Belajar Dari 2 Kisah Cinta Keren Dalam Islam
Kisah cinta Ali dan Fatimah menjadi cerita paling indah dan bikin siapapun baper. Keduanya saling mencintai dalam diam, hingga akhirnya Allah mempersatukannya dalam ikatan suci pernikahan. Kisah cinta manis yang saat ini mungkin jarang kita temui.
Kita tahu kalau remaja sekarang lebih milih pacaran ketika menyukai lawan jenis. Padahal itu bukan solusi yang tepat. Alih-alih membawa berkah dan kebahagiaan, pacaran justru banyak menjerumuskan kita ke hal-hal maksiat.
Cinta Dalam Diam Ali dan Fatimah
Siapa sih yang tidak jatuh cinta ketika melihat salah satu putri cantik Rasulullah ini? Selain wajahnya yang menawan, tutur kata dan tindakannya juga penuh dengan kelembutan. Tentu saja hal itu membuat Ali bin Abu Thalib terpana dan jatuh cinta.
Meski cintanya pada Fatimah teramat besar, Ali merasa rendah diri tak berani mengungkapkan. Hingga suatu hari datang kabar kalau Abu Bakar datang untuk melamar putri Rasulullah tersebut. Otomatis Ali merasa gelisah tapi berusaha senang karena Fatimah akan mendapat suami sehebat Abu Bakar.
Kemudian Ali mendengar kalau lamaran Abu Bakar ditolak Fatimah, yang mana perasaan Ali pada pujaan hatinya tumbuh mekar kembali.
Tak berapa lama, ada kabar kalau Umar bin Khattab melamar Fatimah. Ali kembali galau karena harapannya lagi-lagi patah. Tapi saat mendengar kalau Fatimah menolak lamaran Umar, harapan Ali kembali mekar.
Tak sampai di situ, Sobat. Beberapa lelaki juga pernah datang untuk melamar Fatimah, sehingga perasaan Ali dibuat sedih tak menentu. Beruntung tak ada satupun dari lelaki-lelaki itu yang pinangannya diterima oleh Rasulullah.
Suatu hari karena dorongan sahabat-sahabatnya, Ali memberanikan diri untuk menyampaikan lamarannya pada Fatimah. Tak disangka-sangka, ternyata Fatimah menerima lamaran tersebut sehingga keduanya menikah.
Ada sebuah perkataan Fatimah yang romantis sekaligus bikin baper saat keduanya selesai menikah. Fatimah mengatakan maaf kepada Ali karena sebelumnya ia telah jatuh cinta pada seorang pemuda dan ingin menikah dengannya.
Mendengar itu, Ali merasa heran dan kembali bertanya kenapa Fatimah tak memilih lelaki itu saja. Pertanyaan itu dijawab dengan kalimat lembut dan manis:
" Pemuda itu adalah dirimu," jawab Fatimah.Benar-benar kisah cinta indah kan?
Ungkapkan cintamu sesuai syariat
Kita bisa mengambil pelajaran kalau sebenarnya cinta itu perlu diungkapkan. Tapi dengan cara yang tepat dan sesuai anjuran Islam. Bukan lewat pacaran dengan dalih ingin saling mengenal lebih dulu. Udah dibahas berkali-kali kalau pacaran adalah langkah sesat yang akan membawa kita ke jurang maksiat.Cinta yang indah itu seperti kisah Ali dan Fatimah. Keduanya mencintai dalam diam dan saling mendoakan. Tapi juga berusaha sampai siap untuk mengungkapkan rasa cinta yang halal melalui ikatan pernikahan.
Mungkin ada suatu masa di mana kita menyukai lawan jenis tapi juga merasa rendah diri. Sama dengan yang dirasakan oleh Ali. Solusinya adalah shalat, minta petunjuk sama Allah dan berusaha memantaskan diri untuk calon pasangan.
Jika Allah menghendaki, kita bisa berjodoh dengan seseorang yang kita cintai. Tapi jika belum berjodoh, tak perlu risau karena Allah punya hadiah terbaik.
Cinta yang suci itu disimpan dalam perasaan, dikunci rapat dan disiram dengan doa-doa. Jangan sampai cinta yang suci membawa kita pada jalur buruk yang namanya “nafsu” dan “pacaran”.
Sebagai remaja muslim, sudah sepatutnya kita mencontoh kisah cinta Ali dan Fatimah yang berbuah manis. Cinta dalam diam yang diridhoi oleh Allah SWT jauh lebih indah daripada cinta yang sembarang kita lontarkan pada lawan jenis sebelum waktunya.
