Metode Berpikir Komputasional atau Computational Thinking
Hy ITzen, coba tebak apa artinya Computational Thinking atau Berpikir Komputasional? Adakah yang bermata jeli dan melihat kata komputasional di sini? Hm... jadi mungkin ada hubungannya dengan komputer ya? Iya, betul! Jempol buat kamu yang sudah menebak dengan benar.
Berpikir Komputasional adalah proses berpikir untuk menyelesaikan masalah dengan efektif dan efisien. Dalam ilmu komputer, proses berpikir ini dilakukan sebelum mulai menulis coding atau pemrograman.
Jika sudah direncanakan dengan baik, maka coding yang ditulis akan sesuai dengan kebutuhan dan dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat.mEh tapi ternyata berpikir komputasional juga bisa dilakukan tanpa komputer dan tanpa internet loh.
Malah sebenarnya kita pun sudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari menggosok gigi, mencatat ringkasan pelajaran, hingga menyiapkan tas untuk sekolah besok.
Wah, kalau kita sudah bisa menerapkannya setiap hari berarti kita semua sudah mahir dong? Eits, belum tentu. Contoh-contoh tadi kan menerapkan berpikir komputasional pada masalah yang sederhana.
Masih banyak nih masalah yang lebih kompleks, seperti misalnya mengatur keuangan bulanan, apa yang harus dilakukan kalau kamu tersesat di tempat baru, hingga memilih jurusan dan karir.
Lalu yang lebih penting lagi, ketika kamu dewasa nanti, kamu akan menghadapi era Industri 4.0 dan bahkan 5.0.
Di sini kamu perlu kecakapan untuk memanfaatkan dunia digital mulai dari mencari dan memilah informasi yang kamu perlukan, hingga menggunakan informasi itu untuk membuat keputusan penting dalam hidupmu.
Menghadapi masalah kompleks kehidupan di masa sekarang dan masa depan ini mirip seperti merencanakan coding yang sudah dibahas sebelumnya. Kuncinya adalah memahami masalah dengan tuntas dan mencari cara menyelesaikan yang efektif dan efisien.
4 Landasan Berpikir Komputasional
Nah, kalau begitu, bagaimana agar kita bisa berpikir komputasional?Sekarang kita bahas ya empat landasan dari berpikir komputasional.
Yang pertama, dekomposisi.
Dekomposisi artinya membagi masalah kompleks ke bagian yang lebih kecil agar mudah diselesaikan. Misalnya kamu ditunjuk jadi ketua panitia lomba 17-an. Maka untuk memudahkan pelaksanaan, kamu bisa menunjuk panitia bagian acara, konsumsi, publikasi, keamanan, dan lainnya.
Yang kedua, pengenalan pola.
Artinya, mencari kesamaan dan pola di antara bagian-bagian masalah kompleks yang sudah dipecah. Misalnya kamu hendak melipat dan menyimpan jemuran di rumah.
Maka kamu perlu bisa mengenali jemuran milik ayah, ibu, kamu, adik, dan milik bersama seperti sprei, handuk, dan lainnya. Ini karena jemuran-jemuran itu perlu disimpan di tempat yang berbeda.
Yang ketiga, abstraksi.
Artinya, fokus pada informasi yang penting saja, mengabaikan detil yang tidak diperlukan. Misalnya kamu hendak menceritakan pengalamanmu berwisata ke luar kota.
Tentunya kamu mengalami banyak hal, dari mulai berangkat di bus, berfoto bersama, makan di restoran, menginap di hotel, hingga perjalanan pulang.
Tapi nggak mungkin kan kamu ceritakan semua kejadian dengan detil pada teman-temanmu, pasti mereka bosan kalau kelamaan! Jadi kamu harus menyaring beberapa kejadian yang menarik saja untuk diceritakan pada teman.
Yang terakhir, algoritma.
Artinya, membuat langkah-langkah penyelesaian atau membuat aturan yang diikuti untuk menyelesaikan masalah. Misalnya kamu diberi daftar belanja di supermarket oleh ibu. Ada minyak goreng, telur, roti, sayur, kopi.
Lalu kamu harus buru-buru karena ibu sudah mau memasak dengan minyak goreng itu. Nah, kalau seperti ini satu cara yang efisien misalnya mulai dengan mengambil barang yang paling dekat dari pintu masuk hingga terakhir yang paling dekat dengan kasir.
Nah, itu dia empat landasan berpikir komputasional yang perlu diterapkan untuk memecahkan masalah yang kompleks.
Lalu berikutnya, apakah ada cara untuk mengasah kemampuan berpikir komputasional? Tentu ada! Selain bisa coba kamu terapkan ke masalah sehari-harimu, kamu bisa juga latihan soal untuk mengasahnya.
Misalnya, gurumu akan memberikan soal-soal Computational Thinking di mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia dan IPAS dalam Kurikulum Merdeka. Selain itu, kamu bisa ikut Tantangan Bebras Indonesia juga.
Yuk coba simak satu contoh soal Computational Thinking!
Dalam bus studi wisata, ada tiga kelompok anak yang akan diantarkan ke tiga tujuan berbeda. Bus berhenti pertama di restoran, lalu hotel, dan terakhir di museum.
Hanya ada satu tempat penyimpanan koper di samping bus, yang hanya bisa dibuka dari satu pintu. Supir bus ingin mengatur koper-koper penumpang sehingga mudah dikeluarkan. Bantu supir bus menentukan urutan memasukkan koper-koper itu ke dalam tempat penyimpanan.
Pertanyaan: Koper kelompok anak yang mana yang dimasukkan terakhir? Anak yang ingin pergi ke restoran.
Post a Comment for "Metode Berpikir Komputasional atau Computational Thinking"