Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pentingnya Journaling Untuk Menjaga Kesehatan Mental

 Hy, ITzen... Sadar nggak sih, makin dewasa ujian hidup makin berdatangan. Waktu kecil mau banget cepat besar supaya bisa cari uang lalu beli barang yang kita mau. Tapi, kenyataanya diluar ekspektasi. 

Saat ini begitu banyak masalah yang dihadapi oleh seseorang terutama Gen-Z yang sering kali mengutarakan perasaannya di Medsos. Ada masalah sedikit bilangnya anxiety, mental health atau overthingking. Padahal masalahnya nggak seserem itu. 

Daripada ngeluh terus terusan, ITzen bisa meluapkan perasaannya dengan menulis jurnal. Lantas, apa sih itu Journaling? Apa manfaatnya dan bagaimana Journaling menjaga kesehatan mental?

Manfaat jurnaling Bagi Kesehatan Mental

Journaling itu simplenya adalah mencatat, merekam, dan melacak yang kita lakukan, yang kita pikirkan dan yang kita rasakan. Mungkin kita sudah membuat tindakan, sudah melakukan hal yang diperlukan untuk mencapai mimpi kita untuk memperbaiki diri kita menjadi pribadi yang lebih baik. Tapi, ada satu hal lagi yang perlu dilakukan, yaitu men-track, me-review, dan mengkontrol apa yang kita lakukan, dengan cara Journaling

Ada banyak jenis journaling, seperti;

  • dream journaling (untuk melacak apa yang terjadi di alam bawah sadar kita ketika tidur)
  • food journaling (untuk mentrack bagaimana diet kita berjalan, workout journaling untuk mentrack bagaimana olahraga yang kita lakukan).

Atau mungkin sesimple diary

Track, ini kata kuncinya. Dengan menulis journal, kita bisa melacak apa yang kita lakukan dan kita bisa melihat perkembangan kita sendiri yang kadang tidak terlalu jelas kalau tidak dicatat.

Tujuan kita kan mau menjadi lebih baik. Dengan journal, kita bisa merekam keseharian kita, apa yang kita pikirkan maupun rasakan.

Kenapa kita harus journaling?

Dalam satu studi di Amerika pada tahun 90-an. Mereka mengumpulkan 2 grup, satu grup disuruh untuk menuliskan mimpi mereka dengan detail dan jelas dan grup yang satunya cuma disuruh untuk memikirkannya. Peneliti ini terus mentrack 2 grup tadi. 

Dan mereka menemukan bahwa grup yang menuliskan mimpinya di kertas dengan detail punya kemungkinan untuk sukses jauh lebih besar dari mereka yang tidak menuliskannya.

Dengan hanya menulis mimpi-mimpimu dengan jelas di journalmu, kamu bisa mendapat kesempatan untuk sukses lebih besar. 

Ini bisa terjadi karena ketika kita menuliskan mimpi kita, itu secara tidak langsung membuat rasa ingin mencapai mimpi itu jadi lebih kuat dan entah bagaimana, mimpi itu tersimpan di alam bawah sadar, sehingga membuat kita jadi lebih termotivasi untuk menggapainya.

Satu studi menunjukkan bahwa Journaling dapat membuat perubahan dalam susunan otak kita, membuatnya jadi lebih mudah untuk berpikir.

Jordan Peterson, profesor psikologi di University of Toronto percaya kalau menuliskan pemikiran kita adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan kita dalam berpikir, terutama berpikir kritis.

Ini sangat masuk akal melihat orang-orang yang paling berpengaruh dan juga paling genius seperti Leonardo Da Vinci, Isaac Newton dan Ben Franklin juga menulis dalam journal mereka.

Journaling for mental health

Menurut riset demi riset yang sudah sering dilakukan, journaling dapat membuat mental kita jadi lebih sehat. Journaling dapat menurunkan depresi dan menjernihkan pikiran kita. Menurut seorang Psikolog bernama Dr James Pennebaker, journaling tidak hanya dapat menurunkan depresi dan anxiety tapi juga dapat membuat sel imun dalam tubuh menjadi lebih kuat.

Journaling juga bisa menjadi pilihan alternatif kita untuk meditasi, membuat kita mempunyai koneksi yang lebih kuat dengan pemikiran dan perasaan kita sendiri.

Riset menunjukkan, memiliki hubungan dengan pemikiran kita dapat menurunkan tingkat stres, mengkontrol perhatian, meregulasi emosi kita dan memperkuat self-awareness kita.

