Diskusi 4 Pengantar Sosiologi UT Tentang Sosialisasi
1. Berdasarkan gambar tersebut, konsep sosiologi apa yang menggambarkan hal itu.
2. Apakah kamu pernah mengalami hal yang serupa berasarkan jawaban no.1.
3. Jika iya, berikan contoh yang pernah kamu alami beserta alasannya kenapa pengalaman yang kamu alami adalah contoh jawaban no.1.
Note: Bisa dijadikan referensi dalam diskusi TUTON.
Oleh: Elda Lestari Setiawati
1. Konsep sosiologi berdasarkan gambar diatas termasuk kedalam konsep Looking Glass Self. Karena pada gambar tersebut, sebenarnya orang tersebut kurus, namun ketika melihat cermin, beliau merasa dirinya terlalu gemuk.
Looking glass self merupakan gambaran diri yang terbentuk dari persepsi orang lain yang menghasilkan pemikiran seseorang mengenai dirinya. Tanggapan orang lain bisa menentukan gambaran diri individu yang bersifat objektif seperti pintar, bodoh, rajin, malas, jelek.
2. Berdasarkan konsep looking glass self saya pernah mengalaminya sejak kecil hingga sekarang.
3. Contoh yang pernah saya alami adalah saya mengalami masalah berat badan yang diasumsikan orang sekitar. Padahal saya merasa berat badan saya sudah pas, bahkan di idam idamkan wanita diluaran sana karena memiliki postur yang ideal mirip seperti artis korea. Berat badan saya yang lumayan kurus ini pun faktor biologis, jadi sangat susah untuk menambah berat badan.
Pengalaman saya merupakan wujud contoh dari looking glass self. Karena persepsi penilaian orang lain terhadap individu menjadi faktor pembentukan gambaran diri seseorang. Sehingga saya pun merasa insecure dan ingin memiliki badan berisi. Bahkan dulu pasangan saya pun mengatakan jika saya kurus. Jadi saya merasa sangat sedih. Namun, saya tetap intropeksi diri dan berusaha menambah berat badan saya sedikit saja.
Oleh: Lusiana Nurrisa
1. Looking Glass Self adalah melihat diri di cermin. Dari kata-kata tersebut dalam pikiran kita sudah terpikirkan soal penampilan, fisik yang kita miliki, cara berinteraksi terhadap orang lain/kelompok, sifat yang kita miliki sebagai ciri khas diri bagaimana seseorang dapat mengenal kita. Penilaian orang lain akan berpengaruh terhadap perkembangan diri, bisa membawa pengaruh baik atau pengaruh buruk bagi diri sendiri.
Pengaruh baiknya jika seseorang menilai akan suatu penampilan dan perbuatan kita dengan cara mengkritik dan kritikan itu bisa dijadikan motivasi kita untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya. Pengaruh buruknya jika seseorang membandingkan penampilan dan perbuatan kita dengan orang lain yang memang berjauh beda.
Yang nantinya diri kita dituntut untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Dari teori ini kita dapat mendefinisikan siapa diri kita ini. Penilaian-penilaian tersebut nantinya akan memunculkan perasaan dalam diri kita, misalnya rasa sedih karena telah dibandingkan, rasa kesal karena harus memenuhi ekspektasi orang lain saja, rasa malu karena kesalahan tidak sengaja/sengaja yang kita perbuat, rasa senang karena orang sekitar menerima kita apa adanya dan suka memberi masukan/kritikan yang membuat kita merasa diperhatikan.
2. Ya, saya pernah mengalami kejadian yang berhubungan dengan teori Looking Glass Self.
3. Dari pengalaman saya yang berhubungan dengan teori Looking Glass Self ini yaitu ketika teman-teman saya menceritakan diri saya sebelum ia mengenal saya. Mereka bilang bahwa saya mempunyai pandangan mata yang kurang menyenangkan jika dipandang. Sebutan familiarnya yaitu judes/sinis.
Saya dinilai juga memiliki sikap yang tidak ramah dan jarang tersenyum. Berbeda jauh dengan pandangan saya terhadap diri sendiri. Saya menilai bahwa diri saya memang type yang tidak peduli akan penilaian seseorang yang tidak saya kenali, saya hanya melakukan apa yang saya mau dan saya senangi dengan orang-orang terdekat saya.
Penilaian dari teman-teman saya itu menjadikan perubahan tersendiri untuk diri saya, walaupun belum saling mengenal alangkah baiknya jika kita ramah terhadap orang lain. Pastinya dengan perbuatan kita seperti itu akan membawa dampak baik bagi diri sendiri.
Dari contoh yang saya kemukakan tersebut, memang benar penilaian seseorang terhadap diri kita akan berpengaruh terhadap perkembangan diri menjadi lebih baik atau tidak. Bagaimana kita bisa menyerap penilaian-penilaian orang lain itu. Mengintropeksi ulang dengan cara bercermin ulang dengan cermin diri sendiri, bertanya dalam hati kenapa orang-orang menilai saya seperti itu. Dan lakukan evaluasi diri.
