Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menjaga Hati Karena Allah

 "Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika segumpal daging tersebut buruk, maka buruklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sesuai dengan hadis di atas, kita jadi tahu pentingnya menjaga hati karena Allah. Baik buruknya hati mencerminkan keadaan seseorang. Oleh karena itu, orang yang mampu berkomitmen melakukan hal-hal yang halal dan menjauhi yang haram maka hati orang tersebut baik. Karena hati yang buruk sulit melakukan hal itu. 

Hati diibaratkan seperti sebuah wadah. Alangkah lebih baik jika kita mengisi wadah tersebut dengan hal-hal yang baik seperti Al-Quran dan meninggalkan hal-hal buruk yang dapat menyebabkan hati menjadi kotor.

Zaman sekarang ini, menjaga hati nggak segampang yang dibilang. Banyak pengaruh negatif dan godaan yang berseliweran bertujuan untuk menggoyahkan iman kita. Sebagai muslim yang baik, kita perlu membentengi diri dari perilaku-perilaku yang mampu menyebabkan dosa. 

Menjaga hati dalam islam

Salah satu contoh perilaku yang menyebabkan dosa ialah bergosip atau bisa disebut dengan ghibah. Banyak orang yang dengan sadar atau nggak sudah melakukan ghibah padahal dalam agama Islam membicarakan keburukan orang lain ketika orang tersebut tidak hadir di sana itu adalah dosa. 

Penyakit Hati dalam Islam

Maksud dari penyakit hati di sini, bukan seperti terkena kanker atau sejenisnya. Melainkan penyakit hati yang membuat seseorang berperilaku buruk. Mau tahu apa saja? Cek list di bawah ini untuk memahami tindakan-tindakan yang dapat merusak hati.

Sombong

Penyakit hati pertama yang harus dihindari oleh kita semua adalah sombong. Orang yang sombong cenderung memandang rendah orang lain dan meninggikan dirinya sendiri. Objek yang dijadikan sebagai bahan kesombongan bisa beraneka macam tergantung apa yang mereka miliki.

Contoh perbuatan sombong misalnya A yang tamatan Sarjana merendahkan B yang merupakan tamatan SMP. Itulah contoh sombong terkait status pendidikan yang dimiliki. Kita nggak boleh meniru perbuatan tidak terpuji seperti yang dilakukan A kepada B. 

Iri hati

Menjaga hati karena Allah memang butuh komitmen yang besar. Kita yang hidup di era modern seperti ini sudah nggak asing lagi dengan kehadiran sosial media. Sosial media sudah jadi tempat orang-orang untuk membagikan pengalaman mereka. 

Terkadang saat melihat postingan teman yang meraih prestasi atau sedang bahagia melakukan sesuatu membuat rasa iri tumbuh dalam hati kita. Rasa iri bisa berujung kebencian atau justru sumber semangat. Iri yang bisa dijadikan motivasi untuk meniru tindakan positif dari orang lain tanpa berniat buruk lebih baik daripada iri yang isinya hanya membenci. 

Riya’ atau Pamer

Orang-orang yang dengan sengaja mengerjakan hal-hal baik agar dipuji oleh orang lain disebut sebagai riya’. Kita seharusnya menghindari penyakit hati satu ini. Jika memang sudah niat melakukan kebaikan, jangan mengharapkan balasan atau bahkan pujian dari orang lain. 

Pentingnya menjaga hati karena Allah dengan ikhlas membuat hidup terasa lebih tenang karena kita tidak perlu mengharapkan balasan dari manusia. 

Fitnah

Pernahkah kamu mendengar kata-kata bahwa fitnah lebih kejam daripada pembunuhan? Fitnah merupakan penyakit hati yang harus sekali kita hindari karena perbuatan tersebut dosa. Menuduh seseorang tanpa bukti kebenaran yang nyata sehingga nama orang tersebut menjadi buruk adalah tindakan tidak terpuji. 

