Hijrah Cinta Bukan Karenanya Tapi Untuknya
Namanya remaja pasti semangat banget kalau lagi bahas tentang cinta. Cuma masalahnya mereka beneran paham tentang cinta apa nggak? Bukan cinta lantaran nafsu sesaat, tapi cinta yang tulus karena Allah. Kalau hijrah cinta gimana?
Yakin banget pasti beberapa di antara remaja muslim saat ini masih ada yang pacaran. Mereka berasumsi kalau alasan melakukan pacaran karena cinta murni di dalam hati. Padahal mereka nggak benar-benar paham apa itu cinta dan bagaimana menerapkannya sama lawan jenis secara syariat.
Well, bukannya sok tahu. Tapi sebagai sesama remaja Islam kita perlu saling mengingatkan mana yang boleh dan tidak.
Cinta Hakiki
Banyak yang ngaku jatuh cinta sama lawan jenis hingga akhirnya memutuskan buat pacaran. Ada juga yang suka diam-diam tanpa mengungkapkannya. Tapi ada juga yang berdoa kepada Allah untuk meminta petunjuk mengenai apa yang dirasakannya.Bisa nggak kita jadi remaja yang tak buru-buru menyimpulkan perasaan cinta? Takutnya itu bukan cinta sebagaimana yang Allah ridhai. Soalnya banyak dari kita yang nggak bisa bedain antara cinta sama nafsu.
Wajar kok karena dari dulu kita mungkin diajari bahwa suka atau tertarik sama sesuatu itu namanya cinta.
Dalam Islam sendiri, cinta itu landasannya harus karena Allah, termasuk saat cinta kepada lawan jenis. Cinta itu nggak terbatas sama lawan jenis aja, melainkan juga buat orang-orang yang kita sayangi, tumbuhan, hewan, dan lain-lain. Tentu saja perasaannya beda antara sama lawan jenis dengan yang lainnya.
Cinta adalah perasaan murni yang datang dari Allah, jadi rasa itu nggak pernah salah sama sekali. Banyak dalil tentang cinta dalam Al-Qur'an, salah satunya QS AL Imran ayat 14 yang intinya manusia emang dikasih perasaan cinta dan suka terhadap beberapa hal; lawan jenis, perhiasan, binatang, anak, dan tumbuhan.
Bentuk-bentuk cinta bisa kita simpulkan menjadi beberapa jenis, yaitu cinta kepada Allah SWT, cinta alam sekitar, dan cinta ke sesama manusia.
Mengingat cinta itu adalah hal wajar dan lumrah, kita bisa menerapkannya sesuai syariat Islam. Kalau cinta terhadap sesama bisa kita wujudkan dalam bentuk tolong menolong, kalau cinta ke lawan jenis gimana?
Satu hal yang harus kita pegang erat adalah larangan pacaran dalam Islam. Allah nggak suka kalau kita melakukan hal-hal yang dilarang syariat. Bukan tanpa alasan, larangan berpacaran itu sendiri kan datang karena emang banyak mudharat daripada manfaatnya.
Yakin Cinta Karena Allah?
Pernah dengar ada sesama remaja yang bilang kalau dia lagi pacaran sama doi dengan alasan cinta karena Allah. Lah, cinta karena Allah kok pacaran? Cinta karena Allah kok ketemuan terus sampai lupa ibadah? Cinta karena Allah kok berani zina mata, zina hati, dan zina pikiran?Cinta itu murni, bersih, dan utama. Jangan sampai kita samakan antara cinta dengan nafsu. Kalau pacaran sih nggak bisa kita simpulkan sebagai manifestasi dari cinta, soalnya isinya kebanyakan Cuma ingatan-ingatan tentang doi. Bahkan banyak yang ngelakuin zina dan tindakan kriminal saat pacaran.
Banyak berita-berita berseliweran di televisi maupun media online yang isinya kejahatan gara-gara diputusin pacar. Ada juga yang tega bunuh pacarnya gara-gara doi nggak mau diajak berhubungan suami istri. Astaghfirullah.
Pacaran juga sumbernya depresi loh, Sobat. Lihat dan amati aja teman-teman kita yang pacaran, sering kan curhat masalah kegalauan hatinya? Entah itu karena pacarnya selingkuh atau diputusin pas masih sayang-sayangnya.
Nggak sedikit juga remaja pacaran yang endingnya depresi dan jadi mengurung diri. Ngomong-ngomong, gejala depresi gara-gara pacaran itu nggak main-main loh, misalnya jadi nggak nafsu makan atau terlalu banyak makan, ngerasa sedih dan hampa, menarik diri dari lingkungan, nggak bisa tidur, berat badan turun atau naik drastis, males ngapa-ngapain, bahkan sampai nggak bisa konsentrasi.
Kalau udah gitu siapa yang rugi? Diri sendiri kan? Waktu masih awal pacaran aja senyum-senyum bahagia serasa dunia milik berdua. Tapi lama-lama kena batunya kan?