Baca juga: cinta tak harus memiliki
Kisah Cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha
Cinta itu fitrah yang indah, namun harus ditempatkan sesuai kondisi dan situasinya. Mirip sama kisah cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha yang berbuah manis. Meski awalnya ada rintangan yang harus mereka lewati.Ada beberapa poin penting yang bisa kita jadikan panutan dalam kisah cinta Nabi Yusuf ini. Tapi sebelum itu, kurang lengkap kalau belum mengulas kisah cintanya secara singkat terlebih dahulu.
Ketika Zulaikha Jatuh Cinta
Kamu pasti pernah dengar kan kalau ketampanan Nabi Yusuf memang luar biasa? Zulaikha yang udah pernah mimpi ketemu Nabi Yusuf sebelumnya itu langsung jatuh hati saat mendapati suaminya pulang membawa Yusuf. Wanita cantik itu bahkan pernah menggoda Yusuf untuk berbuat zina.Sebagai hamba Allah yang taat, sudah pasti Nabi Yusuf menolak. Saat itu ia kabur sehingga gamisnya yang bagian belakang robek. Hal itu membuat sang suami murka dan meminta Zulaikha untuk taubat atas perbuatannya.
Waktu berlalu, hingga Nabi Yusuf berdoa untuk lebih baik dipenjara sebagai jaminan untuk menjaga kesucian dan rasa cintanya kepada Allah. Di sisi lain, Zulaikha juga telah bertaubat dan rasa cintanya yang sangat besar kepada Yusuf itu telah berubah menjadi rasa rindu kepada Allah.
Dalam Surat Yusuf ayat 52-53, Zulaikha mengatakan kalau hawa nafsu hanya akan mendorong pada hal-hal buruk.
Hingga suatu hari Nabi Yusuf dibebaskan dan menjabat sebagai bendaharawan Mesir. Setelah itu, suami Zulaikha meninggal sehingga Yusuf menggantikan posisi sebagai Wazir. Ia juga menikahi Zulaikha dan keduanya dikaruniai dua anak lelaki.
Cinta Allah yang pertama
Kita tahu kalau Nabi Yusuf dan Zulaikha sama-sama saling cinta. Tapi mereka memilih buat nggak menuruti hawa nafsu itu karena kondisi yang tak memungkinkan. Meski awalnya Zulaikha menggebu-gebu untuk merayu Yusuf, akhirnya ia sadar kalau kesetiaan terhadap suami adalah yang utama.Ia memilih untuk mendekatkan diri pada Allah dan meminta maaf pada suaminya. Mulai saat itu Zulaikha berusaha menjadi istri yang setia. Membahas tentang kisah cinta keduanya, ada beberapa poin yang bisa kita jadikan sebagai pelajaran. Misalnya:
• Cinta yang mutlak dan paling besar hanya untuk Allah SWT.
• Jangan menuruti hawa nafsu yang hanya menuntun pada kehancuran.
• Cinta dan nafsu adalah dua hal berbeda.
Jatuh cinta memang indah, apalagi kalau kita sering ketemu sama lawan jenis yang disukai. Tapi bukan berarti kita bebas mengekspresikan cinta, ada tata cara dan aturannya sendiri.
Ketika jatuh cinta, hal yang harus dilakukan adalah memohon petunjuk sama Allah. Jangan sampai perasaan menggebu-gebu di dalam hati itu menjadi panutan buat ngelakuin hal-hal nggak pantas, misalnya pacaran.
Cinta dan kesabaran sepertinya menjadi dua hal yang tak terpisahkan. Belajar dari kisah cinta Nabi Yusuf, kita tahu kalau keduanya mampu memendam hawa nafsu sehingga yang tersisa adalah cinta yang besar untuk Allah. Begitu pula Zulaikha.
Allah kemudian memberi hadiah manis berupa ikatan pernikahan untuk keduanya berkat kesabaran dan cinta tulus kepada Sang Maha Cinta. Kalau kata orang cinta tak harus selalu memiliki, tapi jika Allah sudah berkehendak, ceritanya bisa tak terduga-duga.
Sebagai remaja, kita patut mengambil hikmah dari kisah cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha. Saat jatuh cinta tapi belum siap lahir dan batin, lebih baik mendekatkan diri sama Allah supaya menjadi pribadi yang lebih beriman.
Siapa tahu, doa kita diridhoi Allah untuk berjodoh dengan pujaan hati. Setidaknya, jangan sampai cinta ke manusia melebihi cinta sama Allah.
Post a Comment for "Belajar Dari 2 Kisah Cinta Keren Dalam Islam"