Dengan menuliskan perasaan kita setiap hari, apa yang kita pikirkan dan rasakan saat itu, akan membantu kita melihat pemikiran kita sendiri dengan lebih objektif. Journaling juga dapat membuat kita melihat koneksi yang jarang kita lihat sebelumnya. 

Dengan menganalisa perasaan kita, pemikiran-pemikiran yang berdatangan diotak kita, kita bisa mengenal diri kita jadi lebih baik lagi. Kita bisa sadar dengan diri sendiri, kekuatan dan kelemahan, yang nantinya akan meningkatkan self-awareness kita.

Otak kita sangatlah emosional dan subjektif, ketika suatu masalah datang kepada kita, otak kita bukannya mencoba mencari solusi tapi malah fokus ke hal yang sedang terjadi saat itu. Otak kita terpenuhi dengan perasaan-perasaan yang datang ketika masalah bermunculan. 

Tapi dengan menuliskan masalah itu, kita bisa jauh lebih objektif, karena melihat masalah itu sebagai 'masalah', mirip seperti masalah itu adalah milik orang lain bukan milik kita sendiri dan itu akan membuat kita jadi lebih mudah untuk menyelesaikannya.

Kita kadang tidak bisa menyelesaikan satu masalah karena banyak sekali distraksi yang ada di otak, tapi dengan menuliskannnya, kita bisa memfokuskan diri ke masalah itu dan otak kita bisa memberikan ide-ide yang nantinya bisa jadi solusi untuk masalah yang sedang kita hadapi.

Jadi, mulai sekarang, cobalah untuk untuk menulis jurnal, cobalah untuk menuliskan pemikiran dan perasaanmu di kertas atau mungkin digital. Dan satu hal yang perlu untuk diketahui, tulisanmu tidak harus bagus, kamu menulis journal itu untuk dirimu sendiri bukan untuk orang lain. 

Baca juga: Mulai Aja Dulu, Pasti Bisa Kok

Tuangkan Pikiranmu Dalam Jurnal Harian

Ketika menulis, cobalah untuk fokus dan keluarkan semua isi pikiranmu ke kertas itu, tulis apa saja, kalau ingin menggambar, gambar. Itu journal milikmu sendiri.

Saya pribadi suka menulis harapan, mentrack bagaimana hariku, menulis ide-ide, mencoba memecahkan masalah, menulis pemikiran dan perasaan, kadang juga menggambar random. Atau kalau kamu mau journal yang terstruktur, aku punya satu jurnal namanya growth journal atau improve journal.

Dalam journal ini kita menulis 3 hal, yaitu develop, problem dan plan. Jadi, ketika kita menulis, kita membagikan tulisan itu jadi 3 bagian. 

Dalam develop, kita menulis hal-hal yang kita rasa adalah suatu perkembangan yang terjadi di hari itu.

Dalam problem, kita mencoba menyelesaikan masalah dalam hari itu. Ini adalah teknik inversion, yaitu dengan memecahkan masalah, kita membuat masalah hidup kita jadi lebih tidak buruk, yang berarti jadi lebih baik.

Dan dalam plan, kita merencanakan apa yang akan kita lakukan besok untuk menjaga perkembangan kita.

Otak kita itu mirip seperti taman, kadang yang tumbuh disana adalah pohon yang indah atau bunga yang harum. Tapi, kadang ketika kita tidak menjaganya, rumput-rumput liar akan bermunculan membuat taman kita jadi tidak seindah sebelumnya.

Dengan journaling kita bisa mencabut rumput itu dan membuat pemikiran yang lebih positif kedepannya.

Seperti yang dikatakan oleh Robinson, journaling dapat membantu mengubah pemikiran-pemikiran kita yang negatif menjadi lebih positif, terutama pemikiran kita tentang diri sendiri. Memang kita tidak bisa merasa langsung lebih baik, tapi kita bisa menerima perasaan- perasaan yang kita miliki. 

Dan mengubah diri kita yang biasanya overthinking, merasa kosong dan tidak termotivasi jadi kembali ke kebiasaan yang kita mulai, kembali bekerja, dan kembali hidup sehat dengan mental yang lebih sehat pastinya. 

Hari-hari yang kita jalani setiap harinya susah untuk dipahami dan dengan journaling, kita bisa mendapat pandangan yang lebih luas tentang hidup. 

Tetap semangat ITzen, admin yakin kamu kuat. Mungkin masalahmu sangat berat, tapi jangan sampai harapanmu terhalang karenanya. Ingat nggak dulu kamu juga pernah punya masalah berat, tapi selesai juga kan?

Aksa Asri
Aksa Asri Tempatku melamun akan berbagai hal :")

Post a Comment for "Pentingnya Journaling Untuk Menjaga Kesehatan Mental"