Oleh: Ananda Putri Susanto
1.Gambar di atas terlihat seperti orang kurus yang sedang becermin lalu pantulannya terlihat lebih besar bukan seperti seharusnya. Hal tersebut ternyata dipelajari pada konsep di dalam sosialisasi mengenai teori looking glass self atau bahasa indonesianya dikenal dengan teori cermin diri. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Karena terdapat suatu penilaian dari orang sekitar maupun dari dalam diri kita mengenai seperti apa diri kita di mata diri kita sendiri dan juga di mata orang lain. Dari respon tersebut yang membuat alam bawah sadar kita menerima pandangan yang dibuat oleh orang lain untuk menggambarkan tentang siapa diri kita entah itu baik atau buruk.
2. Tentu pernah.
3. Saya pernah insecure saat berkaca ketika sd sampai smp saya merasa kurus sekali, karena memang berat badan saya pun hampir kurang dari berat badan normal seusia saya saat itu. Mungkin faktor keturunan yang memang kalau pun saya makan banyak tidak secepat itu untuk bertambah.
Ketika saya berpakaianpun saya memikirkan penilaian orang terhadap diri saya, karena jika saya memakai pakaian yang seukuran maka akan memperlihatkan kekurusan saya begitu juga dengan warna pakaian jika terang saya juga suka kurang pede.
Pernah suatu saat di smp saya mendapatkan panggilan "wayang" dari teman-teman saya, pada awalnya saya merasa risih tapi lama-lama saya terbiasa dengan sebutan tersebut. Sampai ketika saya memasuki masa SMA berat badan saya mulai mengalami pertambahan dan mulai saat itu saya sering merasa teman-teman saya tidak menyadarinya image saya di mata mereka tetap nanda kurus.
Padahal ketika saya bercermin saya merasa badan saya tidak sekurus dulu lagi. Oleh karena itu saya merasa pengalaman saya ini masuk ke dalam looking glass self karena adanya penilaian orang lain terhadap saya dan saya jadi memikirkan penilaian mereka.
Baca juga: Diskusi 3 Pengatar Sosiologi UT Tentang Interaksi Sosial
Oleh: Agus Yoga Perdana
1.Konsep ini menjelaskan bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri dari penilaian orang lain. Kita sering mengalami perasaan seperti itu, apabila kita melihat orang lain yang lebih kurus dari kita dan lalu kita melihat ke depan cermin maka kita akan melihat bahwa diri kita itu gemuk, bisa juga kita menganggap diri kita gemuk karena komentar orang lain seperti “Kamu gemukan ya sekarang".
Oleh karena penilaian tersebut kita langsung membayangkan diri kita sesuai apa yang orang lain katakan, dan memberasa penilaian orang tersebut adalah benar. Dalam konsep ini penilaian dari individu lain menjadi faktor penting dalam proses pembentukan diri seseorang.
2. Berdasarkan jawaban nomor 1 saya pernah mengalami hal tersebut, seorang teman lama saya yang sudah lama tidak bertemu , ketika kami bertemu dia mengatakan bahwa saya sekarang gemuk tidak seperti dulu kurus.
Oleh karena penilaian itu, saya merasa bahwa dia benar saya merasa lebih gemuk dan merasa harus memulai untuk diet menurunkan berat badan. Namun, setelah teman saya yang lain beranggapan bahwa saya tidak gemuk tapi sudah pas dan pasti akan jelek jika lebih kurus, mulai dari situ kepercayaan diri saya mulai tumbuh lagi, namun saya tetap berolahraga bukan karena diet namun agar tubuh sehat.
3. Dari pengalaman saya tersebut merupakan contoh dari jawaban dari nomor 1 karena saya melihat diri saya sendiri dari penilaian orang lain , karena dalam konsep ini adalah penilaian individu lain yang membentuk penggambaran diri. Dan juga penilaian dari individu lain menjadi faktor penting dalam proses pembentukan diri seseorang karena penilaian tersebut bagaikan cermin yang memantulkan gambaran diri.
Contoh lainnya apabila seseorang yang biasa saja, mendapat pujian bahwa dia adalah orang yang tampan, maka kepercayaan dirinya akan meningkat dan menganggap bahwa dirinya itu memang tampan seperti apa yang dinilai seseorang, namun apabila dia lebih sering mendapat tanggapan bahwa dirinya itu jelek, pasti kepercayaan diri orang tersebut akan menurun dan akan mencoba hal yang akan meningkatkan kualitas wajahnya karena penilaian dari orang lain dan agar dinilai bagus.
Jadi dari konsep ini kita harus mengerti bahwa proses pembentukan diri seseorang sangatlah tergantung dari penilaian individu lain karena penilaian itu bagai cermin yang memantulkan gambaran diri. Oleh sebab itu kita dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri pada orang lain dari penilaian kita.
Post a Comment for "Diskusi 4 Pengantar Sosiologi UT Tentang Sosialisasi"