Memahami Keragaman Sosial dan Budaya Beserta Contohnya

Hy ITzen, Tahukah kalian, apa saja bentuk keragaman sosial budaya dari Yogyakarta? Seperti: Keraton Yogyakarta, istana dari kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang berlokasi di kecamatan Kraton, kota Yogyakarta.

Keraton Yogyakarta digunakan sebagai tempat tinggal para raja yang sampai saat ini masih menjalankan tradisi kesultanan.

Candi Prambanan, yang berlokasi di kecamatan Bokoharjo, kabupaten Sleman, kota Yogyakarta. Candi Prambanan adalah candi bercorak Hindu terbesar di Indonesia. Selain itu, Candi Prambanan juga sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, loh.

Dua contoh tadi adalah bentuk keragaman sosial budaya.

Keragaman Sosial Budaya

Keragaman sosial budaya adalah sebuah kondisi masyarakat dengan latar belakang sosial dan budaya yang berbeda-beda. Indonesia yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke, tentu sangat dekat dan kaya dengan keberagaman.

Keragaman Agama & Kepercayaan

Indonesia adalah bangsa yang berKetuhanan sesuai dengan sila pertama Pancasila. Agama di Indonesia ada beragam. Saat ini, ada enam agama yang resmi, yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Selain enam agama tersebut, Indonesia juga memiliki ratusan kepercayaan yang masih dianut oleh masyarakat, di antaranya Kejawen, Sunda Wiwitan, dan Kaharingan. Tiap agama memiliki tempat ibadah dan hari besarnya masing-masing.

Contohnya tempat ibadah umat Hindu, yaitu Pura. Sedangkan hari besarnya adalah Nyepi dan Siwaratri. Contoh selanjutnya, tempat ibadah umat Kristen, yaitu gereja. Sedangkan hari besarnya adalah Natal dan Paskah.

Keragaman Suku

Indonesia juga memiliki ribuan suku. Suku yang populasinya paling banyak adalah suku Jawa dan Sunda. Selain itu, ada juga suku Bugis, salah satu suku terbesar di Provinsi Sulawesi Selatan. Suku Bugis termasuk ke dalam golongan suku melayu deutero atau melayu muda.

Selanjutnya, ada suku Batak, suku yang tinggal di daerah Danau Toba, Sumatera Utara. Nenek moyang suku Batak adalah kelompok proto melayu atau melayu tua. Setiap suku memiliki adat istiadat-nya masing-masing.

Keragaman Upacara Adat

Contohnya Yogyakarta yang terkenal dengan upacara adat Grebeg Maulid. Sedangkan di Bali terkenal dengan upacara pembakaran jenazah, yang disebut Ngaben. Setiap suku juga memiliki rumah adat dan pakaian adat yang khas.

Contohnya daerah Papua memiliki rumah adat Honai dan baju adat koteka. 

Keragaman Rumah & Baju Adat

Contoh selanjutnya, daerah Maluku Utara memiliki rumah adat Sasadu. Rumah Sasadu digunakan sebagai pusat pemerintahan adat suku Sahu. Daerah ini juga memiliki baju adat yang disebut dengan Manteren Lamo. Baju ini masih sering digunakan dalam upacara adat atau pernikahan.

Lalu, apa lagi ya keragaman dari tiap suku? Ada lagi nih, sebagai hiburan, suku-suku di Indonesia memiliki tarian daerah. Tarian ini biasanya diiringi dengan lagu daerah atau permainan alat musik tradisional.

Keragaman Kesenian Daerah

Contoh tarian daerah adalah tari Saman dari Aceh dan tari Buja Kadanda dari Nusa Tenggara Barat. Contoh lagu daerah adalah Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan dan Cik Cik Periok dari Kalimantan Barat.

Contoh alat musik tradisional adalah aramba yang berasal dari Sumatera Utara dan gendang melayu yang berasal dari Bangka Belitung.

Indonesia bukan hanya memiliki keragaman suku dan budaya. Tiap daerah di Indonesia juga memiliki kondisi lingkungan dan kekayaan alam yang berbeda-beda. Keragaman ini akan memengaruhi mata pencaharian dari masyarakat di daerah tersebut.

Contohnya, kondisi lingkungan di kabupaten Brebes berupa dataran rendah dan dataran tinggi, yang cocok untuk aktivitas pertanian. Hasil pertanian yang paling dikenal adalah bawang merah.

Kondisi lingkungan di kabupaten Lamongan ternyata berbeda, kebanyakan berupa pantai sehingga lebih cocok untuk aktivitas perikanan. Nah, di sini kalian sudah paham kan bagaimana bentuk keragaman sosial budaya di Indonesia.

Baca juga: Dampak Perubahan Sosial Budaya Akibat Modernisasi

Adanya keberagaman, seharusnya dapat memupuk sikap saling menghargai dan toleransi, menumbuhkan semangat nasionalisme dan persatuan. Hal ini sesuai dengan profil pelajar Pancasila, yaitu berkebinekaan global.

Dengan sikap seperti itu, keberagaman yang ada di Indonesia tidak menjadi penyebab perpecahan.