Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Fakta Menarik dan Problem Cinta Dalam Islam

Berikut pembahasan tentang problematika cinta dari berbagai referensi ilmiah dengan perspektif islam.

Fakta tentang cinta dalam islam

• Cinta yang tidak pada tempatnya mengakibatkan remaja jadi terjerumus ke hal-hal yang berbau zina sehingga akan merugikan diri mereka.

• Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 92% remaja pacaran saling berpegang tangan, 82% melakukan ciuman, dan 63% melakukan rabaan. Kenyataan yang sangat berbanding terbalik degan syariat Islam.

• Perilaku pacaran yang tidak terkontrol banyak menyebabkan kehamilan yang berujung tindakan dikucilkan masyarakat, diusir dari rumah, dan putus sekolah.

Sumber ilmiah jurnal: https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/wahana/article/view/1438

• Menuruti naluri pacaran terbukti bisa mengganggu prestasi belajar siswa. Alih-alih dampak positif yang katanya jadi semangat belajar, pacaran malah membuat nilai rapor sebagian besar siswa turun, sehingga peringkatnya juga turun.

• Konsentrasi dan proses belajar siswa di kelas jadi menurun gara-gara pacaran.

• Pacaran di kalangan para siswa juga bisa mengganggu kegiatan-kegiatan di sekolah, termasuk siswa jadi pulang telat atau berasalan belajar kelompok padahal sedang keluar dengan si doi.

Sumber Ilmiah jurnal: https://www.academia.edu/51703801/Pengaruh_Berpacaran_Terhadap_Prestasi_Belajar_Siswa_Sekolah_Menengah_Atas_di_Ternate

Virus merah jambu yang menyerang para remaja, termasuk remaja Islam bisa membuat mereka lupa daratan.

• Para remaja yang pacaran biasanya dibuat buta oleh cintanya sehingga hanya mementingkan keinginan sang pacar alih-alih peduli pada diri sendiri. Alhasil banyak hal merugikan diri dilakukan demi membahagiakan pujaan hati, misalnya rela menipu orang tua demi membelikan pacar hadiah, lebih mementingkan urusan pacar daripada keluarga, dan masih banyak lagi.

• Pacaran juga membuat remaja jadi susah move on dari masa lalunya. Sebuah penelitian dari Journal of Neurophysiology menunjukkan kalau sebesar 85% mahasiswa belum bisa sepenuhnya move on dari mantan pacarnya, sehingga saat melihat foto sang mantan, mereka berharap hubungan di masa lalu akan terulang lagi.

• Ada istilah candu terhadap mantan atau disebut "exaholic" yang menyebabkan seseorang jadi rentan terkena depresi, menjadi tidak produktif, dan susah konsentrasi.

Sumber Ilmiah: https://tirto.id/candu-cinta-sama-dengan-candu-obat-obatan-cuzN

• Islam adalah agama penuh rahmat yang akan mendatangkan banyak manfaat bagi ketenangan hati dan jiwa, sehingga penting sekali untuk beragama dengan benar dan bukan sekedar Islam di KTP saja.

• Agama terbukti menjadikan seseorang jadi lebih baik dalam berbagai hal, termasuk menyembuhkan kesehatan mental seseorang.

• Para psikolog meyakini bahwa penyakit mental bisa disembuhkan oleh keyakinan dan keimanan berupa agama yang dianut.

• Keimanan yang besar akan membawa seseorang menjadi pribadi yang memiliki kesehatan fisik maupun mental dengan baik. Dengan begitu, agama dianggap sebagai solusi penting untuk diajarkan pada para siswa, mulai dari usia anak-anak. 
Sumber Ilmiah:
 https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/syifa-al-qulub/article/view/3149

Baca juga: hakikat mencintai seseorang dalam islam

• Menaati perintah Allah dengan menjaga pergaulan dan memperdalam ilmu agama adalah langkah awal dalam menghadapi masa remaja yang penuh ujian dunia yang menggiurkan.

• Kalau tidak bisa menjaga diri dengan baik, para remaja sangat rentan terjerumus pada pergaulan bebas seperti seks bebas, narkoba, kehidupan malam yang penuh dosa, dan hal-hal lain yang jauh dari syariat Islam.

• Ada sebuah penelitian miris tentang seks bebas di kota-kota besar seperti JABODETABEK. Berdasarkan data BKKBN 2010, sudah ada sekitar 51% remaja hilang keperawanannya. Kemudian di Bandung sebesar 47%, Surabaya 54%, Medan 52%, dan Yogyakarta 42%.

• Pada tahun 2013 sekitar 64 juta remaja cenderung melakukan seks bebas dan menggunakan narkoba.

Sumber ilmiah:
 https://www.balitbangham.go.id/detailpost/waspadai-pergaulan-bebas-bagi-generasi-bangsa

• Beragama Islam yang baik berangkat dari beraqidah yang baik, supaya kita senantiasa terhindar dari kesedihan, rasa cemas, dan kegalauan.

