Kita Harus Bangga Dengan Batik Sebagai Produk Lokal
Hy ITzen, hari ini 2 Oktober 2021 bertepatan dengan hari batik nasional. Sejak 2 Oktober 2009 lalu, batik diakui sebagai warisan budaya dunia. Tanggal itulah yang kemudian dijadikan hari batik nasional untuk mendorong masyarakat lebih mencintai produk batik Indonesia. Setelah 12 tahun peringatan, sudahkan kita cintai produk lokal seutuhnya?
Riset menyebutkan, minat masyarakat terhadap produk lokal sebenarnya tidak terlalu rendah. Tapi mengapa brand lokal masih kalah bersaing dengan produk luar negeri? Bagaimana dengan batik? Bagaimana agar kita tetap dapat mencintai produk dalam negeri? Simak ulasannya berikut ini.
Nasib Produk Lokal Indonesia
Tahun 2018 lalu, Katadata Insight Center mengadakan survei kepada 20.000 orang dari 34 provinsi di Indonesia tentang kebiasaan belanja online. Survei itu menyebutkan, 69,94% responden memilih produk dalam negeri. Sedangkan 30.06% lebih memilih belanja produk luar negeri.
Hasil survei tersebut tidak terlalu mengherankan. Karena sejumlah e-commerce mengaku bahwa mereka memprioritaskan produk lokal daripada produk impor. Presentasenya mencapai 72,59% brand lokal dan 27,41% produk impor.
Akan tetapi, data tersebut berbanding terbalik dengan data Bea cukai. Menurut data yang dihimpun Bea Cukai, rata-rata produk impor via e-commerce naik hingga 10,5% sepanjang tahun 2018 lalu.Nilai transaksinya pun meningkat hingga 22% dari tahun 2017.
Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga mengungkap hal serupa. LIPI menemukan bahwa 90% perdagangan online via e-commerce dipenuhi produk luar negeri. Tak heran jika daya saing produk lokal pun akhirnya menurun.
Desainer ternama, Ali Charisma sampai menyebutkan jika 60% masyarakat lebih memilih produk asing daripada brand lokal. Kenapa bisa begitu ya? Hayo ngaku, kamu termasuk tim yang lebih cinta produk Indonesia atau negeri tetangga?
Memang sih, rumput tetangga tampak lebih hijau. Tapi ingat, itu hanya tampak luarnya saja. Jangan-jangan bukan kualitas produk luar negeri yang terampau bagus, tapi karena kita sendirilah yang kurang mengenal produk asli Indonesia.
Buktinya, banyak brand lokal karya anak bangsa yang mendunia. Sebut saja Indomie, Nutrisari, J&CO Donuts, Three Second, Eiger, Lea Jeans, dan sebagainya. Berbagai brand tersebut berhasil mencuri perhatian warga sedunia, tapi masyarakat kita masih saja sering insecure dibuatnya.
![]() |
Foto Indomaret |
Mengapa Kita Harus Mencintai Produk Lokal?
Kata orang bijak, cinta itu tidak perlu alasan. Tapi baiklah kalau ada yang bertanya kenapa kita harus mencintai produk lokal. Biar saya jelaskan perlahan, apa manfaat mencintai produk Indonesia? Tentu banyak sekali. Manfaatnya sampai tak sebanding dengan cintamu ke doi lho!. Ehem...
Dengan mencintai produk lokal, pastinya kita akan lebih mengutamakan produk dalam negeri. Isi keranjang di e-commerce kesayangan kita bukan lagi brand-brand asal Korea atau Eropa, tapi produk buatan Solo, Garut, atau Papua.
Dari situlah cinta kita mulai bersemi. Habis dikeranjangin, langsung check out dan akhirnya terbeli. Nah, uang hasil belanjamu inilah yang manfaatnya tak ternilai untuk keberlangsungan bisnis lokal di negara kita. Para pengusaha bisa mengembangkan usahanya dan devisa negara pun meningkat.
Tidak hanya itu saja. Masih banyak manfaat lainnya dari mencintai dan membeli produk lokal. Ingat ya, jangan cuma bilang cinta kalau akhirnya nggak pernah belanja. Masa beraninya bilang cinta, tapi nggak segera melamar ke rumahnya, hehe... Jadi, berikut keuntungan yang bisa kita dapatkan:
1. Meningkatkan Kualitas Produksi
Dengan meningkatnya penjualan produk lokal, maka omset perusahaannya pun ikut meningkat. Dari sanalah para pemilik brand lokal bisa mengumpulkan modal usaha lebih banyak untuk mengembangkan kualitas produknya.