Hijrah Cinta Dalam Islam
Ngomongin masalah hijrah cinta, udah saatnya kita kembali ke jalan yang lebih baik dan diridhai sama Allah SWT. Terutama dalam hal mendefinisikan dan mempraktikan cinta.Hijrah kan udah umum banget ya di kalangan para remaja muslim, inti dari hijrah sendiri merupakan perubahan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Contohnya apa?
Misalnya nih, yang dulunya suka maksiat sekarang berubah jadi lebih taat. Dulunya yang suka pacaran sekarang berubah jadi remaja beriman yang menundukkan pandangan.
Ingat, hijrah itu benar-benar berubah dari keburukan ke kebaikan dengan niat tulus karena Allah. Bukan karena embel-embel yang lain. Apalagi kalau niat hijrah Cuma karena pengen dapat pasangan soleh/soleha. Itu sih bukan hijrah karena Allah namanya.
Ada lagi nih fenomena yang disebut hijrah padahal sebenarnya Cuma ganti cara berpakaian aja, alias kelakukannya masih tetap sama. Contohnya para ukhti yang pakai cadar atau pakaian syariat tapi masih pacaran. Kalau gitu namanya kan menodai makna hijrah itu sendiri.
Kalau sudah memutuskan buat hijrah, perilaku kita juga harus diubah jadi lebih baik. Salah satunya dengan nggak pacaran lagi, karena pacaran sudah jelas dilarang di dalam Islam.
Hijrah juga bukan sebagai ajang buat caper sama lawan jenis. Kalau di hati masih ada niatan seperti ini, berarti kita belum tulus merubah diri di jalan Allah. Selalu ingat bahwa satu-satunya tujuan kita hanya Allah semata.
Kita beribadah, berpakaian, dan makan hanya karena Allah. Hijrah memang berat, banyak yang nggak bisa istiqomah buat menjalankannya. Tapi dengan melatih diri secara pelan-pelan sambil meluruskan niat, InsyaAllah kita bisa memperbaiki diri, menjaga kelurusan niat dan senantiasa memperbanyak amal.
Perlu kita ingat juga kalau hijrah nggak dilakukan sekali aja, tapi sampai nanti kita kembali pada Sang Pencipta. Mungkin ada beberapa dosa yang akan kita lakukan, sekecil apapun itu, kita harus tetap bertaubat dan belajar dari kesalahan.
Baca juga: kalau belum siap, pantaskan diri dulu!
Sekali lagi, pacaran bukan perilaku remaja muslim. Apalagi hukumnya haram karena bisa mendekatkan kita sama zina. Kalau ada temanmu yang ngaku hijrah tapi masih pacaran, udah jelas dia hanya caper aja. Lebih baik kamu segera ingatkan dia tentang makna hijrah sebenarnya.
Ingat, hijrah itu tujuannya bukan untuk dipuji apalagi biar terkenal. Hijrah itu merupakan niat berubah jadi lebih baik yang tulus dan mutlak hanya karena Allah. Terus kapan bisa saling berbagi cinta dengan lawan jenis?
Eitss, itu ada waktunya sendiri kok Sobat. Pacaran boleh asalkan udah nikah, justru rasanya lebih tenang dan nyaman.
Sekarang tugas kita cuma satu, yaitu memperbaiki dan memantaskan diri dengan niat mencari ridha Allah. Buat kamu yang muslim tapi masih pacaran, yuk hijrah cinta. Kalau nggak sekarang kapan lagi? Mumpung kita masih diberi kesempatan untuk berubah.
Hijrah Tapi Pacaran?
Banyak remaja muslim yang mengaku hijrah diajak lawan jenisnya, setelah itu mereka pacaran. Itu beneran hijrah atau cuma lagi nyari pacar?Sekali lagi, pacaran bukan perilaku remaja muslim. Apalagi hukumnya haram karena bisa mendekatkan kita sama zina. Kalau ada temanmu yang ngaku hijrah tapi masih pacaran, udah jelas dia hanya caper aja. Lebih baik kamu segera ingatkan dia tentang makna hijrah sebenarnya.
Ingat, hijrah itu tujuannya bukan untuk dipuji apalagi biar terkenal. Hijrah itu merupakan niat berubah jadi lebih baik yang tulus dan mutlak hanya karena Allah. Terus kapan bisa saling berbagi cinta dengan lawan jenis?
Eitss, itu ada waktunya sendiri kok Sobat. Pacaran boleh asalkan udah nikah, justru rasanya lebih tenang dan nyaman.
Sekarang tugas kita cuma satu, yaitu memperbaiki dan memantaskan diri dengan niat mencari ridha Allah. Buat kamu yang muslim tapi masih pacaran, yuk hijrah cinta. Kalau nggak sekarang kapan lagi? Mumpung kita masih diberi kesempatan untuk berubah.
Post a Comment for "Hijrah Cinta Bukan Karenanya Tapi Untuknya"