Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

The Power of Aqidah: Halau Galau Seketika

 

Pernah nggak sih, malam-malam waktunya mau tidur adaaaa aja drama di kepala? Mulai dari mikirin dosa masa lalu hingga meresahkan kehidupan di masa depan. Rasanya ada banyak sekali ketakutan dan kecemasan. Sampai lupa kalau semua itu bisa kita musnahkan dengan the power of Aqidah.

Nggak heran sampai muncul istilah "siang makan nasi, kalo malam anxiety". Remaja dan muda-mudi kita sekarang terlalu banyak terkungkung dalam kesedihan yang berlarut-larut. Galau diputus pacar lah, galau tugas banyak lah, galau masalah orang tua, dan banyak lagi drama lainnya.

Emang sih, kita nggak boleh menyamaratakan semua permasalahan manusia. Setiap orang pasti punya struggle dan galaunya sendiri-sendiri. Jadi, wajar-wajar aja kalau kita sedih dan galau. Karena hal itu manusiawi banget.

TAPI, bukan berarti terus-terusan sedih sampai gamon alias gagal move on. Life must go on, bestie! Kesalahan dan dosa di masa lalu cukup jadi pelajaran. Jangan terus-terusan dirisaukan, apalagi ditangisi tiap malam.

Ketidakpastian di masa depan juga gitu. Jangan terus-terusan overthinking sampai bikin kita nggak bergerak kemana-mana selain cuma rebahan. Yuk perkuat mental dan aqidah biar selalu dalam lindungan-Nya dan diberi kekuatan dalam menjalani segala kesukaran hidup.

Memangnya, aqidah bisa membentengi kita dari segala bentuk kegalauan dan kesedihan, ya? Simak ulasan berikut.

Baca juga: Allah dapat kita rasakan dengan akal

Manfaat Aqidah

Dalam Islam, aqidah didefinisikan sebagai iman atau keyakinan sepenuh hati terhadap segala ketetapan Allah. Dengan mengimani Allah sebagai Tuhan pemilik alam semesta, berarti kita harus ikhlas, tunduk, dan mempercayakan segala takdir kita pada Allah.

Aqidah juga memiliki banyak manfaat untuk kaum muslim, diantaranya:

• Kita jadi lebih ikhlas dan meluruskan niat ibadah hanya kepada Allah.

• Pikiran jadi lebih tenang dan terbebas dari kegalauan. Sebab, kita percaya bahwa Allah telah merencanakan segala yang terbaik buat kehidupan kita.

• Lebih bersungguh-sungguh dalam mengerjakan segala sesuatu, karena senantiasa ingat bahwa semua tindakan kita akan mendapat balasannya.

Akidah itu seperti akar pohon

Bahkan, Allah juga telah berfirman dalam banyak ayat Al-Quran tentang keutamaan beriman dan menjaga aqidah pada Allah. Seperti dalam QS. Al-A'raf ayat 158 yang berbunyi:

"Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk”.

Tentu kalian pernah merasakan gimana sumpeknya hati kalau lagi jauh banget sama Allah. Rasanya hidup udah buntu nggak tahu harus bagaimana lagi. Beda halnya kalau kita selalu memelihara iman dan aqidah. Meski banyak masalah, hati tetap bisa woles mengurainya satu per satu.

Emang manjur banget firman Allah di atas, ya? Kalau kita senantiasa menjaga keimanan dan ketaqwaan pada Allah, maka Allah pasti akan memberikan petunjuk-Nya buat kita. Yang tadinya tersesat atau nggak tahu harus kemana, pelan-pelan Allah pasti tunjukkan jalannya.

Aqidah Bekerja Seperti Multivitamin

By the way, disclaimer dulu ya! Jangan mengira orang yang stress, depresi, dan galau tiap hari itu karena kurangnya iman. Atau saking rendahnya aqidah Islam dalam dirinya. Tapi, dengan memiliki keimanan dan aqidah yang baik, maka resiko mengalami depresi jadi lebih kecil.

Cara kerja aqidah itu mirip dengan multivitamin dan berbagai nutrisi baik untuk tubuh. Dengan mengonsumsi multivitamin memang nggak menjamin kita terbebas dari segala penyakit. Namun, bisa menjaga daya tahan tubuh lebih baik agar tidak mudah sakit.

Bedakan sama orang yang pola konsumsinya tidak sehat alias makan sembarangan. Tentu lebih beresiko mengalami banyak penyakit berbahaya, kan?