Selain untuk biaya produksi selanjutnya, omset darimu juga berguna untuk dana riset, pemeliharaan alat produksi, biaya promosi, dan sebagainya. Sehingga kualitas produk semakin bagus dan kita sebagai pelanggannya pasti akan merasa lebih puas.
2. Membuka Lapangan Pekerjaan
Ketika kita lebih memilih belanja brand lokal, maka secara tidak langsung kita ikut membantu perusahaan tersebut berkembang semakin pesat. Sehingga kedepannya mereka membutuhkan lebih banyak tenaga kerja dan pada akhirnya membuka banyak lowongan pekerjaan untuk masyarakat.
Dengan begitu, jumlah pengangguran berkurang, memperbaiki perekonomian, dan masyarakat pun bisa hidup lebih sejahtera. Apalagi jika perusahaan berkembang semakin pesat hingga membuka cabang ke berbagai kota. Lapangan kerja yang dibuka pun juga bertambah hingga ke banyak kota.
3. Meningkatkan Pendapatan Negara
Jika kita terbiasa membeli produk lokal, bukan hanya pendapatan pengusahanya saja lho yang bisa meningkat. Tapi secara otomatis juga meningkatkan devisa dan pendapatan negara.
Devisa sendiri adalah alat pembayaran yang dipakai dalam lingkup internasional. Dengan meningkatnya cadangan devisa negara, maka stabilitas perekonomian juga meningkat lebih baik. Keren kan, rasa cinta ke produk lokal ternyata bisa berbuah manis hingga level nasional.
4. Mengangkat Nama Indonesia di Mancanegara
Tingginya peminat produk lokal tidak hanya berpengaruh pada kenaikan omset dan pendapatan negara saja lho! Tapi secara tidak langsung ikut mengangkat nama Indonesia di mata dunia. Gampangnya, kalau ada brand lokal yang terkenal, pasti nama Indonesia juga ikut terkenal kan!
Hal ini juga berlaku sebaliknya. Ketika kita lebih suka belanja produk luar negeri, lama kelamaan kita tahu banyak hal tentang negara yang memproduksi brand tersebut. Bukankah ironis, kita tahu banyak hal tentang luar negeri, tapi lupa dan bahkan nihil pengetahuan tentang negeri sendiri.
5. Meningkatkan Jumlah Investasi
Ini adalah dampak lanjutan dari manfaat yang keempat. Saat brand lokal asli Indonesia semakin terkenal, tentu banyak investor yang berebut ingin investasi ke dalamnya. Hal ini sangatlah positif karena membantu brand lokal mengembangkan usahanya secara lebih maksimal.
Ternyata mencintai produk lokal punya banyak manfaat untuk negara dan masyarakat. Manfaat bagi diri sendiri juga ada, yaitu menumbuhkan nasionalisme dan rasa cinta terhadap tanah air sendiri. Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara mencintai produk lokal?
Kali ini kita fokuskan pembahasan tentang batik sebagai salah satu kekayaan asli Indonesia. Keistimewaan batik telah dilirik banyak negara lain, tapi sebagian masyarakat kita masih tutup mata soal itu. Mengapa bisa begitu? Ulasan berikut akan membahas lebih dalam apa saja tentang batik?
Mengenal Lebih Dalam Tentang Batik
Batik berasal dari kata ‘amba’ yang artinya adalah kain lebar, serta kata ‘tik’ yang merupakan kepanjangan dari kata titik. Dari rangkaian kata tersebut dapat diartikan bahwa batik adalah pola titik-titik yang digambar di sebuah kain lebar. Sehingga membentuk gambar pola yang estetik.
Cara pembuatannya sendiri sangatlah unik, yaitu memanfaatkan lilin malam yang dipanaskan, lalu dogoreskan ke kain menggunakan canting. Sekilas tampak mudah, tapi ternyata membatik tak semudah mengetik. Butuh kesabaran dan ketelatenan ekstra agar hasilnya cantik.
Tapi sekarang sudah muncul batik cap dan printing, sehingga prosespembuatannya lebih mekanis dan praktis. Jumlah produksi batik pun bisa ditingkatkan secara lebih cepat dan efisien. Meski begitu, batik tulis tetapt ak kehilangan peminat, terutama karena hasilnya tampak lebih eksklusif.
Hingga saat ini masih belum diketahui pasti mengenai kapan pertama kali batik dubuat. Dilansir dari laman Pemprov Jawa Barat, kain batik telah ada pada zaman kerajaan Majapahit. Menurut sejarah, dulunya kain batik hanya digunakan oleh para raja beserta keluarga dan pekerja kerajaan.
