Tugas 3 PAI Tentang Budaya Akademik dan Budaya Kerja (Etos) dalam Islam
Jawaban Soal 1
Budaya akademik dalam Islam dapat ditelusuri lewat QS. Al-Hajj ayat 54 dan QS. Al-Baqarah ayat 111 berikut ini.
1. Tuliskan ayat dan terjemah QS Al-Hajj/22: 54!
2. Keterkaitan Ilmu Pengetahuan, Iman, dan Hati yang Tunduk Menurut QS. Al-Hajj Ayat 54
Dalam surat tersebut Allah meminta agar hambanya yang diberkahi ilmu pengetahuan senantiasa beriman pada Al-Qur'an. Artinya, meyakini ayat-ayat Qur'an dengan sepenuh hati dan menjadikannya pedoman hidup sehari-hari.
Allah juga menegaskan bahwa Allah Sang Maha Petunjuk menuju jalan yang baik. Salah satunya Allah tunjukkan lewat ayat-ayat-Nya di Al-Qur'an. Karena itulah, seluruh hamba-Nya diminta untuk senantiasa mempelajarinya, terutama orang-orang yang diberi keluasan ilmu pengetahuan.
3. Tuliskan ayat dan terjemah Q.S. Al-Baqarah/2: 111!
4. Pengertian Budaya Akademik Menurut QS. Al-Baqarah Ayat 111
Allah berfirman bahwa kaum Yahudi dan Nasrani mengklaim hanya golongan mereka yang masuk surga. Tapi Allah menegaskan bahwa hal itu hanyalah angan-angan mereka belaka. Allah juga menegaskan kepada manusia agar menunjukkan bukti kebenaran jika mereka orang yang benar.
Ayat itu menunjukkan bahwa Allah senantiasa meminta hamba-Nya untuk melakukan segala sesuatunya berdasarkan tradisi akademis. Yaitu mencari kebenaran dan bukti ilmiah dari setiap ucapan, pemikiran, dan perbuatannya. Karena jika tidak, maka hal itu hanyalah imajinasi semata.
Baca juga: Tugas 2 Tuton PAI Tentang Hukum Islam, Moral dan Akhlak
Jawaban Soal 2
Prinsip-prinsip kehidupan politik dalam Islam dijelaskan dalam QS. An-Nisa' ayat 58-59 dan QS. Al-Baqarah ayat 151 berikut ini.
1. Tuliskan terjemah QS. An-Nisaa’/4: 58-59!
2. Konsep Dasar Kehidupan Politik Menurut QS. An-Nisa' Ayat 58-59
Dalam ayat ini Allah secara tidak langsung menjelaskan 4 konsep kepemimpinan yang baik, yaitu:
a. Allah meminta para pemimpin yang mendapatkan amanah untuk menjaga amanahnya tersebut dengan baik. Artinya, para pemimpin hendaknya mengerjakan tugasnya sesuai tanggung jawab dan tidak dzalim terhadap rakyat atau anggota di bawah kepemimpinannya.
b. Allah juga meminta pada para pemimpin yang diberi kepercayaan untuk senantiasa berlaku adil dan tidak diskriminatif. Khususnya dalam membuat peraturan hukum bagi rakyat atau anggota yang dipimpinnya.
c. Allah menegaskan bahwa Allah adalah contoh pengajaran yang baik. Artinya, para pemimpin hendaknya menjalankan jabatannya menurut syariat yang ditetapkan Allah, karena semua yang difirmankan Allah adalah kebenaran.
d. Allah juga menegaskan bahwa Allah Maha Mendengar dan Melihat. Artinya, semua tindakan kita di muka bumi senantiasa dalam pengawasan-Nya. Adil tidaknya seseorang dalam memimpin pada akhirnya akan dipertanggungjawabkan pada Allah.
3. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-Baqarah/2: 151!
4. Amanah Mendasar Pemegang Kekuasaan Politik Menurut QS. Al-Baqarah Ayat 151
Ayat itu menerangkan bahwa Allah telah mengutus Rasul untuk menyampaikan ayat-ayat-Nya agar menjadi pedoman hidup manusia. Ayat ini secara tidak langsung mengajarkan cara kepemimpinan politik yang baik yaitu mengacu pada firman Allah dalam Al-Qur'an dan ajaran Rasul.
Dari Al-Quran kita bisa mengetahui segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, terutama dalam hal kepemimpinan. Sementara rosul merupakan utusan Allah yang ditugaskan memimpin dunia, sehingga para pemimpin sekarang harus belajar banyak dari kepemimpinan Rasulullah.
Jawaban Soal 3
Fitrah interaksi manusia dapat dipelajari melalui QS. An-Nisa' ayat 125 dan QS. Ali Imran ayat 67 berikut ini.
1. Tuliskan ayat dan terjemahan QS An-Nisaa’ (4): 125!
2. Fitrah Interaksi Manusia Menurut QS. An-Nisa' Ayat 125
Allah menegaskan dalam QS. An-Nisa' ayat 125 bahwasannya seorang hamba yang baik adalah mereka yang mengikhlaskan dirinya kepada Allah. Di samping itu, mereka juga tetap mengerjakan kebaikan di dunia sebagaimana nabi Ibrahim.
Ayat tersebut menunjukkan fitrah manusia di dunia yaitu sebagai hamba Allah, tapi sekaligus makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan manusia lainnya. Sehingga manusia diminta untuk senantiasa menyerahkan dirinya pada Allah, namun tetap menjaga perilakunya di hadapan manusia.
3. Tuliskan ayat dan terjemahan QS. Ali Imran (3): 67!
QS. Ali Imran (3): 67 |
4. Maksud Al-Hanafiyyat dalam QS. Ali-Imran Ayat 67
Dalam QS. Ali-Imran ayat 67 Allah menjelaskan bahwa nabi Ibrahim bukanlah golongan orang Yahudi maupun Nasrani. Nabi Ibrahim merupakan utusan Allah yang memiliki keimanan tinggi, senantiasa berserah kepada Allah, dan sama sekali tidak termasuk orang musyrik.
Dalam ayat itu juga terdapat kata "hanif" atau "al-hanafiyyat" yang dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk senantiasa mendekat pada agama Allah. Sebagaimana nabi Ibrahim yang mempunyai sikap hanif tersebut.
Selain itu, Hanif juga menunjukkan kecenderungan untuk menjauhi segala larangan Allah, khususnya perbuatan musyrik. Karena hanif berarti condong terhadap tauhid, yaitu mengimani keesaan Allah sebagai Sang Maha Pencipta dan Penguasa bumi dan seluruh alam raya.
Post a Comment for "Tugas 3 PAI Tentang Budaya Akademik dan Budaya Kerja (Etos) dalam Islam"