Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Zat Aditif dan Zat Adiktif Beserta Contohnya

Cita akan mengadakan acara ulang tahun di rumahnya. Cita sudah menyiapkan berbagai macam hidangan untuk teman-temannya. Semua hidangan terlihat cantik dengan aneka warna. Rasanya ada yang manis dan ada yang gurih.

Pesan Ibu, makanan seperti kue bolu harus segera dihabiskan karena cepat basi. Sedangkan makanan seperti keripik dan wafer bisa awet beberapa bulan. Apa ya yang menyebabkan perbedaan warna, rasa, dan ketahanan dari makanan?

Zat Aditif dan Zat Adiktif

Zat Aditif

Makanan atau minuman biasa ditambahkan bahan-bahan tertentu yang disebut dengan zat aditif. Contoh zat aditif adalah pewarna, pemanis, penyedap, pengawet, pemberi aroma, pengental, dan pengemulsi.

1. Pewarna

Warna makanan bisa beragam karena ditambahkan zat pewarna. Pewarna alami dapat diperoleh dari tanaman, misalnya warna merah dari buah bit, kuning dari kunyit, dan hijau dari daun suji.

Makanan atau minuman kemasan biasanya menggunakan pewarna buatan karena lebih praktis, murah, dan warnanya lebih kuat. Contohnya Allura red untuk warna merah dan Tartrazine untuk warna kuning.

2. Pemanis

Rasa manis pada makanan atau minuman karena ditambahkan zat pemanis. Pemanis alami yang sering kalian lihat di rumah adalah gula pasir dan gula aren. 

Selain pemanis alami, ada juga pemanis buatan yang rasanya jauh lebih manis daripada gula pasir. Contohnya adalah siklamat, aspartam, dan sakarin.

3. Penyedap

Untuk makanan yang rasanya gurih, biasanya ditambahkan zat penyedap. Penyedap alami contohnya garam, bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah. 

Untuk makanan berkuah, bisa ditambahkan kaldu ayam atau sapi. Selain penyedap alami, ada juga bahan penyedap buatan seperti MSG.

4. Pemberi Aroma

Makanan seperti kue atau minuman rasa buah, biasanya ditambahkan pemberi aroma agar lebih menarik. Pemberi aroma alami berasal dari ekstrak buah-buahan, minyak asiri, dan vanili.

Ada juga pemberi aroma buatan atau esens. Contohnya amil kaproat untuk aroma apel, amil asetat untuk aroma pisang, etil butirat untuk aroma nanas, dan metil antranilat untuk aroma anggur.

5. Pengental

Selain warna, rasa, dan aroma, hal yang juga penting dari makanan adalah tekstur. Beberapa jenis makanan sengaja dibuat dengan tekstur kental, seperti saus, puding, dan sup krim. 

Karena itu, perlu ditambahkan zat pengental yang tidak mengubah rasa dari makanan. Contohnya pati, gelatin, gum, agar-agar, dan alginat.

6. Pengemulsi

Makanan yang terbuat dari campuran air dan minyak, seperti mentega dan mayones, perlu ditambahkan pengemulsi agar campuran tersebut tetap stabil dan tidak terpisah. Contohnya lesitin dalam kuning telur.

7. Pengawet

Lalu, bagaimana caranya agar makanan tidak cepat basi? Salah satunya dengan menambahkan zat pengawet. Garam pada ikan asin atau gula pada manisan buah, selain menambah cita rasa, juga berfungsi sebagai bahan pengawet alami.

Pada makanan kemasan biasanya digunakan bahan pengawet buatan, contohnya asam benzoat dan asam askorbat. Pada makanan yang mengandung lemak atau minyak, juga ditambahkan BHA atau BHT untuk mencegah tengik.

Kandungan zat aditif pada makanan sebenarnya aman bagi tubuh asalkan jumlahnya tidak berlebihan. Tapi, ada juga bahan yang berbahaya jika dikonsumsi sembarangan karena bisa menyebabkan ketergantungan. Bahan ini disebut dengan zat adiktif.

Baca juga: Penting dipahami! Unsur golongan utama kimia

Zat Adiktif

Zat adiktif dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu narkotika, psikotropika, dan zat psiko-aktif lainnya.

1. Narkotika

Adalah zat yang dapat menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi rasa nyeri, dan menyebabkan ketergantungan.

Dalam dunia medis, narkotika digunakan sebagai obat bius, pereda nyeri, atau terapi kanker. Narkotika dibagi menjadi 3 golongan.

  • Golongan I berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan dalam pengobatan, misalnya heroin/putaw, kokain, dan ganja.
  • Golongan II berpotensi tinggi dan jarang digunakan dalam pengobatan, misalnya morfin, petidin, dan metadon.
  • Golongan III berpotensi rendah dan banyak digunakan dalam pengobatan, misalnya kodein.

Psikotropika adalah zat yang dapat memengaruhi perilaku dan mental seseorang. Dalam dunia medis, psikotropika digunakan untuk mengobati gangguan tidur, gangguan kecemasan, atau depresi.

2. Psikotropika 

Dibagi menjadi 4 golongan.

  • Golongan I berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan dalam pengobatan, misalnya ekstasi dan LSD.
  • Golongan II berpotensi tinggi dan terbatas digunakan dalam pengobatan, misalnya amfetamin dan ritalin.
  • Golongan III berpotensi sedang dan banyak digunakan dalam pengobatan, misalnya pentobarbital dan flunitrazepam.
  • Golongan IV berpotensi rendah dan umum digunakan dalam pengobatan, misalnya diazepam dan barbital.

3. Zat psiko-aktif

Kelompok ketiga adalah zat psiko-aktif lainnya. Contohnya kafein yang ada dalam kopi atau teh. Kafein meningkatkan kerja otak sehingga dapat mencegah ngantuk. Kedua alkohol, yang menyebabkan penurunan kesadaran atau mabuk. Ketiga nikotin pada rokok, yang menyebabkan ketergantungan.

Zat adiktif juga dikelompokkan berdasarkan pengaruhnya pada tubuh. Stimulan adalah zat yang meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat atau fungsi organ tubuh. Contohnya kafein dan metamfetamin.

Depresan adalah zat yang menghambat aktivitas sistem saraf pusat atau fungsi organ tubuh. Contohnya alkohol dan diazepam. Halusinogen adalah zat yang memberikan efek halusinasi atau khayal. Contohnya LSA dan LSD.

Konsumsi zat adiktif sembarangan atau di luar pengawasan dokter dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, misalnya ketergantungan, gangguan mental, kerusakan organ tubuh, kanker, hingga kematian.

Selain itu, penyalahgunaan zat adiktif juga termasuk tindakan melanggar hukum. Jadi bisa dikenai sanksi hukuman penjara.

Wah, dengan mempelajari zat aditif kita jadi tahu bahan apa saja yang digunakan untuk membuat makanan jadi lebih menarik, enak, dan awet.

Tentunya pilih bahan yang aman bagi kesehatan dan jumlahnya tidak berlebihan. Lalu, dengan mempelajari jenis dan dampak penggunaan zat adiktif, kita jadi lebih sadar dan peduli akan bahayanya.

Pilihlah lingkungan pertemanan yang baik dan jangan pernah sekali pun mencoba narkoba dan sejenisnya.

Aksa Asri
Aksa Asri Tempatku melamun akan berbagai hal :")

Post a Comment for "Mengenal Zat Aditif dan Zat Adiktif Beserta Contohnya"