Strategi Peningkatan Mutu Karakter Pelajar Indonesia
Oleh:
- Nur Hikmah
- Dewi Najmiah
- Husna Haeria
- Sariani
- Noor Fadilla
- Auunu Waghala Asmin
- Alfia
- G021201052, Agribisnis, FAPERTA
- M011201045, Kehutanan, FAHUT
- A021201050, Manajemen, FEB
- A021201130, Manajemen, FEB
- G011201345, Agroteknologi, FAPERTA
- D031201060, Teknik Perkapalan, FT
- D051201008, Teknik arsitektur, FT
1. Rumusan masalah
Semakin kompleks tantangan dan permasalahan yang kini terjadi didunia pendidikan. Dengan berbagai dinamika masyarakat yang srnantiasa bergerak kearah globalisasi.
Berbagai fenomena yang cukup meresahkan banyak kalangan siswa, terutama yang berada dalam jenjang pendidikan menengah.
Jika kita melihat dari tahapan perkembangannya, siswa yang kini berada dalam tingkatan pertama (SMP) dan tingkatan selanjutnya (SMA), kebanyakan berada pada tahapan remaja yang cenderung mempunyai dan ditandai dengan perubahan dari segi fisik, sosial dan psikologis.
Perubahan ini membutuhkan proses penyesuaian yang tepat. Kegagalan dalam proses menyesuaikan diri dapat menjadikan remaja berperilaku merugikan diri sendiri dan lingkungannya.
Untuk itu, muncullah fenomena rendahnya mutu kualitas Karakter siswa/seseorang yang disebabkan oleh berbagai hal salah satunya pendidikan di sekolah yang kurang memperhatikan pendidikan karakter serta lingkungan yang menekan seorang anak memiliki mutu karakter yang rendah.
Bukan hanya kemampuan akademis yang harus ditingkatkan, tapi pendidikan karakter juga mempunyai peran penting. Tujuan pendidikan karakter ini, tak lain untuk membangun karakter siswa agar bisa mempunyai sifat dalam menentukan tindakan yang ia lakukan.
Apalagi, untuk membangun hal semacam ini membutuhkan berbagai aspek. Karena, ada beragam faktor yang mempengaruhinya. Misalkan, lingkungan, orang terdekat, keluarga dan interaksi lainnya.
Diharapkan, dengan adanya pendidikan karakter. Bisa menumbuhkan berbagai hal, seperti terciptanya generasi yang berwawasan luas, berakhlak mulia, bermoral dan semacamnya. Supaya hal itu bisa terwujud, maka kita perlu strategi dalam membentuk karakter siswa.
Baca juga: Contoh Perbedaan Antara Adab dan Akhlak dalam pandangan Islam
2. Solusi
Untuk menyelesaikan masalah tersebut solusi yang memadai yaitu;• Menyediakan sarana dan fasilitas untuk menyalurkan bakat dan minat para remaja. Seperti komunitas atau suatu organisasi yang umumnya sangat dibutuhkan dalam menyesuaikan minat dan bakat remaja.
• Kejujuran, Nilai kejujuran dapat dikembangkan melalui kantin/koperasi kejujuran, sehingga materi atau pokok bahasan dalam mata pelajaran dapat langsung dipraktekkan.
• Mengajarkan nilai moral pada setiap pelajaran. Ada baiknya dalam pelajaran juga mendukung pengembangan nilai moral yang dapat dijadikan sebagai pelajaran hidup.
• Menumbuhkan Karakter pelajar melalui Kegiatan Ekstrakurikuler/UKM*. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pelajar baik kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Selain itu, untuk mengembangkan bakat dan minat pelajar dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif. Tujuan kegiatan ekskul memberikan gambaran bagaimana karakter pelajar dibangun secara baik.
• Memberikan pendidikan aqidah dan akhlak secara continue di sekolah agar siswa/seseorang mampu memiliki pegangan pendidikan karakter dalam menjalani dunia remaja menuju dewasa. Hal ini juga bisa dijadikan sebagai bagian dari pendidikan agama islam di sekolah.
• Dari beragamnya karakter yang dimiliki setiap individu ada beberapa solusi yaitu melakukan komunikasi yang menghargai anak sebagai pribadi, memberikan perhatian pada perkembangan dan bakat dan kemandirian anak,memberikan teladan, menanamkan kedisiplinan serta dukungan dari orang tua.
• Memberikan penghargaan/Apresiasi
Seringkali ini terlewatkan, padahal ini salah satu hal yang terpenting dalan meningkatkan kepercayaan diri dari siswa tersebut. Namun, ucapan itu tak hanya untuk siswa yabg berprestasi. Itu bisa diberi kepada siapa saja, ketika ada kemajuan pada siswa tersebut walau sekecil apapun. Misalnya, ketika ada siswa yang berani berkata apa adanya (jujur).
Dengan adanya apresiasi, mereka akan lebih percaya diri, semakin semangat dalam meningkatkan diri lebih baik. Sehingga, hal itu juga berefek kepada lingkungan atau teman-temannya. Ia bisa menjadi teladan bagi siswa lain.
• Jangan Suka Menyalahkan
Terkadang, seseorang akan berkata tidak. Karena, hal sepelehpun sering dipermasalahkan. Siswa akan malas dalam melakukan apa yang seharusnya bisa ia kembangkan lebih baik, tapi karena sebelumnya ia tidak dihargai, maka perasaan tidak percaya diripun akan muncul. Lebih baik kita menasehati dengan baik, tanpa harus menyalahkan.
• Memberi Teladan
Jangan hanya mengajarkan siswa berprilaku baik, tapi kita juga harus menanamkan prilaku tersebut. Mereka cenderung mengikuti apa yang ada disekitarnya, jika gurunya saja tidak bisa menerapkan prilaku yang baik. Bagaimana siswanya mau ikut? Karena, merekalah teladan yang utama disekolah. Begitupun juga dengan lingkungan rumah.
Post a Comment for "Strategi Peningkatan Mutu Karakter Pelajar Indonesia"