Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan UI/UX Designer dengan Graphic Designer

 Pada tahun 2021 ini, kebutuhan profesi UI/UX Design meningkat 22,61% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Ini menandakan kedua roles tersebut tetap banyak dicari dan dibutuhkan oleh perusahaan teknologi di Indonesia.


UI/UX Designer dan Graphic Designer adalah pekerjaan yang familiar dan sekilas terdengar sama aja, meskipun sama-sama mendesign. Namun... tujuan, cara kerja, hingga tools yang digunakan berbeda loh.

Perbedaan yang paling umum yaitu Graphic Designer akan lebih fokus kepada elemen visual, sedangkan UI/UX Designer akan lebih fokus pada penyelesaian interaksi antar user dan produk yang digunakkannya.

Perbedaan ui dan ux designer

Kali ini kita akan memahami lebih dalam perbedaan dari UI/UX Designer dan Graphic Designer.

Pengertian UI/UX Designer

Pertama, kita akan membahas mengenai pengertian dari UI/UX Designer. Sebenernya apa sih UI/UX Designer itu?

UI/UX Designer adalah seseorang yang bertugas merancang tampilan suatu produk seperti mobile application atau website dengan berorientasi pada pengguna/User. Fokus dari UI/UX Designer adalah kualitas produk yang digunakan user nantinya, bukan marketing atau sales.

Oleh karena itu, UI/UX Designer biasanya berada dalam divisi produk dan bekerja sama dengan product manager, serta engineering team dalam membangun sebuah fitur maupun produk.

Dan hal penting yang perlu kalian ketahui selanjutnya adalah UI dan UX Designer sebenarnya merupakan dua roles yang berbeda, namun saat ini banyak perusahaan terutama yang masih berkembang cenderung untuk menyatukan kedua roles ini dengan tujuan effisiensi.

Apa itu Graphic Designer?

Graphic Designer adalah seseorang yang menggunakan warna, bentuk, gambar, dan font untuk merancang konten visual  baik untuk media cetak maupun digital. Sehingga, dapat menyampaikan komunikasi atau pesan sebuah brand kepada customer yang dituju.

Graphic Designer biasanya berada dalam divisi marketing sebuah perusahaan atau organisasi.

Perbedaan UI/UX Designer dengan Graphic Designer

 Selanjutnya, kita akan spesifik untuk membahas mengenai perbedaan diantara kedua profesi ini...

Pertama, tugas yang dilakukan dan ruang lingkup pekerjaannya.

Tugas dan ruang lingkup pekerjaan seorang UI/UX Designer pada umumnya adalah mengidentifikasi user needs, goals, behaviors, dan pain points.

Lalu, membuat solusi dalam bentuk sebuah aplikasi maupun website, baik desktop maupun mobile.

Sedangkan, seorang Graphic Designer pada umumnya mengerjakan branding, seperti logo, brand color, visual identity, brand guidelines, and merchandise.

Lalu membuat deisgn konten kampanye baik cetak seperti poster, banner, baliho, maupun digital. Seperti konten social media dan iklan digital.

Lalu membuat layout buku, majalah, dan koran. Juga membuat visual seperti ilustrasi, story board, hingga komik.

Kedua, tujuan yang dicapai.

Tujuan yang harus dicapai oleh UI/UX Designer adalah bagaimana menciptakan sebuah user-friendly product. Produk yang mudah dimengerti dan nyaman digunakkan oleh user.

Tidak hanya itu, UI/UX Designer juga dapat berkontribusi dalam mencapai sebuah kebutuhan bisnis perusahaan yang ditargetkan.

Sedangkan, tujuan Graphic Designer adalah mendukung aktivitas Marketing mulai dari promosi produk, iklan, hingga spesifik campaign yang dijalankan.

Seorang Graphic Designer diharapkan dapat membantu perusahaan dalam hal menyampaikan informasi dan melakukan persuasi lewat design yang dibuatnya. Membangun brand awareness hingga meningkatkan penjualan.

Ketiga, workflow.

Workflow UI/UX Designer biasanya akan berkolaborasi dengan UX Researcher dengan menggunakan metode design thinking, yaitu sebuah frame work design dengan pendekatan berbasis user untuk memecahkan suatu masalah.

5 steps dalam design thinking...

Yang pertama, empatize. 

Empatize merupakan tahap untuk mempelajari masalah yang dialami user dengan mengadakan research, mengobservasi untuk berempati dan memahami pain point user.

Biasanya, UX Researcher sebagai orang yang memiliki skill untuk menggali informasi user akan mengadakan research dan UI/UX Designer akan ikut berpartisipasi untuk observasi.

Kedua, define

Yaitu tahap untuk mengolah hasil research menjadi insight dan user needs. Untuk mempermudah dalam men-define dapat dengan membuat user persona dan user journey.

Ketiga, ideate

Yaitu tahap brainstorming possible and best practice solution dengan UX Researcher maupun Product Manager.

Keempat, prototype

Yaitu tahap mewujudkan solusi yang sudah disepakati dalam bentuk wire frame maupun UI Design, sehingga semua stakeholder mendapatkan gambaran produk yang akan di develop oleh engineering team.

Kelima, test

 Yaitu tahap mem-validasi design yang telah dibuat untuk mengumpulkan feedback yang dapat digunakkan untuk interaksi produk.

Hasil yang didapatkan dari tahap testing ini, akan dibawa kembali ke tahap ideate dan proses ini akan terus berulang.

