Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Yang Pacaran Gue, Kok Lu yang Sewot?


Memang ya, susah banget ngajak teman ke arah kebaikan. Dibilang sok alim, sok paling bener, sampe dipanggil "ustadz/ ustadzah" dengan nada meledek. Contohnya kalau lagi ngingetin soal pacaran. Eh malah kena semprot, "Yaelah, yang pacaran gue. Kok lu yang sewot? Iri bilang bos!"

Hadeh, rayuan setan memang membutakan segalanya. Gue yang mengajak ke arah jalan yang terang benderang, kok malah kena mental? Ampun dah, buat bestie semua yang lagi pacaran, baca ini baik-baik yah.

Surat Terbuka untuk Bestie yang Dimabuk Asmara

"Gue pacaran, kok lu yang sewot?" begitulah semprotmu pada sahabat baikmu sendiri. Bahkan, ada juga yang menimpali sahabatnya itu sebagai tukang ceramah yang sedang iri. Cuma mupeng alias muka pengen. Atau terlalu jones dan kesepian jadi suka marah-marah nggak jelas. Haha...

Untuk sahabatku yang sekarang dimabuk asmara, kami marah bukan karena iri. Bukan juga karena benci. Justru kami terlalu sayang pada kalian. Kami takut jika kalian sampai terperosok ke jurang dosa bernama pacaran. Apalagi jika sampai terjatuh terlalu dalam dan melukai hati kalian sendiri.

Bukankah kalian tahu, sahabat yang baik itu bukanlah mereka yang selalu mendukung temannya dalam benar atau salah. Tapi seorang sahabat yang jujur dan saling mengingatkan dalam kebaikan. Seseorang yang tulus menasehati sahabatnya ketika salah atau keliru.

Allah pun berfirman dalam QS. Adz Dzariyat ayat 55 yang berbunyi, "Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman."

Rasulullah juga menganjurkan agar sesama muslim hendaknya saling mengingatkan pada kebaikan. Khususnya pada teman, sahabat, saudara, dan orang-orang terdekat kita.

Padahal, setulus ini loh alasan kami mewanti-wanti kalian agar tidak tersesat dalam cinta buta. Tapi kalian malah berpikir yang ngadi-ngadi. Kan mencapek, bestie!

Lagi pula, awas saja kalau nanti kalian putus dan patah hati. Siapa coba yang kalian cari-cari buat curhat menghilangkan kegalauan? Pasti sahabat dan para bestie tersayang kan? Kalau lagi bermesraan sama pacar ditinggal, kalau sakit hati dicari-cari. Memang miris persahabatan masa kini!

Kami nggak mau itu terjadi sama kalian, bestie tersayang. Selain menjadi sumber dosa, kalian pasti paham kalau pacaran menimbulkan banyak hal negatif. Makanya, biarkan kami cerewet di depan biar tak ada penyesalan di belakang.

Lubang Hitam Pacaran

Kenapa sih Islam melarang pacaran? Padahal kan seru kalau bisa punya teman dekat lawan jenis yang selalu ada buat kita. Dengerin semua curhatan, nemenin jalan ke sana kemari, hingga ngasih surprise yang so sweet di hari ulang tahun dan momen spesial lainnya.

Hadeh, yang kayak gitu kan juga bisa kita dapatkan dari persahabatan. Sesama sahabat perempuan yang saling curhat, jalan-jalan, ngerjain tugas bareng, dll. Begitu juga dengan sesama brother yang nge-jam bareng, olahraga bareng, dan berbagai kegiatan positif lainnya.

Menasehati orang pacaran dalam islam

Ingat, hal-hal manis yang kalian dapatkan selama pacaran itu memabukkan. Awalnya coba-coba, tapi lama kelamaan bikin candu dan ketagihan. Sayangnya, banyak orang yang menutup mata akan beberapa dampak negatif pacaran berikut ini.

1. Menjurus pada Perbuatan Zina

Kalau sudah berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrim itu, nanti datang teman yang ketiga, yaitu setan. Kalian pasti sudah akrab dengan kalimat ini kan? Awalnya cuma chatting dan telponan mesra. Lama-lama ngajak ketemu berdua dan bermesraan secara langsung.

Yang tadinya baru berani pegangan tangan, kemudian memberanikan diri untuk memeluk, meraba, dan ciuman. Dalihnya tanda sayang, padahal jelas-jelas cuma ngikutin nafsu doang. Lama kelamaan semakin intim dan berani seks bebas yang berujung pada kehamilan di luar nikah.

Riset Reckitt Benckiser[1] Indonesia terhadap 500 remaja di lima kota besar di Indonesia menemukan, 33% remaja pernah melakukan hubungan seksual. Padahal, resikonya bukan hanya kehamilan di luar nikah, tapi juga penularan Penyakit Menular Seksual (PMS) yang berbahaya.

Seperti yang dipaparkan dalam jurnal Syntax Literate vol. 5 nomor 2 tahun 2020 lalu[2]. Setiap tahun, sekitar 15 juta melahirkan akibat seks bebas, 4 juta remaja melakukan aborsi dan hampir 100 juta remaja lainnya terinfeksi PMS.

