Semua berubah ketika sekitar 2010, trend berhijab mulai menggeliat, diawal-awal, saya juga mempertanyakan istilah "hijab" yang kurang tepat, tapi itu hanya istilah saja.
Esensinya, banyak Muslimah yang mulai sadar tentang menutup aurat, meski masih banyak yang dengan cara "aneh", tapi trend ketaatan itu sudah ada.
Di 2011, melalui twitter, saya memulai kampanye #YukBerhijab, lalu jadi buku dengan judul yang sama, di tahun yang sama juga di-inisiasi Hijab Alila bareng Ummualila.
Karena banyak yang bertanya, "Kalau kita mau hijab yang syar'i, harus beli dimana?", maka @HijabAlila sekaligus jadi solusi, dan saya bangga bisa cari nafkah dari yang halal.
2010-2020, satu dekade trend hijab ini, makin tahun makin baik, yang kemarin berhijab "aneh", sekarang sudah berubah semua, menjadi hijab syar'i, sesuai ketentuan.
Bukan hanya ibu-ibu pengajian, anak-anak pesantren, artis-artis yang selama ini terkenal mengumbar aurat, satu-persatu menemukan jalan ketaatannya pada Allah
Jilbab seperti jubah, kerudung panjang, sekarang umum dimanapun, gairah Islam meningkat. Tapi ada yang gerah dengan peningkatan ketaatan ini, heran.
Sekarang, saat para artis yang pro dalam mengumbar aurat sudah pada hijrah lalu berhijab, ada mereka yang katanya belajar syariat, tapi justru menganjurkan membuka aurat.
Mereka sudah bosen dan mau taat, kamu baru mau belajar maksiat. Telat.
"Hijab Tidak Wajib?"
Nggak ada hentinya mereka yang alergi dengan trend Islamisasi berulah, nggak cukup sesat sendiri, lalu mengajak-ajak orang lain agar seperti mereka.
Saya sudah bahas dalam banyak tulisan lalu, bahwa kaum anti-Islamisasi ini akan terus-terusan melakukan de-Islamisasi, yang mereka bungkus dengan kata de-radikalisasi.
Cara yang paling umum, dengan membenturkan Islam dengan budaya, Islam dengan negara, bagaimana caranya agar trend Islamisasi di Indonesia itu berhenti.
Mereka selalu mengangkat narasi, bahwa ketaatan adalah bagian dari arabisasi, radikalisasi, intoleransi, narrow minded, kadal gurun, dan kata-kata menghakimi lainnya.
Masih ingat kasus sari konde yang dibandingkan dengan hijab? Pelarangan cadar dan promosi kebaya sebagai pakaian "asli" Indonesia? Itu beberapa contohnya.
Mereka yang anti-Islamisasi, bisa jadi justru orang Muslim itu sendiri, lalu mengembangkan pernyataan sesat seperti: tafsir kontekstual, tafsir modern, atau perbedaan pendapat ulama.
Padahal ulama, tak pernah berbeda tentang wajibnya hijab, walau mungkin berbeda pandangan tentang seperti apa bentuk hijab, seperti apa batasan detailnya.
Mengangkat istilah hijab yang salah dimengerti, yang makna aslinya sebagai "pembatas", juga akal-akalan saja. Istilah bisa bergeser maknanya, yang mereka tolak sebenarnya syariatnya.
Lucunya, mengaku Islam tapi menolak aturannya, yang tak sesuai dengan hawa nafsunya dikata "tafsir kuno", "terlalu tekstual". Padahal yang bicara tak punya kualifikasi.
Saya sepakat, saya tak berhak menafsir Al-Qur'an, apalagi mereka yang anti-Islamisasi. Siapa paling berhak menafsir Al-Qur'an? Tentu saja yang paling dekat dengan Allah.
Dialah Rasulullah, yang mensupervisi para sahabat, yang pada gilirannya mensupervisi tabi'in, yang mensupervisi tabi'ut tabi'in. Mereka paling paham Al-Qur'an.
Dan kesemuanya berpendapat hijab itu, kerudung dan jilbab itu adalah wajib. Lalu siapa mereka, mengatakan sebaliknya? Merasa lebih pintar dari generasi terbaik dalam Islam?
