Memahami Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup dan Contohnya
Apa saja barang yang mungkin kamu temui di supermarket? Mungkin ada biskuit, cokelat, jus, susu, mobil-mobilan, boneka, dan masih banyak lagi.
Supaya lebih mudah mencarinya, barang-barang tersebut akan dikelompokkan sesuai jenisnya. Snack dan cokelat ada di rak makanan, jus dan susu ada di rak minuman, sedangkan mobil-mobilan dan boneka ada di rak mainan.
Bukan hanya barang di supermarket, makhluk hidup juga dikelompokkan sesuai dengan persamaan ciri-cirinya.
Ciri-ciri Makhluk Hidup
Ilmu yang mempelajari klasifikasi atau pengelompokan makhluk hidup disebut dengan taksonomi. Ilmuwan yang pertama kali melakukan pengelompokan adalah Carolus Linnaeus, yang kemudian dijuluki sebagai Bapak Taksonomi.
Sebelum membahas tentang klasifikasi makhluk hidup, apa saja ya ciri-ciri makhluk hidup?
Kita ambil contoh, seekor kucing. Bayi kucing yang lahir akan terus tumbuh dan berkembang sampai dewasa. Saat dewasa, kucing dapat berkembang biak untuk memperoleh anak. Saat mencium aroma ikan yang lezat, kucing akan mencari dan menghampiri ikan tersebut.
Yap, kucing membutuhkan makanan sebagai sumber energi. Zat makanan dapat diubah menjadi energi karena adanya oksigen yang dihirup saat kucing bernapas. Energi yang diperoleh kucing dimanfaatkan untuk bergerak.
Saat melompat dari ketinggian, kucing tidak cedera karena susunan tulangnya yang lentur. Ini adalah bentuk adaptasi pada kucing. Terakhir, zat sisa makanan yang beracun harus dikeluarkan dari tubuh, bisa melalui urine atau feses.
Takson atau Tingkatan Makhluk Hidup
Makhluk hidup terdiri dari beberapa tingkatan atau takson. Dimulai dari yang paling tinggi adalah Kingdom, Divisi untuk tumbuhan atau Filum untuk hewan, Kelas, Bangsa atau Ordo, Suku atau Famili, Marga atau Genus, dan Jenis atau Spesies.
Semakin tinggi tingkatan takson, semakin banyak jumlah anggotanya. Semakin rendah tingkatan takson, semakin banyak kesamaan ciri-cirinya.
Tata nama makhluk hidup menggunakan sistem binomial nomenklatur yang dibuat oleh Carolus. Contohnya nama ilmiah dari jagung, yaitu Zea mays.
Nama ilmiahnya terdiri atas 2 suku kata dalam bahasa Latin. Kata pertama adalah genus dan kata kedua adalah penunjuk spesies. Kata pertamanya diawali dengan huruf besar dan kata kedua diawali dengan huruf kecil. Kata ditulis cetak miring atau digarisbawahi secara terpisah.
Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup
Awalnya, klasifikasi makhluk hidup hanya terdiri dari 2 kingdom, yaitu hewan atau Animalia dan tumbuhan atau Plantae. Kemudian, jamur dipisahkan dari Plantae menjadi kingdom tersendiri, yaitu Fungi.
Lalu, ditambah 1 kingdom Monera yang terdiri dari bakteri. Terakhir, ditambah 1 kingdom lagi yang disebut Protista. Sistem 5 Kingdom ini dibuat oleh R.H Whittaker dan umum digunakan sampai sekarang.
Monera, Protista, Fungi
Monera terdiri dari bakteri dan ganggang hijau-biru. Ciri khas Monera adalah tidak memiliki membran inti atau bersifat prokariotik.
Protista sudah memiliki membran inti atau bersifat eukariotik. Protista terdiri dari 3 kelompok. Protista yang menyerupai tumbuhan disebut dengan ganggang atau alga. Protista yang menyerupai hewan disebut dengan Protozoa. Dan terakhir, Protista yang menyerupai jamur.
Fungi atau Jamur ada yang uniseluler seperti khamir atau multiseluler seperti jamur tiram. Jamur merupakan eukariotik, tersusun dari hifa atau benang, dan bersifat heterotrof karena tidak bisa melakukan fotosintesis.
