Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Emang Introvert Bisa Jadi Orang Sukses?

 Gimana cara jadi introvert yang sukses? Sebelum mulai, saya paling benci kalau orang bilang, 'Oh kamu nggak bakal sukses karna kamu introvert'. 

Langsung saja. Ini ada research sebenarnya, kebanyakan CEO zaman sekarang di 2019 bilang, 70% dari mereka (CEO) kategori dirinya sebagai introvert. 

Nah, padahal introvert itu sekitar 40% dari populasi. Kalau mau ditambah lagi, ini tokoh-tokoh yang pasti kalian tahu. Elon Musk, Bill Gates, Marissa Mayer, Tim Cook, bahkan Mark Zuckerberg. 

Dan di sini ada semua list-list CEO atau orang hebat lain yang sebenarnya introvert. Jadi di artikel ini sebenarnya, saya mau bahas dulu mitos-mitos seputar introvert. 

Kenapa orang ngerasa introvert tuh nggak bakal sukses? 

Saya sendiri seorang introvert, sekitar 59-62%. Di sini akan dibagi beberapa segmen. 

Pertama saya mau patahkan mitos paling pertama. 

Bisa nggak introvert sukses? 

Kenyataannya sukses itu nggak bisa dinilai dari introvert atau ekstrovert. Sebenernya ada traits-traits lain yang bikin orang itu sukses. Cuma saya ngerti, konotasinya orang tua kita atau orang-orang di luar tuh bilang ekstrovert bisa lebih sukses, kenapa? 

Karena, dia bisa ngomong sama orang. Dia bisa nge-lobby, dia bisa make deals, dia bisa apa. Sedangkan introvert ngapain? 

Kerjaannya cuma di rumah, nggak bisa ngobrol sama orang, kaya ansos, dll. Kita patahin mitos itu sama-sama. Apa artinya seorang introvert itu, kalau yang kusebut tadi, itu semuanya salah. 

Introvert nggak bisa dikonotasikan dengan orang yang ansos, atau nggak bisa ngomong, apalagi nggak bisa public speaking. 

Perbedaan introvert dan ekstrovert

Bedanya introvert dan ekstrovert adalah cara mereka recharge. 

Contohnya, orang introvert tuh kalau untuk recharge energi atau baterainya dia, itu dengan menyendiri. 

Jadi, analoginya pas dia bangun, dia tuh punya baterai misal 10. Ketemu orang berkurang satu, ketemu orang lagi berkurang satu. Datang ke party berkurang empat. At the end of the day, dia harus recharge dengan menyendiri. 

Nah kalau ekstrovert dia sebaliknya. Dia mulai bangun tidur nol. Tapi makin ketemu orang, ketemu orang lagi, dia malah baterainya naik. Pas dia sendiri di malam, baru dia baterinya turun. 

Cuma apa hubungannya orang mikir orang introvert tuh nggak bisa ngomong sama orang? 

Sebenarnya balik lagi, menurutku ini namanya comfort zone. Orang introvert tuh comfortable dengan menyendiri. Cuma bukan berarti nggak bisa berkomunikasi. Bukan berarti ga bisa public speaking. 

Sebagai contoh, saya pribadi seorang introvert. Akhirnya belajar berkomunikasi, belajar bisa ngomong sama orang, belajar public speaking. Tapi, kalau disuruh ketemu orang berapa dalam sehari, rasanya capek. 

Oke itu 2 mitos pertama yang harus kita patahin dari awal. 

Kedua, introvert bukan berarti dikonotasikan dengan nggak bisa berkomunikasi dan lainnya. Tapi, kebanyakan dari kita mikir kalau mau sukses kita harus jadi bos. 

Somehow, nge-run(?) perusahaan, atau punya bisnis. Terus introvert nggak bisa nge-lead. Salah lagi. Mitos. 

Kalau kalian sudah tahu poin 1 dan 2, introvert itu bisa nge-lead. Tapi, harus dengan strategi yang berbeda. 

Dia nggak bisa setiap hari ketemu orang, setiap hari meeting-meeting. Jadi ada strategi-strategi atau tips-tips yang kalo misalnya kalian seorang introvert, di sini gua bakal share gimana caranya sukses sebagai introvert. 

Tapi, kenapa segmen awal itu penting? Biar mindset-nya dibuang dulu, orang mikir introvert itu nggak bisa sukses. 

