Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berpikir Sebelum Bertindak VS Berfikir Tanpa Bertindak

 Kebanyakan masalah hidup biasanya disebabkan oleh dua hal. Yang pertama, kita bertindak tanpa berpikir. Yang kedua, kita berpikir tanpa bertindak. Coba mari kita bahas satu persatu. 

Masalah hidup yang disebabkan oleh pikiran

Yang pertama, kita bertindak tanpa berpikir.

 Coba anda lihat di luar sana, banyak sekali orang yang pada akhirnya terkena masalah karena melakukan aksi-aksi konyol demi konten viral di media sosial yang berujung pada hujatan dan pada akhirnya mereka minta maaf (klarifikasi).

Berapa banyak orang-orang yang marah, sebel sama seseorang, akhirnya lidahnya kepeleset dan menghina atau merendahkan orang lain, suku lain, agama lain, yang berujung pada kasus hukum.

Berapa banyak pertemanan hancur hanya gara-gara omongan yang tidak dipikir dulu akibatnya.

Berapa banyak orang yang rugi dan kehilangan uang karena investasi yang gak jelas dan gak dipikir dulu, “ini masuk akal atau enggak sih?”.

Berapa banyak nyawa yang hilang hanya gara-gara masalah sepele dan akhirnya dipenjara. Si pelaku sangat menyesalinya itu.  Namun itu hanya sebagian kasus dan masih banyak kasus-kasus serupa diluar sana.

Ketika kita bertindak tapi lupa bawa otak kemana mana, makanya kebanyakan masalah yang terjadi dalam hidup kita karena kita tidak berpikir dulu terus bertindak.

Kalau mau berkata-kata, pikir dulu kata-kata yang diucapkan ini bermanfaat atau tidak, menyinggung orang lain atau tidak. Jangan sampai kata-kata kita dikontrol oleh emosi kita sendiri.

Kalau mau buat konten, pikir dulu ini bermanfaat atau enggak, ini menghibur orang atau nggak.

Atau setidaknya kalau bikin konten itu nggak usah yang aneh-aneh apalagi sampai berpikir “yang penting viral dulu, urusan di hujat itu belakangan”.

Bro, bikin konten bermanfaat aja, banyak orang loh yang nggak suka, apalagi konten yang tidak berfaedah sama sekali, anda bisa tahu akibatnya seperti apa.

Begitu juga dari segi keuangan, ketika kita membelanjakan sesuatu, kita pikir dulu kita itu masih punya utang nggak sih? Bagaimana dampak keungan kita?

Barang yang kita beli tersebut bermanfaat atau enggak, ini hanya sekedar kebutuhan atau keinginan? Supaya uang yang keluar itu benar-benar bermanfaat dan kita tidak menyesal di kemudian hari.

Dan akan banyak masalah-masalah lain ketika kita lebih mendahulukan tindakan daripada pikiran. Jadi, berpikirlah sebelum bertindak. Supaya tidak menghadapi masalah di kemudian hari.

Baca juga: Arti Dari Sebuah Konsistensi - Cerita Inspiratif

Yang kedua, berpikir tanpa bertindak.

Di kasus ini juga banyak sekali masalah yang terjadi. Penyesalan juga bisa terjadi ketika kita hanya berpikir dan menganalisa tanpa mengambil sebuah tindakan.

Seberapa sering dalam hidup kita kalau kita sibuk mengarang skenario-skenario buruk dalam pikiran kita sendiri.

Bagaimana nanti kalau gagal? Bagaimana nanti kalau tidak disuka orang? Bagaimana nanti kalau itu? Bagaimana kalau nanti, meskipun, jikalau, akan tetapi? Eaaa.

Kita sibuk meng-create masalah yang sebenarnya masalah itu tidak ada. Kita terlalu takut mengeksekusi sesuatu karena ketakutan dalam pikiran kita sendiri.

Berapa banyak ide yang keluar pertama kali dari isi kepala kita, tapi karena kita nggak action, kita enggak mengeksekusinya, akhirnya ide tersebut dieksekusi oleh orang lain.

Berapa banyak masalah yang terjadi karena kita nggak ngomong, dengan alasan nggak enakan lah, takut menyakiti hati lah, takut tersinggung lah, tapi hal tersebut mengorbankan hati kita sendiri.

Pikiran kita seharusnya menjadi tempat yang paling membahagiakan, bukan tempat yang penuh dengan penderitaan. Jangan biarkan diri kita itu menjadi budak dari pikiran kita.

Jangan sampai kita itu menjadi tawanan dari pikiran kita. 99% dari penderitaan disebabkan oleh pikiran yang diciptakan di dalam kepala kita, sedangkan sisanya yang 1% disebabkan apa yang benar-benar terjadi di dalam sebuah kenyataan.

Yang menjadi masalah besar biasanya bukan masalah itu sendiri, tapi cara berpikir dan persepsi kita terhadap masalah itu sendiri. Seringkali memikirkan lebih berat daripada kenyataan. 

Salah satu kunci kesuksesan adalah kita harus berani mengambil resiko. Saat kita mengambil resiko, peluang antara keberhasilan dan kegagalan menjadi 50:50.

Memang tidak ada jaminan kemenangan, tapi kalau kita tidak mengambil resiko, 100% kita pasti gagal. Ada banyak keputusan yang kita ambil dalam kehidupan kita.

Pengambilan keputusan ini yang akan membuat langkah kita kedepannya terhadap kehidupan kita. Untuk itu, apabila ada kesempatan untuk menentukan suatu hal, cobalah untuk mengambil resiko.

Akal dan hati merupakan bagian dari panca indra yang paling urgent dalam kehidupan. Ibarat akal, selain fungsinya sebagai pembeda, juga masih banyak fungsi-fungsi lain yang terdapat pada akal pikiran kita.

Misalnya, seperti menyaring informasi, memikirkan hal yang baik dan hal yang buruk, yang benar dan yang salah, yang berbahaya dan yang bermanfaat, dan lain sebagainya.

Dengan menggunakan pikiran kita dalam membuat tindakan, tindakan kita akan jauh lebih baik.

Sebab Allah telah memberikan manusia kelebihan yang lebih daripada makhluk yang lain, yaitu akal dan pikiran.

Maka kita gunakan akal dan pikiran kita yang telah dianugerahi Allah tersebut untuk membuat sebuah keputusan terhadap suatu tindakan yang akan kita lakukan.

Pikiran dan tindakan kita harus selaras. Karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain. 
Berpikirlah sebelum bertindak, tapi ingat! Jangan cuman berfikir.
Aksa Asri
Aksa Asri Tempatku melamun akan berbagai hal :")

Post a Comment for "Berpikir Sebelum Bertindak VS Berfikir Tanpa Bertindak"