Nah, balik lagi ke aqidah sebagai penangkal stress. Dengan memiliki aqidah yang baik memang bukan jaminan kita akan terbebas dari depresi. Namun, keimanan dan ketaqwaan pada Allah akan senantiasa menjaga dan menguatkan kita. Bahkan, hal ini juga diaminkan para peneliti.

The American Journal of Epidemiology menyebutkan, orang yang memiliki pendidikan agama melaporkan rasa kebahagiaan lebih tinggi hingga 18%. Orang dewasa yang rutin berdoa dan bermeditasi setiap hari juga melaporkan dirinya lebih bahagia hingga 16%.

Hasil riset itu menunjukkan bahwa kekuatan agama dan keimanan bisa berpengaruh terhadap kebahagiaan hidup seseorang. Nggak heran kalau di awal tadi disebutkan bahwa salah satu manfaat aqidah yaitu menjaga hati dan pikiran lebih tenang. Makanya, jangan sepelekan the power of aqidah.

Baca juga: cinta vs nafsu

Healing with Aqidah

Kalau sudah tahu fakta ini, nggak perlu healing mahal-mahal sampe ngeluarin jutaan rupiah hanya untuk menghilangkan kegalauan. Mulai dari traveling ke luar kota, jajan di resto mewah, sampai menghabiskan rekening orang tua untuk shopping barang-barang tak berguna.

Bukannya sembuh dari luka batin, yang ada malah rugi waktu dan materi. Apalagi, Allah tidak suka hambanya yang menghambur-hamburkan uang. Jadi, jangan sampai membela gaya hidup boros dan hedon atas nama healing.

Ingat bestie, healing itu pemulihan batin yang butuh proses panjang. Bukan melulu mengejar feeling better yang ujung-ujungnya cuma ngabisin duit. Sekilas memang bikin bahagia sesaat. Tapi akar masalahnya tetap bergentayangan sewaktu-waktu.

Salah satu kunci sukses healing dari segala kesedihan, kecemasan, dan luka batin adalah dengan meningkatkan aqidah. Ingat cara kerjanya yang seperti multivitamin. Aqidah memang tidak langsung menyembuhkan, namun memperbaiki kondisi spiritual kita secara perlahan.

Biasanya saat suntuk memikirkan suatu masalah, kita itu cuma butuh jaminan bahwa masalah itu pasti bakal kelar. Betul nggak? Kalau dalam hati selalu ingat semua masalah pasti berakhir, kita pasti akan merasa lebih tenang dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Perasaan 'terjamin' itulah yang bisa kita dapatkan dengan memperkokoh iman dan taqwa pada Allah. Sebab, ketika kita ikhlas terhadap takdir Allah, maka kita akan merasa lebih tenang dan legowo. Sudah nggak perlu galau-galau lagi, lha wong semuanya pasti bakal indah pada waktunya.

Berikut langkah-langkah yang perlu kita lakukan agar aqidah semakin mantab dan menjadi jalan healing termanjur untuk menghalau kesedihan.

• Niatkan ibadah hanya untuk mencapai ridho Allah. Jauhi riya' alias melakukan segala sesuatu karena berharap pujian orang lain. Karena inilah salah satu penyebab timbulnya luka batin. Ketika harapan tak sesuai ekspektasi, galaunya bisa bulanan dan bahkan tahunan.

• Tingkatkan amal ibadah dan jauhi segala larangan-Nya. Percaya deh, semua yang diperintahkan Allah pasti best of the best buat kehidupan kita sendiri. Mulai dari sholat lima waktu, tafakur dan berdo'a, hingga memperbanyak dzikir kepada-Nya.

• Letting go dan belajar ikhlas. Ketika berbagai penyesalan dan kecemasan mulai mendera, coba tenangkan pikiran dan renungkan bahwa semua itu bagian dari takdir Allah. Jadikan masalah tersebut sebagai bentuk pelajaran hidup yang menjadikan kita lebih baik.

Gimana? Sudah mulai menyadari the power of aqidah untuk menghalau segala galau, sedih, cemas, dan luka batin yang sering bikin overthinking? Sekarang bukan lagi waktunya healing-healing yang bikin uang di dompet jadi healang, haha.. Perkuat iman dan aqidah biar selalu dalam lindungan-Nya.
Aksa Asri
Aksa Asri Tempatku melamun akan berbagai hal :")

Post a Comment for "The Power of Aqidah: Halau Galau Seketika"