Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Macam-Macam Adaptasi Makhluk Hidup Hewan & Tumbuhan

Hy ITzen, kita akan belajar tentang adaptasi makhluk hidup. Sebelumnya, ada yang tahu adaptasi itu apa?

Adaptasi adalah cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tujuan makhluk hidup beradaptasi adalah mencari makanan, melindungi diri dari musuh, berkembang biak, atau bertahan hidup.

Adaptasi Makhluk Hidup Hewan

Adaptasi Hewan untuk Mencari Makanan

Bentuk paruh dan kaki unggas sesuai dengan jenis makanannya. Burung elang punya paruh yang tajam dan ujungnya sedikit melengkung untuk merobek dan mengoyak daging mangsanya. Kakinya kuat dan tajam untuk mencengkeram mangsanya agar tidak lepas.

Kalau burung pipit punya paruh yang pendek, tebal, dan runcing untuk memecah biji-bijian. Kakinya panjang dan telapak kakinya datar untuk bertengger di ranting tanaman.

Adaptasi Hewan untuk Melindungi Diri

Hewan juga harus pintar melindungi diri dari pemangsanya. Kalau gak, hewan tersebut bisa dimakan. Bunglon pintar menyamar dengan cara mengubah warna kulit sesuai lingkungannya. Cara ini disebut dengan mimikri.

Kalau kura-kura pintar sembunyi. Caranya dengan memasukkan kepala dan kakinya ke bawah tempurung yang keras.

Ada lagi nih, hewan yang jago kabur dari musuhnya. Contohnya cecak yang bisa memutuskan ekor atau disebut autotomi. Hebatnya, ekor cecak yang putus bisa tumbuh kembali.

Kalau cumi-cumi bisa mengeluarkan tinta yang bikin air jadi keruh dan gelap. Musuh jadi susah buat melihat dan saat itulah cumi-cumi akan kabur.

Ada juga hewan yang bisa melawan musuhnya. Ular akan mengeluarkan bisa atau racun dengan cara menggigit atau menyemprotkan langsung. Sedangkan kalajengking akan menyengat musuh dengan alat di ujung ekornya.

Adaptasi Hewan untuk Bertahan Hidup

Hewan juga beradaptasi sesuai kondisi habitatnya supaya bisa bertahan hidup.

Unta hidup di daerah gurun yang panas, banyak pasir, dan jarang banget ada sumber air dan makanan. Unta punya bulu mata yang panjang supaya tidak kelilipan pasir. Telapak kakinya lebar dan tebal supaya gampang saat berjalan di atas pasir. 

Dan punuk unta mengandung lemak untuk cadangan makanan. Sekali minum, unta bisa habis ratusan liter air loh. Air itu akan disimpan supaya unta tidak kehausan.

Kebalikannya nih, penguin hidup di daerah kutub yang sangat dingin. Supaya tidak kedinginan, penguin punya bulu yang tebal dan rapat dengan lapisan lemak di bawahnya. Penguin juga punya sayap, tapi bukan untuk terbang. Sayap penguin digunakan untuk menjaga keseimbangan saat berjalan dan sebagai dayung saat berenang.

Baca juga: Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup dan Contohnya

Bukan cuma hewan, tumbuhan juga beradaptasi. Salah satunya untuk melindungi diri.

Adaptasi Tumbuhan untuk Melindungi Diri

Mawar punya duri tajam di batangnya. Bambu punya rambut halus yang bisa bikin gatal. Dan nangka punya getah yang lengket.

Tumbuhan juga beradaptasi untuk bertahan hidup di habitatnya.

Adaptasi Tumbuhan untuk Bertahan Hidup

Pohon jati yang hidup di daerah tropis akan menggugurkan daunnya di musim kemarau. Tujuannya untuk mengurangi penguapan supaya tidak kekeringan.

Tumbuhan seperti kaktus, yang tinggal di daerah gurun yang panas dan kering, juga melakukan adaptasi. Akar kaktus panjang dan menyebar untuk menjangkau dan menyerap banyak air. 

Daun kaktus berbentuk duri kecil-kecil untuk mengurangi penguapan. Selain itu, batang kaktus juga tebal untuk menyimpan cadangan air.

Kalau tumbuhan yang hidup di air gimana ya?

Cara adaptasinya tentu berbeda. Teratai misalnya, punya daun yang lebar dan tipis untuk mempercepat penguapan. Batang teratai juga punya rongga udara agar bisa mengapung di permukaan air.

Sementara bakau yang hidup di pesisir laut, memiliki akar yang kuat untuk menahan ombak. Bakau juga bisa mengeluarkan kelebihan garam dari tubuhnya.

Adaptasi Tumbuhan untuk Mendapat Makanan

Selain mendapat makanan dari fotosintesis, ada loh tumbuhan yang makan serangga. Contohnya kantong semar dan venus flytrap. Tumbuhan ini menghasilkan nektar yang harum untuk memancing datangnya serangga.

Berbeda dengan kantong semar, bunga mawar juga menghasilkan nektar yang harum untuk memancing serangga. Tapi bukan untuk dimakan, hanya untuk membantu penyerbukan.

Sedangkan bunga bangkai menghasilkan bau busuk untuk memancing lalat yang membantu penyerbukan.

Seru kan belajar tentang adaptasi. Cara adaptasi mereka ternyata bisa kita tiru loh. Misalnya kaki katak yang dipakai untuk berenang atau menyelam, terinspirasi dari selaput pada kaki hewan.

Jaket musim dingin yang cara kerjanya sama dengan bulu pada penguin. Atau cara tentara menyamar di tengah hutan mirip dengan bunglon yang mengubah warna tubuhnya mengikuti lingkungan.

Lalu, apakah kita sebagai manusia juga beradaptasi? Yap tentu dong, karena manusia juga makhluk hidup.

Aksa Asri
Aksa Asri Tempatku melamun akan berbagai hal :")

Post a Comment for "Macam-Macam Adaptasi Makhluk Hidup Hewan & Tumbuhan"