Apa itu Lingkaran Valeriepieris?
Lingkaran Valeriepieris: Area Seluas 10% Permukaan Bumi yang Ditinggali 50%
Bisakah kamu menebak jawaban atas pertanyaan ini? Di permukaan Bumi, bisa digambar lingkaran dengan radius hanya 4.000 km di mana manusia yang tinggal di dalam lingkaran ini lebih banyak dari manusia di luar lingkaran.
Di benua manakah lingkaran ini berada? Kalau belum bisa menebak, petunjuk keduanya adalah, penduduk Muslim dalam lingkaran ini lebih banyak daripada di luarnya.
Sekarang pasti tahu? Ternyata, banyak sekali fakta menarik yang bisa diamati dari keberadaan lingkaran ini.
Tak heran kalau Lingkaran Valeriepieris ramai dibahas oleh para netizen dan bahkan para ahli ekonomi, geografi, hingga pembuat kebijakan di tingkat internasional. Yuk kita simak juga supaya nggak kudet!
Apa itu Lingkaran Valeriepieris?
Pada tahun 2013, Ken Myers, seorang guru asal Amerika Serikat, memopulerkan konsep Lingkaran Valeriepieris. Lingkaran ini berpusat di Laut Cina Selatan dengan radius sekitar 4.000 kilometer, atau 2.500 mil, dan berisi lebih dari setengah populasi dunia. Nama Valeriepieris dalam Lingkaran Valeriepieris diambil dari nama pengguna situs Reddit Ken Myers.
Tak puas dengan perhitungan ini, pada tahun 2015, Danny Quah, seorang profesor ekonomi berkebangsaan Inggris, mempertanyakan keberadaan lingkaran dengan radius yang lebih kecil tapi tetap memuat separuh penduduk dunia.
Ternyata ada! Ia menemukan lingkaran baru dengan radius 3.300 kilometer, atau 2.050 mil, dengan pusat kota Mong Khet di Myanmar. Dalam lingkaran ini, sebagian besar Jepang dikeluarkan dan perhitungan dilakukan dengan lebih akurat.
Sekarang, apa saja nih yang menarik dari lingkaran ini?
Pertama, perhatikan kalau di sini tidak ada Amerika Serikat, Brazil, Russia, yaitu beberapa negara yang berpenduduk paling banyak di dunia. Mengapa ini bisa terjadi?
Penyumbang terbesar pastilah Tiongkok dan India, yang jumlah penduduknya sebanyak 2,8 milyar atau 35% dari seluruh penduduk dunia di tahun 2021. Sebagian dari wilayah Indonesia yang masuk dalam lingkaran ini menyumbangkan 220 juta penduduk.
Kedua, wilayah laut dalam lingkaran ini ternyata lebih luas dari wilayah darat yang bisa ditinggali manusia! Artinya, kepadatan penduduk di daerah ini sangat tinggi.
Ketiga, ada lebih banyak penduduk beragama Islam dalam lingkaran ini daripada di luarnya. Hal ini cukup mengejutkan mengingat Timur Tengah dan Arab tidak berada dalam lingkaran.
Selain Indonesia, ternyata ada Pakistan, India, dan Bangladesh yang banyak menyumbangkan penduduk Muslim. Demikian juga dengan penduduk beragama Hindhu dan Buddha, yang ada lebih banyak dalam lingkaran ini daripada di luarnya.
Keempat, ternyata lingkaran ini sudah ada sejak 3.000 tahun yang lalu! Jadi, sejak 1.000 tahun Sebelum Masehi, penduduk dalam lingkaran ini sudah lebih banyak dari luarnya. Mengapa ini bisa terjadi?
Untuk bisa menjawabnya, kita perlu menemukan faktor yang mendukung pertumbuhan penduduk di benua Asia, yang tidak ada di benua Eropa.
Salah satu faktor utama yaitu pertanian. Di Asia, terdapat sungai-sungai besar yang mengaliri lahan subur yang cocok untuk bercocok tanam. Iklimnya pun mendukung aktivitas pertanian sepanjang tahun. Alhasil, panen pun berlimpah dan bisa menghidupi lebih banyak orang.
Di lain pihak, walaupun lahannya luas, Rusia beriklim terlalu dingin. Amerika Serikat juga relatif belum lama dipadati penduduk yang bermigrasi dari benua-benua lainnya.
Sebaliknya, benua Asia sudah menikmati manfaat lahan yang luas, sumber air sungai yang melimpah, dan iklim yang mendukung selama beberapa milenia.
Faktor lainnya adalah perbedaan jenis makanan pokok di kedua benua. Padi adalah makanan pokok di banyak tempat di Asia, sedangkan gandum banyak dikonsumsi masyarakat Eropa.
Dengan 1 hektar lahan, padi dapat menghidupi sekitar 40 orang per tahun sedangkan gandum hanya 15 orang per tahun.
Baca juga: Karakteristik Geografis dan Kehidupan Negara-Negara ASEAN
Bernie Cho presiden agensi musik K-Pop DFSB Collective berpendapat bahwa di Korea Selatan tidak ada lagi perbedaan yang jelas antara anak muda, musik pop, dan budaya digital. Berbagai hal tersebut telah bersatu dan disebut sebagai Korean Wave (hallyu).
Saat ini, banyak penggemar hallyu yang mendengarkan lagu favorit dari tangga lagu di semua platform, menari mengikuti musik dari TikTok, dan membuat subtitle untuk video baru.
Hallyu berasal dari Korea, tetapi sudah menyebar keluar Korea sejak lama. Kebanyakan kelompok penyebarannya berasal dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Kanada, Indonesia, India, Jepang, atau Filipina.
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Salah satu faktor penyebabnya yaitu keuntungan dari kondisi geografi dan sejarah. Korea terletak di dalam Lingkaran Valeriepieris. Ada lebih banyak orang yang tinggal dalam lingkaran tersebut daripada yang tinggal di luarnya.
Artinya, Korea berada di tengah pasar besar negara-negara yang berpenduduk banyak dan sebagian sangat maju, seperti Jepang atau Tiongkok. Banyak anak muda di negara-negara tersebut mendambakan kemakmuran dan kesejukan yang dirayakan dalam Korean Wave. Berangkat dari pangsa anak muda di negara-negara inilah, hallyu melaju dan menjadi tren di seluruh dunia.
Post a Comment for "Apa itu Lingkaran Valeriepieris? "