Berhijab sejak dini, perlu kah?
Aku dan suami sepakat anak-anak di biasakan berhijab sejak dini. Dibiasakan untuk memakai penutup aurat ketika bertemu dengan yang bukan mahram dirumah. Dipahamkan kepada mereka bahwa itu adalah sebuah kewajiban untuk mereka sebagai seorang muslimah.
Walaupun hukumnya belum wajib bagi mereka untuk menutup aurat (aia) tapi aku pingin semua pilihan atas mereka dari kami akan menjadi syiar dan bisa bermanfaat bagi yang lain.
Kita tidak tau bagaimana kondisi mereka nanti ketika sudah baligh. Apakah mereka nanti mudah di arahkan atau jangan-jangan malah mereka sudah menentukan pilihan atas diri mereka sendiri. Yang bisa jadi bertentangan dengan arahan kita. Kita tidak tau...
Karena tidak tau, karena itu kami memutuskan untuk memahamkan mereka tentang kewajiban mereka sebagai seorang muslim. Dan membiasakan mereka dengan kewajiban itu.
Alhamdulillah, sekarang mereka sudah terbiasa dengan hal itu. Dan kami cuma bisa mendoakan semoga mereka istiqamah dalam Islam. Dan sekarang kita fokus untuk hal-hal yang hukumnya sunah.
Wajib dibiasakan dulu, udah lancar yang wajib, lanjut pembiasan yang hukumnya sunah. InsyaAllah. Semoga Allah memudahkan kita mendidik anak-anak kita. Aamiin ..
Terus, bagaimana pendapat dari Artizen nih..
Baca Juga:
7 Tips Mengajari Anak Berhijab Sejak Dini - Penting Bagi Orang Tua!!
Pendapat akh @sultanalmujahid
Menurut saya ini akhi, kan di dalam islam kita semua tahu bahwa menutup aurat itu wajib, baik itu laki-laki terlebih lagi perempuan. Dan ketika sejak kecil sudah di ajar untuk menutup aurat (memakai hijab), maka kedepannya akan terbiasa dan menjadikan hijab itu melekat pada dirinya. Hal itu merupakan hal yang sangat penting bagi seorang muslimah karena dapat menjaga dirinya dari hal-hal negatif.
Pendapat @shaany4_
Penting, karena sekarang banyak laki-laki pedofil yang bahkan lihat aurat anak kecil tetap nafsu, sebagai pertanda juga kalau anak itu beragama islam dan itu juga sebagai pembiasaan karena kalau sudah menginjak usia remaja sulit sekali untuk berhijab kalau tidak terbiasa dari kecil, apa lagi di lingkungan yang bisa dibilang kurang dekat dengan Agama.
Pendapat @khuznul_khatmh
Kalau menurut ku penting. Karena sejak dini jika dilakukan lama kelamaan akan terbiasa. Dan itu hijab wajib juga untuk perempuan. Jangan sampai nanti kalau sudah besar masih ditanya, kenapa tidak pakai hijab? Baru jawabannya nda terbiasa. Itulah kenapa harus di biasakan sejak dini. Tapi, jangan juga memaksakan anak anak karena belum baligh. Mungkin kalau mau di ajarkan secara perlahan sampe terbiasa.. yyeaay
Pendapat @fajrialrjb_
Menurut ku kak, penting sih karena dari kecil anak anak di biasa kan pakai hijab supaya mereka bisa menjaga auratnya dari kecil dan insyaaAllah akan terbiasa sampai dewasa bahkan sampai ajal menjemput.
Pendapat @asdkhrnn
Menurut ku, kalau misalkan di umur segitu mau dipakaikan hijab itu tidak masalah, tergantung bagaimana orangtuanya, apakah dia maunya ajar anak nya sedini mungkin supaya terbiasa atau bagaimana, tapi ada juga orang tua yang biasa diumur 10-12 atau 15 baru diperintahkan untuk memakai hijab agar tidak buka pasang lagi.
Tergantung suami saya juga, mungkin dia mau kalau dari kecil supaya besarnya tidak buka pasang lagi, tapi kalau saya pribadi, dari umur 5 tahun kayaknya akan ku ajar kan ki, supaya dia merasakan kalau ia pakai hijab.