• Agama adalah kebutuhan manusia yang tidak bisa lepas begitu saja dari pribadi atau tatanan sosial kemasyarakatan, agama juga mampu menopang perilaku psikologis dari seseorang.

• Hati yang galau dan cemas disebabkan oleh jiwa yang tidak nyaman karena jauh dari agama. Padahal beragama dengan baik dan mendekatkan diri pada Allah bisa membuat hati selalu diliputi ketenangan setiap saat.

• Ketika kita sedang disibukkan dengan tugas-tugas kuliah atau pekerjaan yang membuat stress, solusi ketenangannya adalah agama. Misalnya dengan air wudhu yang dapat menghilangkan penat, shalat yang bisa menenangkan emosi, dan lantunan ayat suci Al-Quran yang bisa membendung amarah dan memberi ketenangan.

Sumber ilmiah: https://media.neliti.com/media/publications/144631-ID-peran-agama-sebagai-sarana-mengatasi-fru.pdf

• Cinta itu suci, sedangkan nafsu hanya membuat manusia jadi terjerumus ke hal-hal buruk. Misalnya nafsu di usia remaja yang tidak dilandasi keimanan bisa menyebabkan terjatuhnya ke lembah dosa dan maksiat.

• Salah satu dampak dari menuruti hawa nafsu adalah seks bebas yang menyebabkan kehamilan di usia dini. Sebuah fakta miris dari data WHO pada tahun 2012 menunjukkan kalau ada sekitar 16 juta anak perempuan dengan usia sekitar 15-19 tahun, dan 2 juta anak usia di bawah 15 tahun melahirkan bayi setiap tahunnya.

• Dampak kehamilan pranikah di usia dini bisa menyebabkan berbagai risiko, misalnya tingkat kematian besar ibu dan anak, penyebab malaria, hipertensi, serta infeksi bakteri saat kelahiran.

• Dampak psikologis melahirkan sebelum menikah bisa membuat remaja jadi kebingungan, putus asa, dihantui rasa bersalah, kesepian, tidak percaya diri, dan malu.

Sumber ilmiah: file:///C:/Users/TOSHIBA/Downloads/48-Article%20Text-90-1-10-20160105.pdf

• Di usia remaja, baik anak laki-laki maupun perempuan akan mencari teman-teman yang sebaya di lingkungannya untuk kemudian saling berinteraksi dan hidup berkelompok.

• Memilih teman harus hati-hati karena teman bisa menentukan apakah kita akan berperilaku lebih baik atau lebih buruk di masa depan.

• Interaksi antar teman dapat menentukan nilai kepribadian seseorang, baik buruk atau baik. Kalau kita berteman dengan teman toxic yang perilakunya jauh dari aqidah Islam, lama kelamaan kita juga bisa mengikuti kebiasaan tersebut.

Sumber Ilmiah: https://media.neliti.com/media/publications/40987-ID-model-interaksi-sosial-peran-teman-sebaya-dalam-pembentukan-nilai-kepribadian-si.pdf

• Sebuah survey dari Jakpat menunjukkan bahwa 370 dari 1606 responden asal Indonesia menggunakan aplikasi kencan online.

• Beberapa berita kriminal mengenai dampak buruk aplikasi kencan online berseliweran di berbagai media sosial, bahkan sejumlah perempuan menjadi korban pembunuhan dan beberapa lelaki menjadi korban penipuan.

• Banyak praktik prostitusi online di media online dating yang bermula dari chatting, lalu terjerumus ke perbuatan maksiat.

Sumber ilmiah https://www.medcom.id/teknologi/news-teknologi/4bamAORb-layanan-kencan-online-punya-dampak-negatif-apa-saja dan https://media.neliti.com/media/publications/186594-ID-analisis-faktor-pendorong-dalam-melakuka.pdf

• Beberapa orang memang berdalih kalau pacaran punya dampak positif, tapi sebenarnya dampak buruk pacaran lebih banyak. 

• Di usia remaja yang serba ingin tahu, perilaku pacaran bahkan dilakukan dengan lebih intim berawal dari rayuan, ciuman, raba-raba, pelukan, hingga akhirnya berhubungan badan di luar nikah.

• Remaja jadi mudah terjerumus, imannya semakin tipis, lupa shalat, dan enggan menjalankan perintah-perintah agama.

• Pacaran juga menyebabkan gaya hidup menjadi lebih boros karena harus sering keluar bersama, makan bersama, bahkan memberikan doi hadiah-hadiah tertentu.

Sumber ilmiah https://www.researchgate.net/publication/348933851_ANALISIS_POLA_PERILAKU_PACARAN_PADA_REMAJA

• Banyak remaja terpaksa menikah karena hamil gara-gara melakukan hubungan seks sebelum menikah (sering disebut sebagai fenomena marriage by accident).

• Kasus marriage by accident banyak disebabkan oleh pergaulan remaja yang terlalu bebas, kurangnya nilai-nilai keagamaan, dan juga minimnya pengetahuan remaja mengenai risiko seks bebas.

