Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Materi Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup Biologi SMP

 Coba kalian perhatikan disekitarmu, pasti ada temanmu yang matanya bulat dan rambut bergelombang. Ada juga mata yang sipit dan rambut lurus.

Kita sebagai manusia memang berbeda satu sama lain. Apa yang menyebabkan perbedaan tersebut? Penyebabnya adalah gen. Gen terdiri dari DNA yang terikat pada protein. DNA berbentuk seperti benang halus yang panjang yang disebut dengan kromatin. 

Konsep Dasar Pewarisan Sifat

Kromosom Pada Manusia

Saat pembelahan sel, benang kromatin akan memadat menjadi kromosom. Kromosom berada di dalam inti sel tubuh. 

Manusia memiliki 46 kromosom di tiap inti sel tubuhnya. 44 kromosom merupakan kromosom tubuh atau autosom, 2 sisanya adalah kromosom kelamin atau gonosom yang menentukan jenis kelamin.

Ketika terjadi pembuahan, sel sperma dari ayah dan sel telur dari ibu akan melebur. Saat inilah, gen diwariskan oleh orang tua kepada anaknya. Karena itu, ada sebagian sifat kamu yang mirip dengan ibu dan sebagian mirip dengan ayah.

Baca juga: sistem gerak hewan dan tumbuhan beserta contohnya

DNA (Deoxyribonucleic Acid)

Gen terdiri dari DNA. DNA adalah dua rantai polinukleotida yang berpilin dan saling terikat satu sama lain. Struktur DNA ini dikenal dengan heliks ganda atau double helix.

Polinukleotida artinya gabungan dari banyak nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari basa nitrogen, gula deoksiribosa, dan juga gugus fosfat

Basa nitrogen terbagi atas 2 jenis, yaitu purin dan pirimidin. 

  • Basa purin: ada guanin dan adenin.
  • Basa pirimidin: ada timin dan sitosin.
  • Basa adenin berpasangan dengan timin, lalu basa guanin berpasangan dengan sitosin.

Selain DNA, ada juga yang disebut dengan RNA. RNA hanya terdiri dari satu rantai polinukleotida. Nukleotida pada RNA sedikit berbeda dengan DNA. 

Jenis gula pada RNA adalah gula ribosa, sedangkan basa pirimidinnya adalah urasil. Perbedaan DNA dan RNA lainnya adalah rantai RNA yang lebih pendek dan jumlahnya yang tidak tetap. 

Penelitian pertama tentang pewarisan sifat dilakukan oleh seorang ahli botani asal Austria bernama Gregor Mendel. Atas jasanya tersebut, Mendel dijuluki sebagai Bapak Genetika.

Hukum Pewarisan Sifat

Hukum Mendel I menyatakan bahwa pada saat pembentukan gamet, terjadi pemisahan alel secara bebas. Mendel menyilangkan kacang ercis yang memiliki satu sifat beda, yaitu kacang ercis berbunga ungu dengan berbunga putih.

Kedua tanaman ini disebut sebagai parental atau induk. Warna ungu dan putih yang terlihat disebut dengan fenotipe. Setiap fenotipe dikendalikan oleh alel atau pasangan gen yang disebut dengan genotipe.

Hukum Mendel I (Persilangan Monohibrid)

Warna ungu memiliki genotipe UU, sedangkan warna putih memiliki genotipe uu. Huruf besar artinya gen bersifat kuat atau dominan. Huruf kecil artinya gen bersifat lemah atau resesif. Setiap induk akan menghasilkan gamet yang memisah secara bebas sesuai Hukum Mendel I.

Kacang berbunga ungu menghasilkan gamet U, sedangkan kacang berbunga putih menghasilkan gamet u. Ketika disilangkan, keturunan atau filialnya memiliki genotipe Uu. 

Ketika gen dominan bertemu dengan gen resesif, gen dominan akan menutupi sifat gen resesif, sehingga semua filial 1 akan berbunga ungu.

Jika sesama filial 1 disilangkan kembali, maka gamet yang terbentuk dari setiap parental adalah U dan u. Gamet U bertemu dengan U hasilnya UU, dan seterusnya.

Hasil akhirnya atau filial 2 memiliki perbandingan bunga ungu dan bunga putih adalah 3 : 1.

Hukum Mendel II (Dihibrid)

Hukum Mendel II menyatakan bahwa alel yang memisah saat pembentukan gamet, akan bergabung kembali secara bebas.

Mendel menyilangkan kacang ercis yang memiliki dua sifat beda, yaitu kacang ercis berbiji bulat dan kuning, genotipenya BBKK, dengan kacang ercis berbiji hijau dan keriput, genotipenya bbkk.

Genotipe BBKK menghasilkan gamet BK, sedangkan genotipe bbkk menghasilkan gamet bk. Ketika disilangkan, semua filial 1 menghasilkan genotipe BbKk dengan fenotipe berbiji bulat dan kuning.

Lanjut di persilangan kedua antara sesama filial 1. Parental BbKk disilangkan dengan BbKk. Gamet yang dihasilkan dari masing-masing parental ada 4 macam, yaitu BK, Bk, bK, dan bk.

Ketika disilangkan, alel-alel tersebut akan bergabung secara bebas sesuai Hukum Mendel II. Contohnya gamet BK bertemu dengan bk menjadi BbKk dan seterusnya sampai semua kotak penuh.

Sehingga dihasilkan perbandingan filial 2 adalah 9 bulat kuning : 3 bulat hijau : 3 keriput kuning : 1 keriput hijau.

Baca juga: sistem organisasi kehidupan mahluk hidup

Kelainan Genetik

Gen bukan hanya mewariskan sifat, tetapi juga bisa mewariskan kelainan atau penyakit. Contohnya orang yang mengalami kelainan albino karena tidak adanya pigmen melanin. 

Hal ini menyebabkan kulit, rambut, sampai alis mereka berwarna putih. Kondisi albino ditentukan oleh gen aa.

Contoh lainnya adalah kelainan buta warna yang ditentukan oleh gen cb yang terikat pada kromosom X. Penderita buta warna sebagian tidak dapat melihat warna tertentu, sedangkan penderita buta warna total tidak bisa melihat warna sama sekali.

Bagaimana sudah makin paham ya mengapa kita semua berbeda-beda dan mengapa kita mirip dengan orang tua kita. Jangan lupa untuk selalu bersyukur dengan bentuk tubuh yang diberikan Tuhan kepada kita.

Aksa Asri
Aksa Asri Tempatku melamun akan berbagai hal :")

Post a Comment for "Materi Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup Biologi SMP"