Yah mungkin dari umur 5 tahun kuajar, yah mungkin lepas pakai dulu, nanti pas kelas 3 ku "ajar" bsik-bsik agar tidak lepas pasang.
Pendapat @rzkywlan
Mengingat betapa wajibnya aurat untuk ditutupi, saya rasa penting untuk memakaikan hijab kepada anak usia dini. Dengan begitu, seorang anak secara tidak langsung diajarkan menutup auratnya sedini mungkin agar ia terbiasa. Karena tidak sedikit perempuan diluar sana memilih untuk tidak berhijab dengan alasan tidak terbiasa, entah itu kepanasan, bentuk muka yang aneh, dll. Maka dari itu dengan memakaikan hijab pada anak usia dini serta diiringi pemahaman tentang pentingnya menutup aurat bagi perempuan, tidak menutup kemungkinan seorang anak akan bersukarela memakai hijab dan lama kelamaan akan terbiasa dan menjadi suatu kewajiban untuknya. Intinya ala bisa karena terbiasa. Hal yang di biasakan, akan menjadi hal yang terbiasa.
Pendapat @desyhardiyanti_
Menurutku mubah, kecuali kalau baligh mi. Tapi, alangkah bagusnya kalau sejak dini dibiasakan untuk pakai hijab, karna biar terbiasa nanti kalau makin besar. Semua tergantung lagi bagaimana didikannya orang tua masing-masing, ada orang tua yang mulai biasakan anaknya pakai hijab sejak dini, ada orang tua yang mulai biasakan anaknya pakai hijab pas baligh.
Samaji halnya kayak puasa, tergantung dari lingkungan sekitarji kapan mau diajarkan untuk terbiasa berpuasa, semuanya butuh progress step by step, tidak bisa langsung up. Itupun pasti ada up and down nya, apalagi perihal hijab. Intinya harus jadi orang yang Istiqomah dalam hal kebaikan.
Tapi, kalau bertanya soal pengalaman pribadi, saya berhijab orangtua ajarkan sejak dini, namun ada juga biasa anak menolak untuk dimulai sejak dini, jadi kembali ke individu lagi masing-masing dan makin besar itu makin paham sendirimi kalau hijab itu kewajiban, avv Desy teguh.
Pendapat @andialfinaa
Membiasakan memakai hijab kepada anak usia dini itu menurutku harus bahkan wajib, karena hukumnya setara dengan shalat fardu, puasa dll.. agar ketika remaja (baligh) bisa terbiasa dan tidak terpaksa ataupun tertekan dengan hijab nya sebab tidak bisa beradaptasi karena sebelumnya tidak ada edukasi sejak dini terkait kewajiban berhijab. dan terlepas dari fitrah wanita yang lemah, kalo tidak dibentengi dari awal atau sejak dini maka mudah nantinya roboh apalagi sekarang sudah banyak muslimah yang tidak berhijab bisa saja dia terbawa arus mengikuti mereka.
Pendapat @_salsant
Menurut ku, mengajarkan anak memakai hijab di usia dini penting untuk dijadikan pembiasaan, walaupun belum wajib bagi mereka untuk memakainya sebab belum baligh, namun jika mereka dibiasakan dari kecil memakai hijab mereka akan terbiasa saat sudah baligh dan tidak berat lagi bagi mereka untuk berhijab syar'i.
Pendapat @muslimah_kaffah1453
Tidak wajib memakai kan kk, tapi memang perlu kk dipakai kan supaya mereka belajar dan terbiasa. Kalau udh besar dan baliq sudah wajib pakai kk, kalau masih usia dini tidak pentingji kk, setidaknya kita sebagai ibu harusnya mengajari mereka dari kecil agar terbiasa.
Wah, antusias banget Artizen... Dan melihat beragam pendapat mereka, kita dapat menyimpulkan bahwa ini perkara yang penting, walau bukan wajib. Perkara yang harus dibiasakan sejak kecil agar ketika ia dewasa dapat menjadi muslimah yang baik. Semoga artikel diatas dapat bermanfaat dan membuat kita makin cinta kepada agama kita.
Post a Comment for "Pentingnya Mengajarkan Anak Menutup Aurat Sejak Dini"