Sedangkan, workflow Graphic Designer yaitu Graphic Designer akan menerima creative brief dari leads atau Art Director. Lalu, akan melakukan research dan brainstorming untuk membuat ide dan konsep design.

Setelah itu, Designer akan melakukan sketching dan merancang design sesuai dengan konsep. Setelah design-nya selesai, maka designer akan mempresentasikan hasil design dan menerima feedback yang harus direvisi.

Tahap ini akan terus berulang hingga mencapai tahap final design.

Keempat, skills yang dibutuhkan.

Skills yang perlu dikuasai oleh UI/UX Designer meliputi user empathy, user research, information architechture, wireframing, prototyping, visual interface design, interaction design, and collaboration skills.

Sedangkan, skills untuk Graphic Designer antara lain creativity, typhography, color theory, design principal, branding, delivery presentation and communication skills.

Kelima, tools yang digunakkan.

Beberapa tools yang pada umumnya digunakan oleh UI/UX Designer adalah untuk membuat user flow dan information architecture dapat menggunakan balsamiq.

Lalu, untuk membuat design mockup dan prototype menggunakan figma, adobe XD, Sketch, Framer, Invision, dan Marvel.

Sedangkan untuk Graphic Designer, tools yang populer digunakan adalah Adobe Illustrator, Adobe Photoshop, Adobe Indesign, Adobe Premier, Adobe After Effects, Procreate, dan lain-lain.

Kisaran gaji UI/UX Designer dan Graphic Designer menurut beberapa data. Gaji entry level, dengan pengalaman kerja 0 sampai 2 tahun untuk UI/UX Designer berkisar 3,9 sampai dengan 8 juta rupiah perbulannya.

Dan untuk gaji yang sudah senior dengan pengalaman kerja 4 sampai 6 tahun berkisar 7 sampai dengan 16,3 juta rupiah perbulannya.

Sedangkan, untuk entry level Graphic Designer dengan pengalaman kerja 0 sampai 2 tahun memiliki gaji di kisaran 4 hingga 6,9 juta rupiah perbulan dan yang sudah memiliki pengalaman kerja 4 sampai 6 tahun akan mendapatkan gaji berkisar 6,5 sampai 14,3 juta rupiah per bulannya.

Prospek karir UI/UX Designer dan Graphic Designer saat ini, industri kreatif dan teknologi di Indonesia semakin berkembang. Sehingga untuk prospek karir baik UI/UX Designer dan Graphic Designer kedepannya akan terus diperlukan dan berpotensi besar.

Di EKRUT sendiri, pada tahun 2021 ini kebutuhan profesi UI/UX Design meningkat 22,61% lebih tinggi dari tahun sebelumnya, ini menandakan kedua roles tersebut tetap banyak dicari dan dibutuhkan oleh perusahaan teknologi di Indonesia.

Bagaimana mengawali karir sebagai UI/UX Designer. Aku mengawali karir sebagai Graphic Designer selama 2 tahun 5 bulan saat pertama kali kerja sebagai fresh graduate.

Aku bekerja sebagai Graphic Designer di sebuah small creative agency, disana mayoritas pekerjaan aku sehari-hari adalah membuat branding seperti logo, kartu nama, dan berbagai media promosi lainnya.

Tetapi, ada juga beberapa project yang mengerjakan website design. Sejak saat itu, aku tertarik mendesign website dibandingkan mendesign branding atau media cetak lainnya.

Saat pindah ke sebuah company yang bergerak dibidang IT consultant dan jasa pembuatan website.

Aku dipercaya menjadi lead Graphic Designer dengan 80% pekerjaan adalah mendesign website untuk client dan, 20% sisanya handle internal design, sehingga membuat aku makin enjoy dengan bidang UI/UX.

Aku kemudian mendapatkan opportunity untuk berkarir sebagai UI/UX Designer di EKRUT disini, aku belajar banyak mengenai UX Process, agile dalam bekerja sama dengan product team dan mengasah skill how to be a good UI/UX Designer.

Hingga saat ini, aku dipercaya menjadi lead UI/UX Designer di EKRUT. Manakah yang lebih menjanjikan, UI/UX Designer atau Graphic Designer?

Jika dibanding kan dari rata-rata gaji, UI/UX Designer memang lebih unggul dibandingkan dengan Graphic Designer. Tetapi, tidak menutup kemungkinan seorang Graphic Designer memiliki gaji yang besar jika didukung oleh skills pengalaman yang dimiliki dan industri perusahaan tempat bekerja.

Menurutku, tidak ada yang lebih baik dan lebih buruk, semua kembali kepada skills dan passion kita. Apakah ingin menjalani karir sebagai UI/UX Designer atau Graphic Designer.

Itu dia pembahasan kita mengenai perbedaan pekerjaan sebagai UI/UX Designer dan Graphic Designer. Walaupun titlenya sama-sama designer.

Tapi, sekarang kita sudah memahami, kedua roles tersebut berbeda baik dari tugas dan cara kerja sehari-hari. Tujuan yang ingin dicapai, skills yang harus dimiliki, hingga tools yang digunakan.

Kedua roles ini, sama-sama memiliki potensi besar karena dibutuhkan oleh industri kreatif dan teknologi di Indonesia.

Sc: Ekrut
Aksa Asri
Aksa Asri Tempatku melamun akan berbagai hal :")

Post a Comment for "Perbedaan UI/UX Designer dengan Graphic Designer"