2. Bikin Boros dan Bokek

Nggak cuma mendekatkan pada zina, pacaran juga berdampak buruk pada keuangan kalian. Mulai dari harus selalu punya pulsa dan kuota data untuk menanggapi chat dan telfonan mereka. Hingga beliin jajan, traktir makan, jalan-jalan, serta biaya beli kado di hari-hari tertentu.

Padahal mah, uang masih minta orang tua. Atau kalaupun uang sendiri juga sangat disayangkan. Nyarinya susah payah, langsung kalian lenyapkan begitu saja untuk orang yang belum tentu menjadi pasangan hidup kalian.

Nanti kalau sudah putus, nangis-nangis dan jadi labil pengen buang semua hadiah pemberian mantan. Kan jadinya mubazir. Uang yang harusnya bisa kalian tabung untuk hal-hal yang lebih penting malah terbuang percuma hanya untuk memenuhi nafsu sesaat.

3. Produktivitas Terganggu

Biar kata ada yang bilang pacaran bisa bikin semangat belajar dan bekerja, tetap saja sebagian besar aktivitas pacaran sangat mengganggu produktivitas. Waktunya ngerjain tugas malah keganggu gara-gara harus stand by bales chat dari ayang. Waktunya sholat malah keluar kencan, dll.

Belum lagi kalau lagi tersandung patah hati yang bikin hati galau berhari-hari, berminggu-minggu, dan bahkan hingga hitungan bulan dan tahun. Sekolah, kuliah, dan pekerjaan sehari-hari pun jadi terganggu. Bawaannya jadi sedih dan pengen nangis terus-terusan.

4. Rentan Sakit Hati Hingga Depresi

Ingat, yang namanya pacaran itu juga ada pahitnya. Di awal kalian mungkin berbunga-bunga dengan sikap manis doi. Tapi tunggu beberapa minggu kemudian, mulai muncul kebiasaan menyebalkan. Mulai dari sikap posesif yang membatasi pilihanmu hingga janji-janji manis yang diingkari sendiri.

Di situlah kamu akan merasakan sakit hati tak tertahankan hanya karena salah mencintai orang. Cinta adalah anugerah terindah dari Allah. Tapi kalau kalian ikuti nafsu atas nama "cinta", maka hati kalian yang akan jadi tawanannya. Siap-siaplah kecewa dan menyesali semuanya.

Itulah mengapa Allah selalu mengingatkan kita agar terus mendekatkan diri kepada-Nya agar kita selalu dalam lindungan-Nya. Cinta adalah fitrah, tapi kadang juga menjadi sebentuk ujian keimanan. Jangan sampai cinta kita pada sesama manusia mengalahkan cinta kita pada Allah.

5. Kehilangan Teman 

Ini juga perlu diwaspadai, bestie. Banyak pertemanan rusak hanya karena lebih mementingkan pacar. Seseorang nggak sadar kalau selama ini ternyata lebih banyak menghabiskan waktu buat pacar, sampai akhirnya mengabaikan sahabat sendiri. Akhirnya nggak ada yang mau berteman dengannya.

Apalagi kalau sampai curiga sama teman sendiri. Tiap diingatkan tentang dampak negatif pacaran malah bilang temannya iri. Teman yang tadinya peduli lama-lama juga capek sendiri. Akhirnya lebih memilih cari teman lain yang sefrekuensi dan satu misi menuju ridho ilahi.

Kami hanya mengigatkan dengan standar agama kita, bukan menghakimi kalau ini dan itu buruk. Terserah, itu kembali pada diri kita sendiri. Mau terima ya, Alhamdulillah. Kalau tidak, tak masalah. Karena, Allah memerintahkan buat saling menasehati. Dakwah itu harus, terutama buat kamu sahabat yang ku cintai, haha agak jijik ya. Tapi, emang sih.

Apalagi maksiat itu efeknya universal, bukan hanya menimpahmu. Jadi, memang itu sebuah kewajiban untuk menyampaikan apakah itu hal yang baik atau melanggar aturan Allah. 

Memangnya kalian mau terjerumus ke dalam lubang-lubang hitam di atas? Daripada menyesal hanya karena memuaskan "coba-coba", lebih baik membentengi diri agar tak sampai terperosok ke dalamnya.

Sudah bukan waktunya nyemprot sahabat yang mengajak pada kebaikan dengan kalimat, "Yang pacaran gue, kok lu yang sewot?". Diajak ke jalan terang benderang, kok malah suka gelap-gelapan sih? Haha...

Baca juga: 
Setan be like: nggak masalah kok, cuman chattingan

Jejak kaki:
[1] https://www.merdeka.com/sehat/matcont-berdasar-survei-33-persen-remaja-indonesia-pernah-melakukan-hubungan-seks-penetrasi.html

[2] https://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/view/933
Aksa Asri
Aksa Asri Tempatku melamun akan berbagai hal :")

Post a Comment for " Yang Pacaran Gue, Kok Lu yang Sewot?"