Cerita Dongeng Singkat Hansel dan Gretel
Suatu ketika, bencana kelaparan menimpa daerah tempat mereka tinggal. Ibu Tiri menyarankan suaminya agar meninggalkan anak-anaknya di hutan supaya beban mereka berkurang.
Siapa tahu ada orang yang menemukan dan memelihara mereka. Ayahnya akhirnya setuju dengan berat hati.
Percakapan ini tak sengaja terdengar oleh Hansel dan Gretel. Dua anak itu merasa amat sedih karena akan ditinggal oleh orang tuanya. Tak mau menyerah begitu saja, Hansel berpikir keras agar mereka bisa selamat.
Keesokan paginya, mereka sekeluarga berangkat ke hutan. Di perjalanan, Hansel diam-diam menjatuhkan batu-batu putih yang sudah ia kumpulkan malam sebelumnya.
Ternyata idenya adalah menandai jalan dari rumah ke hutan, agar ia tidak tersesat jika ditinggal!
Ketika ditinggal oleh Ibu Tiri dan Ayahnya di hutan, dua anak itu mengikuti batu-batu yang sudah dijatuhkan Hansel. Batu-batu itu berhasil membawa mereka pulang ke rumah.
Ibu Tiri merasa heran, namun ia tidak menyerah. Pada kesempatan berikutnya, ia kembali mengajak kedua anak itu untuk pergi ke hutan.
Kali ini, Hansel tidak sempat mencari batu putih. Ia mengantungi roti sarapannya untuk disobek kecil-kecil dan dijatuhkan di sepanjang jalan.
Namun sayang rotinya dimakan oleh burung-burung, sehingga Hansel dan Gretel tidak berhasil menemukan jalan pulang setelah ditinggal dalam hutan.
Kedua anak itu bersedih. Setelah berhari-hari tersesat di hutan, mereka melihat sebuah pondok yang terbuat dari kue jahe, biskuit, dan permen. Bahkan jendelanya terbuat dari gula!
Kelaparan, dua anak itu bergegas menghampiri dan mulai makan atap pondok. Saat itu juga, ada seorang nenek yang keluar dari dalam pondok.
“Kasihan, kalian pasti kelaparan. Ayo masuk ke dalam rumahku. Ada banyak makanan lezat dan ranjang empuk menanti di dalam,” ucap si Nenek dengan ramah.
Hansel dan Gretel gembira mendengarnya. Mereka pun ikut nenek itu masuk ke rumah. Dua anak itu belum menyadari bahwa nenek itu adalah penyihir yang suka makan anak.
Oleh si Nenek, Hansel dikurung di kandang besi, sedangkan Gretel dijadikan pelayan. Si Nenek merasa Hansel terlalu kurus untuk dimakan, jadi ia memberi makan banyak pada Hansel.
Gretel sendiri tidak diberi banyak makan, tapi Hansel berhasil menyelundupkan makanan untuk adiknya.
Karena matanya yang sudah rabun, si Nenek tidak tahu kalau Hansel menyodorkan tulang ketika si Nenek ingin meraba tubuhnya.
Jadi si Nenek heran kenapa Hansel masih saja kurus saja walaupun sudah makan banyak berminggu-minggu. Akhirnya si Nenek tidak sabar lagi.
Pikirnya, ia akan makan Gretel dulu sembari menunggu Hansel menggemuk. Si Nenek menyuruh Gretel membuka tungku dengan niat ingin mendorongnya masuk untuk dipanggang.
Tapi Gretel yang curiga pura-pura tidak mengerti dan minta dicontohkan cara buka tungkunya.
Ketika si Nenek mencontohkan cara buka tungku, segera Gretel mendorong si Nenek masuk dan mengunci tungkunya.
Gretel bergegas membebaskan kakaknya dari kandang. Mereka menemukan wadah berisi harta si Nenek. Kedua anak itu pun mengisi kantong mereka dengan harta itu.
Kemudian, mereka meninggalkan rumah penyihir itu. Kakak-beradik itu terus berkelana mencari jalan pulang.
Baca juga: Cerita Rakyat Ular N'daung & Si Bungsu
Suatu hari Hansel dan Gretel melihat rumah mereka dari kejauhan. Dua anak itu segera berlari menuju ayah mereka.
”Ayah sangat menyesal telah meninggalkan kalian. Ayah coba mencari kalian ke mana-mana, tetapi tidak ketemu. Ayah minta maaf ya, Nak. Ayah berjanji tak akan mengulanginya lagi," ucap Ayah sembari terisak.
Ternyata Ibu Tiri mereka sudah meninggal. Kini, mereka bertiga hidup berkecukupan dari harta dari si Nenek.
Post a Comment for "Cerita Dongeng Singkat Hansel dan Gretel "