Jamur dapat hidup sebagai saproba atau pengurai, sebagai parasit penyebab penyakit, atau bersimbiosis dengan alga membentuk liken.
Baca juga: sistem organisasi kehidupan mahluk hidup
Plantae: Tumbuhan Lumut, Tumbuhan Paku, Tumbuhan Berbiji
Plantae atau Tumbuhan bersifat autotrof karena bisa melakukan fotosintesis. Tumbuhan terdiri dari 3 divisi, yaitu tumbuhan lumut, paku, dan berbiji.
Tumbuhan lumut belum memiliki berkas pengangkut, akar, batang, dan daun sejati. Lumut biasa hidup di tempat lembap dan berkembang biak dengan spora.
Tumbuhan paku sudah memiliki berkas pengangkut dan berkembang biak dengan spora. Subdivisi tumbuhan paku adalah paku purba, paku kawat, paku ekor kuda, dan paku sejati.
Tumbuhan berbiji juga sudah memiliki berkas pengangkut. Tumbuhan berbiji dibagi lagi menjadi berbiji terbuka dan berbiji tertutup. Pada tumbuhan berbiji terbuka, bakal bijinya terekspos langsung ke luar. Contohnya pada pohon melinjo, damar, dan pakis haji.
Sedangkan pada tumbuhan berbiji tertutup, bakal bijinya dilindungi oleh bakal buah, sehingga tidak terlihat dari luar. Tumbuhan berbiji tertutup dikelompokkan lagi menjadi monokotil dan dikotil.
Monokotil dan Dikotil
Monokotil artinya biji berkeping satu. Contohnya tanaman jagung. Jagung berakar serabut. Batangnya beruas-ruas. Tulang daunnya sejajar dan mahkota bunga berjumlah 3.
Dikotil artinya biji berkeping dua. Contohnya tanaman kacang tanah. Kacang tanah berakar tunggang. Batangnya tidak beruas-ruas. Tulang daunnya menyirip dan mahkota bunga berjumlah 5.
Animalia atau Hewan bersifat eukariotik, heterotrof karena makan tumbuhan atau memangsa hewan lain, dan dapat bergerak bebas. Berdasarkan ada atau tidaknya tulang belakang, hewan dibagi menjadi invertebrata dan vertebrata.
Baca juga: Mengenal Bentuk & Fungsi Bagian Tumbuhan Akar dan Batang
Animalia: Invertebrata, Vertebrata
Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang dan dibagi menjadi 8 filum.
- Filum Porifera adalah hewan berpori, misalnya bunga karang.
- Filum Coelenterata adalah hewan berongga, misalnya ubur-ubur.
- Filum Platyhelminthes atau cacing pipih, misalnya cacing hati dan cacing pita.
- Filum Nemathelminthes atau cacing gilig, misalnya cacing tambang dan cacing kremi.
- Filum Annelida atau cacing gelang, misalnya cacing tanah, lintah air, dan pacet.
- Filum Mollusca adalah hewan bertubuh lunak, misalnya kerang, siput, cumi-cumi, dan gurita.
- Filum Arthropoda adalah hewan dengan tubuh beruas-ruas, misalnya laba-laba, udang, kupu-kupu, dan nyamuk.
- Filum Echinodermata adalah hewan berkulit duri, misalnya bintang laut, bulu babi, dan lili laut.
Sebaliknya, Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang, dan terbagi menjadi 5 kelas.
- Kelas Pisces atau ikan yang hidup di air.
- Kelas Amfibi yang hidup di darat dan air, misalnya katak dan salamander.
- Kelas Reptilia, misalnya cecak, ular, buaya, dan penyu.
- Kelas Aves yang memiliki sayap, misalnya jenis burung, ayam, dan bebek.
- Kelas Mammalia yang memiliki kelenjar susu, misalnya kanguru, tikus, kucing, dan monyet.
Wah, sekarang jadi makin paham ya kalau jenis makhluk hidup itu sangat banyak dan beragam. Mulai dari yang kecil seperti bakteri, sampai yang berukuran besar seperti gajah.
Dengan belajar klasifikasi, kita jadi lebih mudah mengamati dan mempelajari makhluk hidup. Tentunya kita bersyukur karena keragaman makhluk hidup yang membuat bumi ini indah dan hidup kita nyaman.
Post a Comment for "Memahami Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup dan Contohnya"