Tak heran jika motif yang digambar terlihat begitu estestis dan berkelas. Motif-motif itu pun punya makna dan filosofi tersendiri. Jadi tidak dibuat asal-asalan oleh perancangnya dahulu. Dari motif batik ternyata terdapat nilai-nilai, ajaran dan pesan moral yang ingin disampaikan.
Contohnya saja motif batik megamendung yang dimaknai sebagai kesabaran. Batik khas kota Cirebon itu ingin menyampaiakan pesan, bahwa sebagai manusia kita hendaknya bersabar dan tidak mudah marah. Wah, menarik sekali ya!
Lantas, batik Indonesia apa saja? Dan produk apa saja yang dibuat dari batik? Tentu banyak sekali. Berikut 5 diantaranya:
1. Pakaian
Fungsi batik yang paling utama yaitu dimanfaatkan sebagai pakaian. Saat ini ada begitu banyak model pakaian terbaru yang memanfaatkan batik sebagai bahan utamanya. Mulai daain jarik khas wanita Jawa zaman dahulu, kemeja, rok, kebaya, selendang, blouse, hingga blazer atau jas kekinian.
Tak perlu ragu atau takut terlihat kuno, karena batik kini justru dimodifikasi sedemikian rupa hingga tampil super keren. Tak hanya untuk tampilan formal, kita juga bisa mengenakannya dengan dipadupadankan celana jins untuk acara santai.
2. Tas
Desainer fashion memang super kreatif. Kini kain batik juga banyak ditemukan pada tas-tas keren yang dapat menunjang penampilan kita sehari-hari. Mulai dari tas ransel, totebag, hingga sling bag dan weist bag yang akhir-akhir ini semakin hype di kalangan anak muda.
Tentu semakin match saat kita kenakan dengan baju batik yang cantik. Tas batiknya sendiri akan terlihat lebih memukau dibandingkan modeltas pada umumnya yang hanya polosan atau motif biasa. Sangat cocok menemanimu hangout bersama sahabat atau komunitas.
3. Sepatu
Desainer fashion yang memodifikasi batik kekinian tidak hanya berhenti dengan mengaplikasikannya ke tas saja lho! Ada juga berbagai model sandal dan sepatu yang menggunakan motif batik sebagai gambarnya. Baik itu motif batik lokal atau motif populer yang kini semakin diminati.
4. Aksesoris
Sudah pakai baju batik, tas batik, sepatu batik, lalu apa lagi? Kita perlu menggunakan aksesoris berbau batik. Wah, yang kayak gimana lagi nih? Contohnya saja, dasi motif batik,ikat pinggang motif batik, hingga kaca mata dengan frame motif batik.
Memangnya ada ya? Apa sih yang nggak ada di negara kita yang super duper kreatif ini? Pesawat batik saja ada. Apalagi cuma frame kaca mata, topi, bandana, atau kebutuhan yang paling dicari sekarang masker kain untuk melengkapi protokol kesehatan. Yang gambarnya batik juga banyak!
5. Kerajinan Tangan
Pernah mengunjungi kantor, museum, atai rumah seseorang yang memajang kain batik di sebuah pigura? Itulah salah satu contoh kerajinan tangan yang memanfaatkan kain batik. Biasanya para pencinta batik yang sering mengoleksinya.
Tidak hanya itu saja. Berbagai kerajinan tangan lainnya juga memanfaatkan kain batik sebagai gambar utamanya lho! Mulai dari celengan, asbak, wadah tisu, hingga tatakan gelas dan kipas tangan. Sudahkah di rumahmu ada salah satunya? Kalau belum, coba beli atau buat sendiri deh!
Cintai Batik dari Sekarang!
Kita harusnya bangga mempunyai kekayaan tradisional berupa batik yang kini telah diakui Unesco sebagai warisan dunia. Bahkan, tahun 2008 dulu Malaysia pernah mengklaim batik sebagai karya mereka. Waduh, saking apanya tuh kalau bukan karena super kerennya batik di mata dunia.
Karena itu, jangan tunggu negara lain mengklaim sembrangan, baru kalang kabut mempertahankan. Baiknya memang menjaganya sejak awal. Mulai dengan menanamkan rasa cinta dari hati dan tunjukkan lewat perbuatan. Bagaimana caranya? Berikut 5 cara yang bisa kita lakukan.
1. Pahami Sejarah Batik
Sama halnya dengan fase hubungan, ada pendekatan terlebih dahulu sebelum melangkah ke jenjang berikutnya. Jadi, ada masa pengenalan terlebih dahulu biar semakin paham dan cinta sama batik. Caranya, mulai pelajari bagaimana sejarahnya, daerah asalnya, hingga cara pembuatannya.