• Dampak negatif dari marriage by accident antara lain dikucilkan masyarakat, malu, dan menarik diri dari lingkungan. Apalagi masyarakat menganggap bahwa hamil diluar nikah merupakan suatu aib yang harus dihindari.

• Dampak buruk dari aspek psikologis yaitu menyebabkan KDRT, meningkatnya angka perceraian, hingga rendahnya kesejahteraan ekonomi.

Sumber Ilmiah: http://digilib.uinsgd.ac.id/2538/2/2_abstrak.pdf

• Menjadi baik itu tidak boleh ditunda-tunda, apalagi di usia remaja yang rentan akan pengaruh buruk teman sebaya. Faktanya banyak muncul kasus kenakalan remaja yang meningkat dari tahun ke tahun.

• Beberapa faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja antara lain sakit hati, dendam, hasrat seksual yang tidak bisa ditahan, iseng, dan yang paling tinggi adalah pengaruh dari teman sebaya.

Sumber ilmiah: http://repository.unsoed.ac.id/10970/

• Pacaran adalah cara yang buruk dan penuh mudharat yang harus dihindari remaja. Apalagi banyak remaja yang berpacaran dengan mengarah ke hal-hal berbau seksual. 

• Sebuah survei oleh United Nations Population Fund (UNFPA) dan Komnas Perempuan mengungkapkan hasil survei pada 2021 bahwa 91,6 persen remaja pernah mengalami, mendengar, atau melihat setidaknya 1 jenis kekerasan seksual.

• Sebanyak 37,6 persen dari 600 responden tersebut pernah dipaksa berhubungan seksual dan 61,5 persen pernah dilecehkan dengan disentuh pada bagian tubuh tertentu.

• Pedoman yang kuat terhadap agama akan membantu menghindarkan kita dari perlakuan yang merugikan, salah satu upayanya adalah dengan menghindari pacaran dan berdekatan dengan lawan jenis yang bukan mahram.

Sumber ilmiah: https://www.voaindonesia.com/a/survei-anak-muda-91-6-persen-pernah-aalami-lihat-atau-dengar-kekerasan-seksual/6338381.html

• Jika belum siap untuk menikah lebih baik mendekatkan diri kepada Allah, bukannya memaksa pacaran atau menikah dini tanpa persiapan apapun. Apalagi pernikahan dini memiliki dampak yang buruk bagi perempuan.

• Dilihat dari dampak psikologis, di usia yang masih belum siap perempuan masih rentan mengalami stress, mudah emosi, dan alat reproduksinya belum matang sehingga berisiko melahirkan bayi prematur.

• Sedangkan dari segi sosial-ekonomi, beberapa remaja yang menikah dini kurang bisa bersosialisasi dan merasa malu karena tidak bisa melanjutkan sekolah dan hanya bekerja seadanya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Sumber ilmiah: https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/psga/article/view/13465

• Hijrah dengan tidak berpacaran seharusnya dilakukan dari hati, bukannya mengikuti tren saja. Sebab hijrah yang dilakukan tanpa mengharap ridha Allah dan Rasul akan sia-sia. 

• Menikah tidak perlu pacaran dulu, misalnya dengan mengambil jalan ta'aruf sebagaimana yang dianjurkan dalam Islam. Sebuah penelitian dari Lambert dan Dollahite menunjukkan bahwa religiusitas adalah faktor yang berpengaruh besar dalam kualitas pernikahan, terutama penyelesaian konflik suami istri.

Sumber ilmiah: file:///C:/Users/TOSHIBA/Downloads/admin,+Pages+from+Nomor+24+Tahun+2007-5.pdf

• Sebuah riset menunjukkan bahwa dua orang dengan karakter berseberangan tidak bisa langgeng dalam hubungan sehingga rentan mengalami konflik.

• Pasangan dengan kepribadian dan misi yang sama akan lebih bahagia dalam menjalani hubungan pernikahan. Ini berarti benar bahwa jodoh adalah cerminan diri, karena kita tidak mungkin bisa bersatu dengan orang yang kepribadian dan misi hidupnya jauh berbeda dengan kita.

Referensi Ilmiah: https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/pacaran-beda-karakter/

Membuktikan keseriusan dengan seseorang yang dicintai bisa dilakukan dengan khitbah ketika sudah siap dan matang. Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan yang disebut ta'aruf.

• Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan mengenai penyesuaian antara pasangan yang berpacaran dulu dengan pasangan yang tidak pacaran (mengambil jalan ta’aruf). Pasangan menikah tanpa pacaran terbukti memiliki penyesuaian yang lebih baik jika dibandingkan dengan pasangan yang menempuh jalan pacaran sebelum pernikahan..

• Salah satu tujuan pernikahan pasangan hasil ta'aruf adalah meningkatkan ketaatan kepada Allah, sehingga keduanya lebih sepakat untuk berjalan dan bersatu dalam misi yang selaras yaitu untuk bertanggung jawab satu sama lain dan juga kepada Allah.

Referensi: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/157671 

Post a Comment for "Fakta Menarik dan Problem Cinta Dalam Islam"