Ya contoh pribadinya; saya tetap bisa public speaking, tetap bisa ngomong sama orang. 

Gimana cara sukses sebagai introvert? 

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah sadar dengan plus dan minusnya kita. Coba mention beberapa hal plus yang kita rasakan sebagai introvert kalau nge-lead sebuah company. 

Hal plus yang pertama adalah, saya merasa lebih gampang mendengar dibanding harus kayak, cingcong selama berapa jam. 

Jadi akhirnya karena kita aware introvert itu lebih bisa mendengar, kita lebih bisa menganalisa situasi yang kebanyakan ekstrovert mungkin nggak bisa analisa. 

Jadi, sadar bahwa kita punya kepekaan yang berbeda dibanding orang-orang yang mendapatkan energi dengan berbicara. 

So, nomor 1 adalah sadar plus minusnya kita. 

Kita langsung mulai di plus pertama yaitu, menurut gua introvert lebih bisa mendengarkan. 

Plus kedua, introvert itu lebih bisa make decision dengan tenang. Dengan situasi-situasi stressful, atau misal naik turunnya situasi, mereka lebih bisa mikir secara strategis dan analytical. 

Baca juga: Jangan Suka Menilai Orang Lain - Motivasi Hidup

Apa yang harus dilakukan dengan baik? 

Ini sebenarnya style leadership yang juga ke-portray pas Google ganti CEO. Dari sebelumnya Sergey Brin ke Sundar Pichai(?), dia bilang tipe leadershipnya itu lebih strategis, lebih kalem, dan lebih mendengarkan. Dan akhirnya perusahaannya tetap grow juga. 

Yang ketiga kelebihannya adalah kita lebih bisa mikir. 

So style leadership yang harus kita punya itu, biasakan berpikir sebelum beraksi. Cuma sebenarnya semua nilai plus tadi itu bisa jadi nilai negatif, kalau berlebihan. Mikir terlalu banyak, berlebihan. 

Cuma gini, introvert itu nggak secara natural bisa langsung ngomong sama orang. Nggak secara natural bisa public speaking, berempati secara maksimal. 

Cuma, cara menjadi introvert yang sukses adalah mengerti kelebihan dan kekurangan masing-masing and play with what you got. 

Ekstrovert juga banyak kekurangannya kok. Yang saya pelajari sebagai introvert, saya harus taruh extra effort untuk belajar komunikasi, untuk belajar public speaking, untuk belajar people skill. 

Tapi, kalau kita sudah sesuai dengan mindsetnya, itu suatu hal yang bisa dipelajari. Bukan sesuatu yang, Oh itu cuma punya ekstrovert'. 

Pas bangun tidur baterai saya penuh, actually spend waktu untuk ngobrol sama orang, terus saya belajar tentang how to do small talks, gimana cara membawa conversation, gimana cara mengerti perasaan orang. Dan itu skill yang harus dilatih. 

Lalu kalau kita sudah aware sistem baterai untuk introvert dan ekstrovert, kita harus nge strategiin hal-hal yang kita lakukan dalam sehari sesuai plus dan minus kita. 

Kalau kita tahu kita bukan tipe orang yang gampang untuk tiap hari ketemu orang, kita strategiin, ketemu orang yang penting-penting. Dan diurutin, jangan dijebret dalam satu hari. Dan itu hal yang saya lakukan. 

Memang rasanya meeting dari pagi hingga malam itu rasanya capek banget. Sehingga, kadang saya bagi-bagi. Di antara meeting gua menyendiri ngerjain design. 

Yang penting kita ngerti konsep baterai itu loh kalau introvert dan ekstrovert. 

Sebenarnya itu aja sih kalo misalnya bahas tentang introvert bisa sukses atau engga. Caranya adalah ngenalin plus dan minus kita dan kita belajar untuk mengisi minus minus kita. Bukan hal yang impossible. 

Konklusinya, bisa dipelajari dan introvert pasti bisa sukses. Kalau kalian gimana? Di sini yang baca kebanyakan introvert atau ekstrovert? 

Kemarin gua bikin polling, kebanyakan introvert. Cuma entah itu beneran introvert atau nggak. Kalau kalian introvert, we're on the same boat. Jadi, kalian juga masih bisa sukses.
Aksa Asri
Aksa Asri Tempatku melamun akan berbagai hal :")

Post a Comment for "Emang Introvert Bisa Jadi Orang Sukses?"