Cari tahu juga macam-macam motif batik dari berbagai daerah, sehingga kita bisa tahu ciri khas masing-masing motif tersebut. Semakin tahu banyak motif batik, lama kelamaan pasti muncul rasa ingin memiliki yang lebih dari sebelumnya. Dan kita pun lebih semangat belanja produk batik.
2. Beli dan Miliki Baju Batik
Ingat nasehat di awal artikel ini. Kalau ngaku cinta ya harus beli. Tidak harus sampai membeli segala pernak-pernik bermotif batik kok. Minimal kita punya satu baju batik untuk kegiatan sehari-hari atau dipakai di acara tertentu. Seiring berjalannya waktu, kalau ada uang lebih bisa tambah koleksi lagi.
Mungkin, awalnya cuma membiasakan beli baju batik untuk diri sendiri. Lalu mulai membelikan baju batik untuk pasangan, saudara, orangtua, atau bahkan kado untuk teman. Atau awalnya hanya membeli baju batik, tapi lama kelamaan tambah koleksi tas batik, sepatu batik, hingga pajangan batik.
Nah, cinta saja belum cukup kalau tanpa pembuktian. Salah satu pembuktian dalam mencintai batik adalah mempunyai beragam batik. Kita dapat belanja online murah dan pastinya marketplace yang sudah tak diragukan lagi, baik itu produk rumah tangga, berbagai keperluan, kebutuhan rumah tangga atau beragam mengenai batik dengan kualitas yang pastinya terjamin di klikindomaret.com... Pokoknya paket lengkap deh, buruan yuk.
3. Biasakan Memakai Baju Batik di Berbagai Acara
Kalau sudah punya baju batiknya, jangan dianggurin di lemari saja. Sering-seringlah pakai saat acara keluarga, kondangan, atau acara formal lainnya. Sehingga tumbuh rasa percaya diri setiap mengenakan batik. Lama kelamaan teman-teman kita lainnyajuga ikut tertular demam batik, hehe..
Perlu diingat, batik itu nggak cuma untuk acara formal saja lho! Kita juga bisa memadupadakannya dengan celana jins lalau pakai untuk hangout santai deh! Kalau pakai kemeja dirasa terlalu formal, coba kenakan rompi atau blazer batik kekinian agar tampil lebih modis dan percaya diri.
4. Belajar Cara Membuat Batik
Supaya tambah cinta, coba kunjungi sentra batik terdekat di daerahmu, lalu perhatikan cara pembuatan batik di sana. Kalau diperbolehkan, coba minta waktunya untuk belajar praktek langsung. Sehingga kita bisa lebih memahami proses pembuatannya yang ternyata lumayan rumit.
Nantinya kita bisa lebih menghargai batik sebagai sebauh karya seni yang mahal. Dalam benak kita pun akan tertanam rasa cinta yang lebih dalam terhadap batik.
5. Share di Media Sosial
Sudah sering pakai baju batik, tapi foto di media sosial kok nggak ada foto pakai batik sih? Nah, sekarang waktunya mengenalkan batik secara luas lewat media sosial, misalnya Facebook dan Instagram. Jangan lupa tambahkan caption berupa ajakan untuk mengenakan batik.
Oh ya, sebenarnya tidak harus berupa foto saja. Kita juga bisa membuat tulisan tentang batik di blog, konten video seputar batik di TikTok atau YouTube, atau bahkan sekadar ngobrol tentang batik lewat podcast. Yang pasti, pilih media sosial paling nyaman untukmu.
Seperti blokklikindomaret.com yang memiliki pembahasan luas, baik mengenai tips and trik, produk lokal, perkembangan teknologi, lifestyle dan banyak lagi pembahasan yang dapat kita petik ilmunya disana.
Langkah penting untuk mencintai produk batik Indonesia yaitu dengan membeli dan memakainya. Kenakan dengan bangga dan penuh percaya diri. Jangan teriak cintai produk lokal, kalau kain batik saja tak punya. Karena batik bukan sekadar kain biasa, tapi ruhnya fashion Indonesia.
Nah, itu saja pembahasan kita mengenai batik dan kenapa kita harus bangga dengan salah satu peninggalan budaya tersebut. Ingat ya... kalau bukan kita. Siapa lagi?
Batik memberi gambaran tentang betapa berwarnanya hidup ini dengan kisah yang terdapat didalamnya, maka lukislah kisahmu dengan sebaik baiknya
Post a Comment for "Kita Harus Bangga Dengan Batik Sebagai Produk Lokal"