Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Materi Sistem Ekskresi Pada Manusia dan Fungsinya

 Apa rasanya jika sampah di dalam rumahmu menumpuk karena tidak dibuang? Pasti akan tercium bau busuk atau malah jadi bibit penyakit.

Bukan hanya rumah, tubuh kita juga bisa menghasilkan sampah dari proses metabolisme tubuh. Kalau sampah di dalam tubuh menumpuk, tubuh akan keracunan atau sakit. Wah, bahaya ya.

Macam-macam organ ekskresi

Organ Sistem Ekskresi

Proses mengeluarkan sampah dari dalam tubuh disebut dengan ekskresi. Yang termasuk organ ekskresi adalah ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.

1. Ginjal

Ginjal berjumlah sepasang, bentuknya seperti kacang, dan ukurannya sebesar kepalan tangan. Fungsi utama ginjal adalah menyaring darah yang masih bercampur dengan zat-zat sisa metabolisme atau sampah tadi.

Dari proses itu, akan dihasilkan urine atau air kencing. Ginjal tersusun dari korteks, medula, dan pelvis ginjal.

Pada bagian korteks dan sebagian masuk ke medula, ada jutaan nefron. Apa sih nefron itu? Nefron adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari ginjal.

Nefron terdiri dari glomerulus dan kapsula Bowman, tubulus kontortus proksimal atau TKP, lengkung Henle, tubulus kontortus distal atau TKD, dan duktus kolektivus.

Pembentukan Urine

Pembentukan urine terjadi di dalam nefron melalui tiga tahapan, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Darah yang masih mengandung sisa metabolisme akan masuk ke dalam glomerulus untuk disaring.

Air, glukosa, garam, dan urea akan lolos dari glomerulus dan ditampung di dalam kapsula Bowman. Hasil penyaringan ini disebut dengan urine primer.

Urine primer kemudian masuk ke TKP untuk proses reabsorpsi atau penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Air, gula, dan garam sebagian besar akan diserap kembali oleh tubuh. 

Hasilnya disebut dengan urine sekunder. Urine sekunder kemudian masuk ke TKD untuk proses augmentasi atau penambahan zat-zat lain yang akan ikut dikeluarkan bersama urine.

Hasil augmentasi inilah, urine yang sebenarnya. Urine akan terkumpul di pelvis ginjal.

Urine kemudian mengalir melalui saluran ureter dan masuk ke kandung kemih untuk ditampung sementara.

Jika kandung kemih hampir penuh, maka akan timbul rasa ingin buang air kecil. Urine kemudian mengalir melalui uretra dan keluar dari tubuh.

Urine berwarna kuning pucat, berbau khas, dan mengandung zat-zat sisa metabolisme. Urine yang normal tidak mengandung gula atau protein.

2. Kulit

Organ ekskresi yang kedua adalah kulit. Kulit adalah organ terbesar pada tubuh kita, loh! Berat kulit pada tubuh orang dewasa bisa mencapai 3,6 kg dengan luas sekitar 2 meter persegi.

Karena menutupi bagian luar tubuh, kulit berfungsi sebagai pelindung tubuh dari bakteri, debu, panas, dan radiasi sinar ultraviolet.

Selain sebagai pelindung, kulit juga berfungsi sebagai organ ekskresi karena kulit dapat mengeluarkan keringat.

Keringat juga mengandung zat sisa metabolisme, seperti urea dan garam. Mengapa kulit bisa menghasilkan keringat?

Pembentukan Keringat

Kulit terdiri dari tiga lapisan. Lapisan paling luar adalah epidermis. Pada epidermis, terdapat pori-pori kulit untuk keluarnya keringat.

Selain itu, ada juga lapisan yang menghasilkan pigmen melanin. Pigmen ini yang menyebabkan warna pada kulit, sekaligus melindungi kulit dari radiasi sinar ultraviolet.

Lapisan kedua pada kulit adalah dermis. Pada dermis, terdapat kelenjar minyak, kelenjar keringat, akar rambut, dan pembuluh darah. Kelenjar keringat inilah yang bisa menghasilkan keringat.

Lapisan paling bawah dari kulit adalah hipodermis yang banyak mengandung lemak. Lemak ini berfungsi untuk mempertahankan panas tubuh.

Baca juga: sistem organisasi kehidupan mahluk hidup

3. Hati

Organ ekskresi yang ketiga adalah hati. Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan. Hati juga salah satu organ yang ukurannya besar karena berat hati bisa mencapai 1,5 sampai 2 kilogram.

Apa fungsi hati dalam sistem ekskresi? Hati dapat memecah senyawa racun untuk kemudian dikeluarkan bersama urine.

Selain itu, hati juga berfungsi dalam mengatur kadar gula darah, menghasilkan cairan empedu, dan menyimpan lemak, zat besi, dan vitamin.

4. Paru-Paru

Organ ekskresi yang terakhir adalah paru-paru. Yap, paru-paru bukan hanya berfungsi sebagai organ pernapasan, tapi juga sebagai organ ekskresi.

Paru-paru dapat mengeluarkan karbon dioksida, salah satu zat sisa metabolisme juga. Karbon dioksida yang dibawa oleh kapiler darah akan masuk ke dalam alveolus paru-paru.

Dari paru-paru, karbon dioksida mengalir ke bronkus, trakea, sampai akhirnya dikeluarkan melalui hidung saat kita mengembuskan napas.

Baca juga: Memahami 5 Panca Indera Manusia Beserta Fungsinya

Wah, sekarang sudah makin paham ya, apa saja yang termasuk organ ekskresi. Kita jadi bersyukur karena dengan adanya sistem ekskresi, racun dan sampah dari dalam tubuh kita dapat dibuang.

Supaya organ ekskresimu bisa bekerja dengan baik, minum air putih yang cukup ya. Jangan lupa makan makanan yang bergizi dan berolah raga yang cukup, serta jangan sering menahan buang air.

Melakukan langkah-langkah ini bisa membantu mencegah kerusakan atau penyakit pada organ ekskresi.

Tidak hanya pada tubuh, kalau ada racun yang makin lama menumpuk dalam pikiran kita, harus dikeluarkan juga ya!

Caranya, bisa dengan berdoa dan bersyukur, serta banyak memaafkan dan berpikir positif!

Aksa Asri
Aksa Asri Tempatku melamun akan berbagai hal :")

Post a Comment for "Materi Sistem Ekskresi Pada Manusia dan Fungsinya"