Baca juga: hakikat mencintai seseorang dalam islam

Cara Menjaga Hati karena Allah

Nah, setelah tahu apa saja penyakit hati yang membuat hati kita menjadi kotor, sebagai umat muslim kita perlu membentengi diri dari penyakit-penyakit tersebut. Penyakit hati seperti sombong, iri dengki, riya’, dan lain sejenisnya membuat hidup kita tidak tenang. 

Semua akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat. Seperti dari surat Al-Isra ayat 36.

Kalau ingin hati kita menjadi baik, maka jagalah mata dan telinga sebaik mungkin dari perbuatan dosa. Berikut ini kita akan membahas sebuah tips cara menjaga hati karena Allah supaya hidup menjadi lebih damai dan bahagia. 

Berdzikir

Berdzikir mendatangkan banyak manfaat dalam kehidupan. Kita dianjurkan untuk selalu berdzikir mengingat Allah untuk membantu hati terjaga dari perbuatan dosa. Misalnya ketika tergoda ingin melakukan dosa langsung ingatlah kepada Allah yang Maha Melihat dan semua perbuatan nantinya dimintai pertanggung jawaban. 

Di sela-sela kesibukan duniawi, jangan lupa menyempatkan dzikir. Jika kita merasa gelisah atau sedang banyak pikiran maka ingatlah Allah. Dengan dzikir, hati menjadi lebih tentram dan damai. 

Ikhlas dan Sabar Menghadapi Cobaan

Ikhlas dan sabar termasuk cara menjaga hati karena Allah. Orang yang ikhlas dan sabar yaitu orang yang menerima segala ujian dari Allah dengan lapang dada. Mereka akan bersyukur kepada Allah ketika diberi kenikmatan dan akan bersabar ketika dihadapi musibah. 

Allah tidak memberikan ujian diluar batas kemampuan hambanya. Oleh karena itu, kita harus senantiasa percaya dan berprasangka baik kepada Allah bahwa kita bisa melalui masalah yang ada dengan ikhlas dan sabar. 

Berkata yang Baik atau Diam

Terlalu banyak bicara terkadang nggak selalu baik. Saat sedang berkumpul dengan teman-teman, kita mungkin terpancing untuk banyak bicara pada sesuatu yang sebenarnya kurang bermanfaat. Itulah mengapa lebih baik kita hanya bicara seperlunya saja.

Daripada mengucapkan kata-kata yang nggak baik, lebih baik untuk diam. Kita harus tahu kapan waktunya berhenti bicara dengan memperhatikan kondisi. Menjaga hati karena Allah bisa dilakukan dengan berkata hal yang baik dan seperlunya atau memilih diam daripada berkata hal buruk.

Nggak Menuruti Hawa Nafsu dan Amarah

Hawa nafsu dan amarah menyebabkan hati kita menjadi kotor. Oleh karena itulah, sebagai upaya menjaga hati semestinya kita berusaha nggak menuruti hawa nafsu dan amarah. Latihan menahan hawa nafsu salah satunya bisa dilakukan dengan puasa. Baik itu saat puasa wajib Ramadhan atau puasa sunnah.

Kemudian, jangan mudah terpancing emosi dan marah-marah tanpa memikirkannya terlebih dahulu dengan kepala dingin. Setiap kali ingin marah langsunglah berdzikir mengingat Allah untuk meredakan emosi dalam hati. 

Memaafkan Kesalahan Orang Lain

Memaafkan memang membutuhkan keikhlasan hati yang luar biasa. Apalagi, terkadang nggak mudah memaafkan kesalahan orang lain yang membuat diri kita merasa kesal. Namun, untuk menjaga hati karena Allah dari rasa dendam menjadi pemaaf adalah salah satu caranya.

Menjadi pemaaf membuat hidup lebih tenang karena tidak memendam dendam kepada orang lain. Selain itu, kita bisa menghindar dari penyakit hati berupa dendam tadi. 

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (Q.S. Al-A'raf ayat 199)

Itulah beberapa jenis penyakit hati dan tips cara menjaga hati karena Allah. Kita bisa mulai menerapkan upaya menjaga hati di atas sedikit demi sedikit. Niat untuk berubah menjadi lebih baik pasti akan menemukan jalannya. 


Post a Comment for "Menjaga Hati Karena Allah"